Katanya pendidikan adalah hal bagi seluruh rakyat, nyatanya mau mengenyam pendidikan sangat susah tak terkira. Mulai dari daftar ke kampus impian yang seleksinya sangat luar biasa, setelah lolos dipatahkan oleh realita UKT yang mahalnya bikin merana. Apalagi jika lolos pada jurusan yang bukan minat calon para mertua, yang ada hanya akan jadi gunjingan tetangga.

Setelah lolos dan berkuliah, rintangan malah semakin membuat hilang arah. Mulai dari pertemanan yang banyak palsunya, bersaing nilai dengan mereka yang otaknya encer tak ada dua, serta tugas akhir atau skripsi yang bikin gila.

Jika bukan karna ingin mengangkat derajat keluarga, tak ingin aku berada di lingkungan yang katanya penuh akademisi ini. Bukannya otak menjadi pintar, namun otak semakin gila rasanya.

Namun, inilah perjalananku dalam menuju gila itu. Perjalanan yang diiringi berbagai genre, namun bukan genre romansa tentunya. Karena bagaimana mau mencari cinta, mencari jurnal saja sudah membuatku mengangkat bendera putih.