Kurasa ada sesuatu yang berbeda
Kau menghindar begitu saja
Kau acuh tak acuh
Tanpa ada obrolan pembuka
Malah kau buang muka
Di sudut-sudut ruangan kau mengusir lelah
Bersender pada lipatan amarah
Yang kau umpat di beranda wajah
Kau balut kekecewaan dengan senyuman
Lalu kau berlalu begitu saja, meninggalkanku tanpa kata
Pikiranmu berlarian tanpa lelah
Mencari jawaban sebuah teka teki kehidupan yang telah kau gantungkan
Semakin lama kian sulit dipecahkan
Maafkan aku telah hadir di kehidupanmu
Melukiskan kisahmu di dalam kanvasku
Mungkin aku terlalu jahat untukmu
Berbuat semauku tanpa memikirkan perasaanmu
Mungkin kau marah denganku
Tapi kau tak ungkapkan rasamu
Kumendekat kau semakin menjauh
Jarak kini semakin menyekat, membentengi hati
Aku terus saja berargumentasi dengan diriku sendiri
Tanpa ada jawaban yang pasti
Masih merasa bersalah dengan kanvas yang terlukis
Kumerasa ada yang berbeda dengan pertemuan kita terakhir kali
Kurasa ada dinding-dinding yang semakin menebal, sangat kuat
Hati kian di kunci rapat
Jiwamu kau lipat dengan sejuta umpat
Aku tidak tahu isi pikiranmu
Tapi jika prasangka ini benar
Maka maafkanlah aku
Bukan maksudku mengumbar kisah yang selama ini kau kunci rapat-rapat
Mungkin saja Tuhan mengutusku,
Menjadikan kisah inspirasi dalam hidupmu
Sepertinya aku memang salah menggantungkan harapan padamu
Kau kini hilang tanpa jejak
Atau mungkin kau berjibaku dengan tanggung jawab?
Maafkan aku terlalu masuk di kehidupanmu
Aku menyesali itu
Jember, 18 Maret 2025