Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Bagaimana jadinya bila warna aura setiap manusia menjadi kesaktian destruktif yang mampu melenyapkan satu sama lain?
Untuk itulah dunia ini tercipta. Dunia di mana warna setiap aura adalah kekuatan yang mampu menghancurkan, mengeksekusi, merestorasi, mendekonstruksi hingga mengendali.
Empat manusia telah terpilih. Membangkitkan lagi organisasi tersembunyi. Di dunia yang tak mengindahkan belas kasih. Bertarung, bertempur, dan melenyapkan manusia lainnya menjadi asas dunia ini.
Hingga manusia beriris berlian terlahir. Datang demi mengatur setiap sistem politik, norma, pendidikan hingga sumber daya. Dua Pewaris Aura Cahaya bersama rekan-rekannya hadir demi mengontrol dunia.
"Bukankah sudah kuperingatkan berulang kali ... perdamaian yang didambakan umat manusia adalah omong kosong? Karenanya, lumrah jika kukendalikan seluruh sistem setiap bangsa. Atau kalau dibutuhkan, kubuat perang tiada berhenti ...."
Untuk itulah dunia ini tercipta. Dunia di mana warna setiap aura adalah kekuatan yang mampu menghancurkan, mengeksekusi, merestorasi, mendekonstruksi hingga mengendali.
Empat manusia telah terpilih. Membangkitkan lagi organisasi tersembunyi. Di dunia yang tak mengindahkan belas kasih. Bertarung, bertempur, dan melenyapkan manusia lainnya menjadi asas dunia ini.
Hingga manusia beriris berlian terlahir. Datang demi mengatur setiap sistem politik, norma, pendidikan hingga sumber daya. Dua Pewaris Aura Cahaya bersama rekan-rekannya hadir demi mengontrol dunia.
"Bukankah sudah kuperingatkan berulang kali ... perdamaian yang didambakan umat manusia adalah omong kosong? Karenanya, lumrah jika kukendalikan seluruh sistem setiap bangsa. Atau kalau dibutuhkan, kubuat perang tiada berhenti ...."
Tokoh Utama
Kael De Atria
Eriel De Atria
#1
PROLOG.
#2
Episode 1: Suatu Kelahiran Yang Menanggung Harapan, Cita-Cita, Beban Kenyataan.
#3
Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.
#4
Episode 3: Tak Salah Mencoba, Walau Selalu Salah Dalam Mencoba.
#5
Episode 4: Kesalahpahaman Datang Dari Perbedaan Paham.
#6
Episode 5: Kebiasaan Jadi Budaya, Budaya Jadi Ajaran.
#7
Episode 6: Langkah Pertama Untuk Meninggalkan Masa Lalu, Langkah Terakhir Untuk Menetapkan Masa Depan.
#8
Episode 7: Siapa Yang Peduli Kalau Nenek Moyang Kita Semua Sama Saja Keliru?
#9
Episode 8: Satu Persamaan Yang Menciptakan Jutaan Perbedaan Juga Perselisihan.
#10
Episode 9: Apalah Artinya Kedisiplinan Dan Kepatuhan Tanpa Kesadaran.
#11
Episode 10: Mama ... Mama ... Mama ... MAMAAAAA ...!
#12
Episode 11: Bertahan Hidup Untuk Menikmati Lezatnya Cinta Tanpa Memiliki.
#13
Episode 12: Barangkali Aku Bisa Jadi Hal Yang Menghambarkan Lukamu.
#14
Episode 13: Kasih Sayang Tidak Melulu Soal Seberapa Banyaknya Uang Yang Diberikan.
#15
Episode 14: Perbudakan Yang Bersembunyi Dalam Peran Kepatuhan Dan Kesetiaan.
#16
Episode 15: Sebuah Sulap Yang Menghilangkan Utang Negara.
#17
Episode 16: Membuat Pilihan Yang Tidak Bisa Ditolak.
#18
Episode 17: Hobi Yang Menjerumuskan Kesadaran.
#19
Episode 18: Kenyataan Hiburan, Masalah Hidup Harus Dihadapi Dengan Bahagia!
#20
Episode 19: Api Yang Membakar Tidak Pernah Meninggalkan Panasnya.
#21
Episode 20: Kekalahan Mengajarkan Berartinya Kesedihan Dan Sogokan.
#22
Episode 21: Bahkan Ilusi Itu Sendiri Berada Dalam Kesadaran Kenyataan.
#23
Episode 22: Kesadaran Radikal, Kebenaran Yang Bersemayam Dalam Gelapnya Bayangan.
#24
Episode 23: Cara Berpikir Mencetak Cara Berprilaku.
#25
Episode 24: Sehebat Apapun Dirimu, Kematian Selalu Jadi Penutup Ceritamu.
#26
Episode 25: Pengampunan Yang Tulus Itu Mestinya Tanpa Syarat.
#27
Episode 26: Kalau Gagal Coba Kembali, Siapa Tahu Kegagalan Berikutnya Lebih Berarti.
#28
Episode 27: Itu Sangat Berharga, Karena Itu Hadir Sangat Sebentar.
#29
Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Motivasi Mencapai Kebahagiaan, Kepasrahan.
#30
Episode 29: Hanya Karena Masalah Terlihat Sama, Bukan Berarti Diselesaikan Dengan Cara Yang Sama.
#31
Episode 30: Matahari Tidak Melelehkan Salju, Itu Hanya Membuat Hari Jadi Tidak Gelap.
#32
Episode 31: Hanya Karena Berhasil Melampiaskan Marah Bukan Berarti Masalah Beres.
#33
Episode 32: Kemenangan Bukanlah Segalanya, Namun Kekalahan Bukan Pilihan Yang Terbaik.
#34
Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan.
#35
Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan (Part 2).
#36
Episode 34: Dunia Tidak Seperti Mimpi, Setidaknya Di Sana Tempat Kita Bermimpi.
#37
Episode 35: Guru Termanis Adalah Pengalaman Pahit.
#38
Episode 36: Kejujuran Sebagai Bentuk Kelemahan, Kekuatan Dan Ketidakberdayaan.
#39
Episode 37: Seberapa Lama Pun Menyimpan Bangkai, Baunya Pasti Hilang Juga.
#40
Episode 38: Kebenaran Itu Pahit Selagi Tidak Sesuai Dengan Apa Yang Diyakini.
#41
Episode 39: Sepandai-Pandainya Kelinci Melompat, Pasti Akan Berhenti Juga.
#42
Episode 40: Cara Terbaik Mencapai Kejayaan Tidak Melulu Melalui Jalan Mulus Kebaikan.
#43
Episode 41: Tidak Ada Yang Terbiasa Dengan Ketidakadilan.
#44
Episode 42: Satu Kejadian Untuk Seribu Saksi, Penjelasan, Perspektif.
#45
Episode 43: Ajaran Negara, Kejahatan Yang Disesuaikan Undang-Undang Manusia.
#46
Episode 44: Dan Akhirnya Cita-Cita Kita Semuanya Hanyalah Membutakan Kita.
#47
Episode 45: Mendidik Manusia Adalah Urusan Bersama, Tapi Menghakiminya Adalah Urusan Pribadi.
#48
Episode 46: Betapa Bahagia Melihat Orang Yang Dibenci Sekarat Lalu Mati.
#49
Episode 47: Satu Pilihan Terbaik Membutuhkan Puluhan Pengorbanan.
#50
Episode 48: Kejahatan Adakalanya Bersifat Tekstual Pendidikan, Doktrin Perbudakan.
#51
Episode 49: Semakin Mulia Pimpinan Negara, Semakin Otoriter.
#52
Episode 50: Dibutuhkan Pengorbanan Ego Untuk Melanggengkan Persatuan Bangsa.
#53
Episode 51: Cinta Sejati Seringkali Makan Hati.
#54
Episode 52: Kegagalan Dan Kesalahan Senilai Dengan Kemenangan Dan Kemuliaan.
#55
Episode 53: Manipulasi Hukum, Kesetiaan Harus Dibarengi Kebenaran.
#56
Episode 54: Kami Menjual Buah Apel Supaya Bisa Mendapatkan Lahannya.
#57
Episode 55: Pemimpin Negara Harus Mengenyangkan Logika Warga Negara.
#58
Episode 56: Negara Adalah Gangster Resmi Berdedikasi Tinggi.
#59
Episode 57: Masa Lampau Yang Salah Merangkai Pola Pikir Radikal.
#60
Episode 58: Pola Pikir Yang Tepat Merangkai Masa Lampau Dan Masa Sekarang Yang Indah.
#61
Episode 59: Mereka Yang Menginginkan Kebenaran Harus Siap Menanggung Kegagalan.
#62
Episode 60: Bertarung Melawan Diri Sendiri Seperti Menolak Untuk Mati.
#63
Episode 61: Orang Tua Yang Pantas Mati, Orang Tua Yang Mengkhianati Cinta Buah Hati.
#64
Episode 62: Cita-Cita Hanya Membutakan Pikiran, Mengeksploitasi Harapan, Membius Kesadaran.
#65
Episode 63: Dosa Ini Akan Membuatmu Bangga, Mulia Dan Berjaya!
#66
Episode 64: Kebutaan Hati Lebih Menyakitkan Dari Kebutaan Mata.
#67
Episode 65: Penderitaan Kita Semuanya Adalah Bahan Bakar Kerja Keras Kita!
#68
Episode 66: Atas Nama Cinta, Kejahatan Ini Untuk Mengadakan Keadilan.
#69
Episode 67: Kewarasan Adalah Beban, Kematian Selalu Jadi Kesetaraan Yang Adil.
#70
Episode 68: Tanah Ini Milik Kami Yang Menggagas Jati Diri Atau Rumah Untuk Mati.
#71
Episode 69: Kebohongan Besar Dibuat Untuk Menutupi Betapa Menyakitkannya Kebenaran.
#72
Episode 70: Demi Meraih Kepemimpinan Umat Manusia Di Bumi.
#73
Episode 71: Kaum Penjahat Hanya Mengangkat Pemimpin Sesuai Harapan Kaum Penjahat.
#74
Episode 72: Akhir Yang Bahagia Untuk Mereka Yang Selalu Penuh Syukur (TAMAT).
#75
Episode 73: Pendirian Dunia Baru (Prolog Jilid 2).
#76
Episode 74: Sesuai Amanat Hati, Kami Berperang Untuk Perdamaian Dunia.
#77
Episode 75: Lelaki Sejati Itu Kerjanya Cari Mati.
#78
Episode 76: Bukan Soal Siapa Yang Benar, Tapi Soal Siapa Yang Kuat.
#79
Episode 77: Melanggar Janji Adalah Kejahatan Secara Berkesadaran.
#80
Episode 78: Atas Nama Persatuan, Percayalah Dan Tunduklah Pada Para Wakil Rakyat.
#81
Episode 79: Jati Diri Dibentuk Sesuka Hati Sesuai Halusinasi Diri Sendiri.
#82
Episode 80: Menunggu Pahlawan Seperti Menunggu Hujan Uang.
#83
Episode 81: Engkau Ciptakan Mimpiku Hanya Untuk Memupuskannya.
#84
Episode 82: Pemimpin Itu Tidak Dicari, Pemimpin Itu Dibentuk.
#85
Episode 83: Keadilan Yang Diharapkan Selalu Penuh Bumbu Pengorbanan.
#86
Episode 84: Keberagaman Berbudaya, Kebebasan Berkarya Adalah Hak Segala Individu.
#87
Episode 85: Sesuai Amanat Kepercayaan, Semoga Khayalan Menjadi Nyata.
#88
Episode 86: Diturunkan Manusia Ke Bumi Karena Suatu Kejahatan Yang Tidak Diketahui.
#89
Episode 87: Atas Nama Cinta Mengorbankan Kewarasan Jiwa, Atas Nama Jati Diri Membius Kesadaran Diri.
#90
Bab 1: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 10).
#91
Episode 88: Yang Kami Takuti Hanyalah Kebodohan Diri Sendiri.
#92
Episode 89: Persetan Harga Diri, Asalkan Uang Berjuta-Juta Bisa Membeli Akhir Yang Bahagia.
#93
Episode 90: Sebesar Apapun Pengorbanan, Cinta Sejati Selalu Diidealkan Sendiri.
#94
Episode 91: Bagaikan Bunga Matahari, Kemenangan Jadi Penggerak Jalan Hidup.
#95
Episode 92: Cinta Makan Hati Maka Bunuh Diri Jadi Solusi Jadi Religi.
#96
Episode 93: Rasa Syukur Adalah Syarat Utama Bahagia.
#97
Episode 94: Kegagalan, Kelemahan Dan Kekalahan Seorang Pemimpin Hanyalah Hiburan Merakyat.
#98
Episode 95: Sesuatu Yang Berharga Terkadang Tidak Melulu Berbentuk Materi.
#99
Episode 96: Keadilan Untuk Satu Pihak Adalah Ketidakadilan Untuk Lain Pihak.
#100
Episode 97: Merangkai Tujuan Melalui Rasa Sakit Pengorbanan Diri.
#101
Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini?
#102
Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri.
#103
Episode 100: Di Atas Kebebasan Kita Merayakan Hiburan Yang Berantakan.
#104
Bab 2: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 5.)
#105
Episode 101: Semoga Kebodohan Kita Berbuah Dosa Yang Dapat Dibanggakan.
#106
Episode 102: Lebih Baik Menghakimi Rakyat Jelata, Ketimbang Menghakimi Rakyat Berpangkat Penguasa.
#107
Episode 103: Nasionalisme Hanyalah Kepentingan Tanpa Penghasilan.
#108
Episode 104: Hanya Percaya Kepada Uang Yang Mampu Membeli Cinta, Membeli Harga Diri.
#109
Episode 105: Yang Aku Sesali Bukan Berhenti Berjuang, Tapi Takut Menerima Kegagalan.
#110
Episode 106: Kebenaran Itu Adalah Tergantung Siapa Yang Bayar.
#111
Episode 107: Apa Yang Direncanakan, Belum Tentu Yang Terbaik Untuk Dilakukan.
#112
Episode 108: Yang Aku Sesali Bukan Kegagalan, Tapi Berhenti Berjuang.
#113
Episode 109: Kotoran Yang Menjijikkan Hanya Cocok Untuk Lalat, Tidak Cocok Untuk Lebah Yang Merindukan Manisnya Madu.
#114
Episode 110: Niat Hati Menambah Wawasan, Malah Menambah Beban.
#115
Episode 111: Membandingkan Dua Keburukan Untuk Membuat Salah Satunya Tidak Begitu Buruk.
#116
Episode 112: Satu Pukulan Kecil Untuk Satu Perubahan Besar.
#117
Episode 113: Dimatanya Adalah Pengorbanan, Dimataku Adalah Keuangan.
#118
Episode 114: Puncak Mencintai Adalah Menikmati Rasa Sakit Tanpa Kesadaran.
#119
Episode 115: Di Alam Baka Yang Hampa Tidak Ada Wafer Rasa Vanila.
#120
Episode 116: Bahagia Melihat Dia Sekarat, Sengsara Melihat Dia Bahagia.
#121
Episode 117: Menungguku Terpeleset, Sama Saja Menunggu Selamanya.
#122
Bab 3: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 2.)
#123
Episode 118: Lebih Baik Korup Daripada Tidak Sama Sekali.
#124
Episode 119: Akhir Yang Bahagia Hanya Pantas Untuk Yang Rela Berkorban.
#125
Episode 120: Sukses Tidak Disanjung, Gagal Dicaci Maki.
#126
Episode 121: Hidup Tidak Semudah Modal Petuah Nenek Moyang.
#127
Episode 122: Dikesunyian Doa Yang Khusyuk, Hanya Berakhir Kekecewaan.
#128
Episode 123: Dapatkah Pengampunan Yang Murni Menghentikan Perang?
#129
Episode 124: Genggam Tanganku, Dunia Tidak Seburuk Tumpukan Utang.
#130
Episode 125: Dunia Utopia, Harapan Manusia.
#131
Episode 126: Mematuhi, Meyakini, Naluri Pemimpin Walau Terinjak Mati.
#132
Episode 127: Di Atas Koin Berputar Nyawa Dipertaruhkan.
#133
Episode 128: Uang Lebih Realistis Ketimbang Menyanjung Nasionalisme.
#134
Episode 129: Karena Cintaku Terhadapmu Melebihi Besarnya Utang Negara.
#135
Episode 130: Sorak-Sorak Bergembira Kebodohan Jadi Nyata.
#136
Episode 131: Dan Keinginan, Cita-Cita Hanya Menindas Diri Sendiri.
#137
Episode 132: Demokrasi Yang Jadi Instrumental Manipulasi.
#138
Episode 133: Saat Memejamkan Mata, Saat Menyudahi Kenangan Kita.
#139
Episode 134: Menyambut Pengorbanan Cinta Di Atas Kehampaan.
#140
Episode 135: Adegan Ini Hanya Boleh Dilakukan Oleh Orang Yang Berfantasi.
#141
Episode 136: Budaya Manusia, Keadilan Utopia, Keyakinan Logika.
#142
Episode 137: Racun Mematikan Sering Kali Tidak Menampilkan Wujud Dan Baunya.
#143
Episode 138: Perdamaian Yang Jadi Pertanyaan, Jadi Harapan, Jadi Kerinduan.
#144
Episode 139: Sengketa Kebenaran, Mentaati Perintah Keuangan.
#145
Episode 140: Sedang Mencari Kesalahannya Untuk Dicaci Maki.
#146
Episode 141: Bosan Aku Kaya Raya, Bergaya Penuh Harta Hidup Berguna.
#147
Episode 142: Kejujuran Sering Kali Menelurkan Kebencian Mendasar.
#148
Episode 143: Bagaikan Api Penguasa Itu Membakar Seluruh Apa Yang Disentuhnya..
#149
Episode 144: Membuktikan Apa Yang Tidak Diyakini Sebagai Sesuatu Yang Diyakini.
#150
Episode 145: Kasih Sayang Yang Menumbuhkan Keakraban, Membentuk Rumah Menetap.
#151
Episode 146: Apa Itu Cinta Sehidup Semati, Kalau Bisa Kawin Berkali-Kali.
#152
Episode 147: Sesuatu Yang Tidak Kelihatan, Tidak Menuntut Dihargai Dan Diharapkan.
#153
Episode 148: Bicarakan Kebahagiaan, Bicarakan Kenyataan.
#154
Episode 149: Berlari Mengejar Kunang-Kunang Harapan Tanpa Keuangan.
#155
Episode 150: Mudah-Mudahan Dosa Kita Seluruhnya Jadi Motivasi Kesuksesan.
#156
Episode 151: Harga Diri Yang Dinilai Berlandaskan Algoritma Keuangan.
#157
Episode 152: Perbedaan Menuntut Keadilan, Persamaan Itu Membosankan.
#158
Episode 153: Sejarah Yang Kontroversial, Sejarah Yang Sangat Menghibur.
#159
Episode 154: Bukanlah Gaya Kami Mengemis Keadilan Kepada Pahlawan Dunia Fiktif.
#160
Episode 155: Perdamaian Semu, Perdamaian Yang Harus Dirusak.
#161
Episode 156: Seekor Keledai Menolak Jatuh Untuk Yang Kelima Kalinya?
#162
Episode 157: Tanpa Tekad Yang Kuat Jalan Yang Mendaki Tidak Dapat Dihadapi.
#163
Episode 158: Tentang Rasanya Kebenaran Yang Semanis Bulan Madu.
#164
Episode 159: Pahlawan Sejati Tidak Butuh Pengakuan Publik.
#165
Episode 160: Supaya Apa Kita Hidup? Supaya Apa Kita Hidup?
#166
Episode 161: Kalau Sudah Benci, Emas Pun Akan Dianggap Tahi.
#167
Episode 162: Skenario Kuno Mengendalikan Rakyat Adalah Menakut-Nakutinya.
#168
Episode 163: Seorang Pahlawan Yang Jadi Korban Nasionalisme.
#169
Episode 164: Sampai Kapan Menunggu Pahlawan Memberikan Keadilan?
#170
Episode 165: Doa Yang Dilangitkan Hanya Untuk Hiburan Belaka Dari Ketidakberdayaan Mengubah Keadaan.
#171
Episode 166: Perut Keroncongan Tidak Bisa Disuruh Tunggu.
#172
Episode 167: Bicara Pada Bocah-Bocah, Bicara Pada Generasi Penerus.
#173
Episode 168: Tidak Akan Menanti Hujan Mereda, Manis Pahit Kuhadapi.
#174
Episode 169: Ilmu Yang Tinggi Selaras Dengan Adab Yang Mulia.
#175
Episode 170: Jangan Bimbang, Kita Akan Mati, Pasti Mati, Jangan Bimbang!
#176
Episode 171: Menggagalkan Ajaran-Ajaran Reaksioner.
#177
Episode 172: Kutanggalkan Nyawaku Di Batas Pertanyaan Besar.
#178
Episode 173: Berita Media, Pesanan Manusia, Sesuai Menu Tertera.
#179
Episode 174: Tersenyumlah Menyambut Alam Baka Yang Sunyi, Yang Halusinasi.
#180
Episode 175: Kita Pasti Mampu, Pasti Mampu Taklukkan Dunia, Asalkan Selalu Bersatu!
#181
Episode 176: Penyesalan Telah Usang, Dan Harapan Baru Membasuh Haru.
#182
Episode 177: Bahkan Mereka Yang Kehausan Pekat, Meminum Kencingnya Sendiri!
#183
Episode 178: Apa Itu Moral, Kalau Uang Bisa Membeli Segalanya ....
#184
Episode 179: Pemimpin Yang Adil Hanya Untuk Kaum Yang Adil.
#185
Episode 180: Manusia Bertarung Demi Kehidupan Untuk Menyambut Kematiannya.
#186
Episode 181: Selamatkan Diriku Dari Diriku Yang Menolak Diselamatkan.
#187
Episode 182: Doa Yang Tidak Berguna Sama Berartinya Dengan Usaha Yang Sia-Sia.
#188
Episode 183: Kuingin Terbang Bebas, Ingin Meredakan Kegelapan Dihati.
#189
Episode 184: Bagaikan Awan, Kerapuhan Itu Hanya Terlihat Ketika Memudar.
#190
Episode 185: Akhir Yang Bahagia Tidak Melulu Tentang Kemenangan Hidup.
#191
Episode 186: Berperanglah Saudara-Saudara Untuk Surga Abadi, Penuh Bidadari.
#192
Episode 187: Di Dunia Nyata Yang Indah Tidak Butuh Pahlawan Fantasi.
#193
Episode 188: Atas Nama Keadilan, Wahai Kaum Budak Yang Hina Tunduklah Pada Pemimpinmu Yang Mulia.
#194
Episode 189: Mari Bersyukur Untuk Apa Yang Tidak Akan Pernah Kita Miliki.
#195
Episode 190: Persetan Dengan Edukasi, Kita Butuh Uang Untuk Sembuhkan Perih Hati.
#196
Episode 191: Aku Mencintaimu, Oh Betapa Indah Tubuhmu Saat Nyawamu Hilang.
#197
Episode 192: Sungguh Kusayangi Aroma Kematianmu Yang Menyakitkan.
#198
Episode 193: Oh, Betapa Cantiknya Dirimu Saat Jasadmu Tertanam Kekal Di Tanah.
#199
Episode 194: Sayangku, Sembuhlah Sediakala Seperti Saat Engkau Mengkhianatiku.
#200
Episode 195: Untuk Semua Pengorbanan Demi Harumnya Harapan Baru.
#201
Episode 196: Bimbingan Orang Tua Yang Baik Hati Dan Mustahil Pernah Salah.
#202
Episode 197: Keluar Dari Zona Nyaman, Menunju Zona Nyaman Yang Baru.
#203
Episode 198: Adilkah Membeli Harapan Kami, Membeli Rasa Sakit Kami?
#204
Episode 199: Ampuni Kami, Kami Mohon, Ampuni Segala Perbedaan Kami!
#205
Episode 200: Ada Sikap Yang Sudah Menjawab Tanyamu Tanpa Basa-Basi Kata.
#206
Episode 201: Tanpa Kata-Kata Informatif Keadaan Telah Menjelaskan Semua Maksud.
#207
Episode 202: Sungguh, Engkau Kian Cantik Saat Tidak Lagi Kudengar Alunan Jantungmu.
#208
Episode 203: Sayangku, Belahlah Dadaku, Lihatlah Di Hatiku Tidak Tertera Namamu, Hanya Ada Darah Merah Nan Amis.
#209
Episode 204: Jual Harga Diri, Jati Diri, Cinta, Segalanya Untuk Kenikmatan Abadi.
#210
Episode 205: Arti Kekejaman Dunia Yang Dirancang Manusia Biasa.
#211
Episode 206: Ajaran Sakral Yang Kriminal Untuk Kekuasaan Global.
#212
Episode 207: Mengabdikan Diri Kepada Pahlawan Narsistik.
#213
Episode 208: Perbedaan Jadi Kriminal, Persamaan Jadi Kebosanan.
#214
Episode 209: Bergembiralah, Bergembiralah, Bergembiralah Walau Kembali Putus Asa!
#215
Episode 210: Aku Tidak Dibentuk Oleh Dogma, Hanya Aku Yang Membentuk Diriku!
#216
Episode 211: Kami Cuman Rakyat Jelata, Hidup Tak Berguna, Bukan Siapa-Siapa.
#217
Episode 212: Semoga Kita Senantiasa Dicucuri Nikmat Ketulusan Dan Syukur, Bukan Beratnya Benci.
#218
Episode 213: Haruskah Sesuatu Yang Berharga Selalu Hal Yang Tidak Akan Pernah Kami Miliki?
#219
Episode 214: Apakah Yang Kita Impikan Selalu Tentang Yang Nikmat Tanpa Luka Duka?
#220
Episode 215: Warga Jelata Yang Hidup Gembira Penuh Cerita Ringan Yang Mudah Dipahami.
#221
Episode 216: Saudara-Saudara Sekalian, Para Pemimpin Sekalian, Selamat Datang Dalam Proses Peralihan Zaman.
#222
Episode 217: Untuk Merawat Pengabdian Buta, Merancang Arti Hidup Yang Tidak Abadi.
#223
Episode 218: Setengah Mati Memburu Bahagia, Berdoa, Bekerja, Percaya Doktrin Yang Hanya Berakhir Kecewa, Dogma Belaka!
#224
Episode 219: Cinta Yang Disesuaikan Konsep Harga Diri, Tidak Murah, Tapi Bisa Dibeli.
#225
Episode 220: Seolah Berontak Dari Masa Depan Untuk Melayani Masa Sekarang.
#226
Episode 221: Kami Ingin Kisah Hidup Ringan, Apa Adanya, Tidak Muluk-Muluk, Penuh Humor Mengocok Perut!
#227
Episode 222: Ahh, Hari Yang Cerah Datang ... Sarapan, Bekerja, Bermain Bersama Teman Dan Bercinta Suka-Suka.
#228
Episode 223: Bunga-Bunga Berwarna Bahkan Layu Sebelum Memamerkan Keindahannya.
#229
Episode 224: Di Dunia Yang Penuh Keputusasaan Ini Kami Berdoa Supaya Fantasi Jadi Nyata.
#230
Episode 225: Kami Hanya Butuh Hiburan Yang Membangkitkan Tawa.
#231
Episode 226: Bahkan Kesetiaan Adalah Perbudakan Secara Psikologis, Cinta Adalah Mabuk Tanpa Alkohol.
#232
Episode 227: Dalam Putih Keruh, Hitam Terang, Bening Menyilaukan, Canda Tanpa Tawa.
#233
Episode 228: Surat Ini Kami Sampaikan Untuk Mereka Yang Rindu Akan Kehadiran Kami.
#234
Episode 229: Nikmati Garam Rasa Nanas, Lihatlah Gejolak Api Yang Gelap, Cahaya Tanpa Warna.
#235
Episode 230: Aku Paksa Kamu Untuk Seperti Yang Aku Mau, Yang Aku Inginkan!
#236
Episode 231: Proyek Manusia, Menjamu Angan-Angan, Mengkhianati Kenyataan.
#237
Episode 232: Karangan Sejarah, Hiburan Rakyat Dunia Demi Fantasi Suci Yang Mengobati Hati.
#238
Bab 4: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Kesatria 990).
#239
Episode 233: Sebuah Zaman Ada Generasinya.
#240
Episode 234: Akulah Sang Pahlawan Narsistik, Bahkan Ucapanku Jadi Sabda, Jadi Sugesti Yang Suci!
#241
Episode 235: Mencari Jati Diri Yang Tidak Pernah Ke Mana-Mana.
#242
Episode 236: Adakalanya Kami Bercinta Bukan Untuk Menelurkan Keturunan.
#243
Episode 237: Di Atas Rasa Sakitnya Kami Tertawa Puas, Di Atas Penderitaannya Kami Bersyukur Bahagia, Kematiannya Jadi Puncak Hiburan Kami!
#244
Episode 238: Di Atas Pena, Sutradara Tertawa, Menyaksikan Manusia Mempertanyakan Sandiwara Dunia.
#245
Episode 239: Bangunkan Aku Ketika Kenyataan Tidak Lagi Menindasku.
#246
Episode 240: Biar Alam Yang Bicara Lewat Bahasanya Yang Apa Adanya.
#247
Episode 241: Maafkan Aku Kawan, Wajahmu Terlalu Kriminal Untuk Jadi Pahlawan.
#248
Episode 242: Kalau Ini Tidak Berguna, Biarlah, Biarlah Melihatnya Demikian, Apa Adanya.
#249
Episode 243: Hiperrealitas.
#250
Episode 244: Hei Bangsa Yang Megah, Bangsa Yang Kami Hadiahkan Cahaya Terang, Berdirilah Dengan Percaya Diri! Berdirilah Dengan Percaya Diri!
#251
Episode 245: Barangsiapa Yang Mengenal Dirinya, Harusnya Kenal Pula Dengan Setannya.
#252
Episode 246: Untuk Mendapatkan Hal Yang Berharga Butuh Pengorbanan Yang Setara.
#253
Episode 247: Bahkan Iblis Yang Bengis Berkorban Untuk Sandiwara Manusia Mulia.
#254
Episode 248: Bahkan Seorang Penjahat Pun Tidak Rela Dijahati, Apalagi Dicelakai.
#255
Episode 249: Saya Suka Kemewahan, Saya Suka Harta, Takhta, Beristri Lima, Saya Mencintai Dunia Fana Dengan Bangga!
#256
Episode 250: Memangnya, Jati Diri Itu Hilang Di Mana Sampai Harus Dicari?
#257
Episode 251: Suatu Pekerjaan Akan Mudah Kalau Tidak Ada Bebannya.
#258
Episode 252: Hanya Karena Itu Tidak Engkau Alami Bukan Berarti Itu Tidak Ada.
#259
Episode 253: Kematian Itu Pasti, Tapi Hidup Yang Berbahagia Lain Cerita.
#260
Episode 254: Tiba-Tiba Dirinya Hadir, Matanya Menatap, Terangnya Menyilaukan, Genggaman Tangannya Membawaku Pulang Tanpa Harus Bermain Lagi.
#261
Episode 255: Satu Negeri Dongeng Yang Dibangun Lewat Tekad Dan Kesepakatan Suka-Suka.
#262
Episode 256: Satu Untuk Satu, Semua Untuk Semua.
#263
Bab 5: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Kesatria 1000).
#264
Episode 257: Kalau Aku Seorang Raja, Sudah Kujual Tanah Kelahiranku.
#265
Episode 258: Hiduplah Bagaikan Permen Karet, Menggelembung Lalu Meletus Di Mulut.
#266
Episode 259: Seluruh Keaslian Yang Ada Mencerminkan Kepalsuannya.
#267
Episode 260: Perut Lapar Tidak Kenyang Makan Pemikiran, Apalagi Makan Hati.
#268
Episode 261: Menjadi Kupu-Kupu Yang Cantik Harus Meninggalkan Dunia Ulatnya.
#269
Episode 262: Tidak Semua Ulat Menjadi Kupu-Kupu Yang Cantik.
#270
Episode 263: Melindungi Generasi Penerus Dari Paham-Paham Yang Tidak Menggembirakan!
#271
Episode 264: Apa Yang Terjadi Kalau Puisiku Tidak Laku Dijual, Tertulis Sia-Sia, Buku Tidak Berguna, Memalukan, Dilupakan?
#272
Episode 265: Seonggok Lilin Yang Meleleh Karena Apinya Sendiri.
#273
Episode 266: Kegagalan Yang Kami Banggakan, Untuk Syukuran, Harapan Untuk Hiburan.
#274
Episode 267: Sebaik-Baiknya Manusia, Dia Yang Memiliki Musuh Paling Bengis.
#275
Episode 268: Mentaati Amanat Fiktif Pahlawan Pembual, Kami Bangga Kesengsaraan Kami Bukan Halusinasi.
#276
Episode 269: Seperti Pahlawan Dunia Yang Turun Dari Langit Untuk Bagi-Bagi Sembako.
#277
Episode 270: Matanya Menjelaskan Segala Kehampaan Yang Ada, Yang Menyakitkan, Yang Dirayakan.
#278
Episode 271: Bergembiralah Karena Kesakitan Sekarat Ini Bukan Halusinasi Belaka.
#279
Episode 272: Kebahagiaan Di Dunia Yang Fana Hanya Menuntun Kepada Siksaan Tiada Tara.
#280
Episode 273: Iblis Bahkan Jadi Inspirasi Berbuat Baik Dan Bajik.
#281
Bab 6: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 1).
#282
Episode 274: Bahkan Sebuah Benda Mati Pun Memiliki Tujuan Mengapa Itu Diadakan, Ditiadakan.
#283
Episode 275: Sebetulnya Pengorbanan Untuk Mencintai Diri Sendiri, Kepentingan Pribadi.
#284
Episode 276: Karena Ini Dunia Nyata Semua Manusia Sudah Pasti Selalu Benar.
#285
Episode 277: Kesalahpahaman Yang Dibiarkan Untuk Dirayakan, Untuk Kesenangan.
#286
Episode 278: Pembodohan Negara, Hak Manusia Jadi Dagangan Penguasa.
#287
Episode 279: Ketika Ini Semua Tidak Ada Maknanya Adalah Maknanya.
#288
Episode 280: Produk Kriminal, Kecintaan Yang Tidak Pernah Sebanding Dengan Pengorbanan.
#289
Episode 281: Gelap Tanpa Hitam, Cahaya Tanpa Terang.
#290
Episode 282: Menangisi Diri Yang Ditindas Mimpi, Keluguan Mengendalikan Hati.
#291
Episode 283: Mari Nikmati Indahnya Mimpi Yang Terlalu Tidak Mungkin Jadi Nyata.
#292
Episode 284: Sebuah Tanda Diberikan Untuk Kenyataan Yang Khianati Logika.
#293
Episode 285: Aku Menyukai Bunga Mawar Bukan Berarti Menginginkan Durinya.
#294
Episode 286: Bagaikan Napas Yang Hadir Tanpa Wujud, Setia Sampai Tak Berkesadaran.
#295
Episode 287: Keras Bersuara, Tegak Menggemaskan, Berbulu Lebat, Berbau Menggoda!
#296
Episode 288: Pangabdian Pilu, Kemenangan Yang Bersekutu Dengan Kekalahan.
#297
Episode 289: Deprivasi Maternal, Keadilan Itu Menumbuhkan Kasih Sayang!
#298
Episode 290: Menceritakan Kebohongan Untuk Hiburan Bukan Suatu Kejahatan.
#299
Episode 291: Jika Kamu Penting Baginya, Dia Akan Menghampiri Tanpa Diminta.
#300
Episode 292: Solusinya Adalah Tidak Perlu Ada Solusi.
#301
Episode 293: Kami Tidak Menginginkan Kebahagiaan Yang Harus Dicari. Tapi Disadari.
#302
Episode 294: Karena Ini Fakta, Maka Ini Dibenci.
#303
Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. (TAMAT)
#304
Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).
#305
Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).
#306
Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).
#307
Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.
#308
Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.
#309
Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Jilid 1: Konspirasi Penguasa. (TAMAT)
Jilid 2: Dunia Ilusi. (TAMAT)
Terpilihnya empat manusia untuk membangkitkan organisasi tersembunyi di dunia yang keras dan tanpa belas kasih ini menjadi titik awal yang menarik. Mereka pasti memiliki peran penting dalam dinamika kekuasaan dan mungkin menjadi harapan terakhir atau justru ancaman baru bagi tatanan dunia yang sudah ada.
Hallo, semangat berkarya ya 

Disukai
190
Dibaca
34k
Tentang Penulis
Nehuselah
"Apakah kebenaran harus sesuai dengan selera?"
Bergabung sejak 2021-07-04
Telah diikuti oleh 460 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 439,158 kata pada novel
Rekomendasi dari Fantasi
Novel
Sistem Aura Infinity
Nehuselah
Novel
Rebecca of Sunnybrook Farm
Noura Publishing
Novel
Goldwind Family
Impy Island
Novel
Ghost Fleet
Mizan Publishing
Novel
Kutukan Cinta Keris Empu Gandring
Ria Hiaz
Novel
Crenshaw
Mizan Publishing
Novel
Dendam Sang Putri
Eva Susanti
Komik
HOTEL PAINTDORA
Toma Rusher
Novel
KAPTEN - SEBUAH CERITA PAHLAWAN NASIONAL
Herlan Herdiana
Skrip Film
Kereta Terakhir ke Nyumba
Irvinia Margaretha Nauli
Novel
The Journey Of Elric : The Little Wanderer
Rivandra Arcana
Novel
Minecraft: Error Command Block
Maudhakbds
Novel
REINKARNASI
Alya Snitzky
Komik
Ngadiyat
sentot dwi warsono
Novel
novel tidak biasa
salman
Rekomendasi