Semua lampu meredup dan kini digantikan oleh aliran darah segar yang menyala bak lampu neon merah di dinding, jendela-jendela perlahan mengecil dan akhirnya menghilang, kini ruangan itu pengap dan mulai kekurangan oksigen, satu persatu dindingnya bergeser dan Lily dapat merasakan bahwa ruangan itu sudah menyempit. Dengan napas tersengal, Lily dapat melihat Fina berdiri tidak jauh dari tempatnya.
Fina dengan mata berkilat hijau, leher memanjang 30cm, lidahnya memanjang satu meter disertai semburan puluhan ular dari dalam mulut, kedua tangan memanjang tak terhingga, dan kepala ular muncul disetiap jari kecilnya, siap menerkam. Lily sadar bahwa kini Ia harus menyelamatkan semuanya atau Ia harus kehilangan segalanya.