Disukai
1
Dilihat
129
Melipat Sejuta Umpat
Puisi

Kurasa ada sesuatu yang berbeda 

Kau menghindar begitu saja

Kau acuh tak acuh

Tanpa ada obrolan pembuka

Malah kau buang muka

Di sudut-sudut ruangan kau mengusir lelah 

Bersender pada lipatan amarah 

Yang kau umpat di beranda wajah

Kau balut kekecewaan dengan senyuman

Lalu kau berlalu begitu saja, meninggalkanku tanpa kata

Pikiranmu berlarian tanpa lelah

Mencari jawaban sebuah teka teki kehidupan yang telah kau gantungkan

Semakin lama kian sulit dipecahkan

Maafkan aku telah hadir di kehidupanmu

Melukiskan kisahmu di dalam kanvasku

Mungkin aku terlalu jahat untukmu

Berbuat semauku tanpa memikirkan perasaanmu

Mungkin kau marah denganku

Tapi kau tak ungkapkan rasamu

Kumendekat kau semakin menjauh 

Jarak kini semakin menyekat, membentengi hati

Aku terus saja berargumentasi dengan diriku sendiri

Tanpa ada jawaban yang pasti

Masih merasa bersalah dengan kanvas yang terlukis

Kumerasa ada yang berbeda dengan pertemuan kita terakhir kali

Kurasa ada dinding-dinding yang semakin menebal, sangat kuat

Hati kian di kunci rapat 

Jiwamu kau lipat dengan sejuta umpat 

Aku tidak tahu isi pikiranmu

Tapi jika prasangka ini benar

Maka maafkanlah aku

Bukan maksudku mengumbar kisah yang selama ini kau kunci rapat-rapat

Mungkin saja Tuhan mengutusku,

Menjadikan kisah inspirasi dalam hidupmu

Sepertinya aku memang salah menggantungkan harapan padamu 

Kau kini hilang tanpa jejak 

Atau mungkin kau berjibaku dengan tanggung jawab?

Maafkan aku terlalu masuk di kehidupanmu

Aku menyesali itu

Jember, 18 Maret 2025

Suka
Favorit
Bagikan