Daftar isi
#1
Tinggal Menghitung Hari
#2
Polisi Sahabat Dokter Gigi
#3
Dua Perempuan Kesayangan
#4
Sinoman
#5
Hiburan untuk Hadirin
#6
Liku-Liku Hari Minggu
#7
Isan; Si Penyimak dalam Tiga Babak
#8
The Pandemic Effects
#9
Yen Wani Aja Wedi-Wedi, Yen Wedi Aja Wani-Wani
#10
Secercah Asa di Hari Selasa
#11
Rekomendasi Lagu Romantis Penuh Makna Untuk Pernikahan Sederhana di Era Pandemi Corona
#12
Default Hajatan
#13
Tamu dari Depok
#14
Bukan Sembarang Hari Tenang
#15
CORONA(tion) MOMENT
#16
Rombongan Pengombyong
#17
Reuni Virtual
#18
Konferensi Tanpa Meja
#19
Tak Seindah Malam Pertama
#20
Jalan Tak Ada Ujung
#21
Life Must Go On
#22
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #15
CORONA(tion) MOMENT
Bagikan Chapter
Chapter ini masih diperiksa oleh kurator
[1] doa khusus, biasanya dibaca sesudah iktidal pada rakaat terakhir dalam salat tertentu, seperti dalam salat Subuh (KBBI VI)
[2] diletakkan (Minangkabau) (KBBI VI)
[3] lapis (KBBI VI)
[4] Aku nikahkah engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu Namira putri Munir yang walinya mewakilkan kepadaku dengan mahar berupa seperangkat alat salat dibayar tunai.
[5] Aku terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan dibayar dengan tunai.
[6] Pikiran yang mengarahkan sesuatu atau banyak hal akan berujung pada bencana
[7] molek, cantik, elok (KBBI VI)
[8] rombongan orang berarak; perarakan (KBBI VI)
[9] Tidak henti-hentinya (bekerja dan sebagainya); tetap patuh; betah (KBBI VI)
[10] Kemudahan yang diberikan Allah Swt. kepada seseorang karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan (menunaikan) ibadah wajib (salat dan puasa secara sempurna) sehingga dapat dilaksanakan (ditunaikan) dengan cara menjamak atau mengqasar salat dalam perjalanan dan mengqada puasa di luar Ramadan (KBBI VI)
[2] diletakkan (Minangkabau) (KBBI VI)
[3] lapis (KBBI VI)
[4] Aku nikahkah engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu Namira putri Munir yang walinya mewakilkan kepadaku dengan mahar berupa seperangkat alat salat dibayar tunai.
[5] Aku terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan dibayar dengan tunai.
[6] Pikiran yang mengarahkan sesuatu atau banyak hal akan berujung pada bencana
[7] molek, cantik, elok (KBBI VI)
[8] rombongan orang berarak; perarakan (KBBI VI)
[9] Tidak henti-hentinya (bekerja dan sebagainya); tetap patuh; betah (KBBI VI)
[10] Kemudahan yang diberikan Allah Swt. kepada seseorang karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan (menunaikan) ibadah wajib (salat dan puasa secara sempurna) sehingga dapat dilaksanakan (ditunaikan) dengan cara menjamak atau mengqasar salat dalam perjalanan dan mengqada puasa di luar Ramadan (KBBI VI)
Chapter Sebelumnya
Chapter 14
Bukan Sembarang Hari Tenang
Chapter Selanjutnya
Chapter 16
Rombongan Pengombyong
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi
Cerpen
Mutasi
Cerpen
D-DAY
Flash
Lina Groningen
Novel
RIGEL
Novel
Senandung-senandung cinta
Novel
Fender, Bukan Playboy Biasa
Flash
Jujur Untuk Kebenaran Atau Bohong Untuk Pencitraan?
Novel
PASUTRI SERATUS HARI
Novel
I'm Beautiful In My Way
Novel
Smile Flower
Novel
Too Far To Hold
Komik
Destiny
Flash
Surat dari Batavia ke Soerabaya
Flash
Menikah
Flash
Cinta Tak Terdefinisi
Flash
Kakak
Flash
Studio 3
Flash
Toxic Words
Flash
Sepotong Coklat Untuk Kau Di Surga
Novel
It's okay, Sunny