Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Kunane seorang pria yang lahir dan besar di perkampungan Naulu. Orang tua Kunane selalu taat pada adat dan tradisi. Kunane jatuh hati sejak remaja kepada seorang gadis cantic yang bernama Mahya. Tanpa sengaja Kunane mendapatkan selendang pemberian (alm) papa Mahya yang hanyut di sungai, selendang yang selalu dipakainya sejak kecil.
Sepuluh tahun kemudian, Mahya menemukannya selendang itu di Kunane. Kunane sendiri merasa bersalah dan hendak mengembalikan selendangnya pada Mahya, tetapi hati berbicara lain Kunane berkeinginan kelak akan mempersunting Mahya untuk menjadi istrinya.
Keinginannya itu dikatakan pada Mahya, tetapi tidak semuda itu, Kunane harus mewujudkannya cintanya dengan mengikuti tradisi adat Pataheri yang memberi peran atas kedewasaannya.
Kalau tidak ia tidak bisa mempersunting Mahya sebagai istrinya karena itu bagian dari ketentuan adat Suku Naulu di Provinsi Maluku, Pulau Seram.
Kunane sendiri merasa tertantang untuk mengikuti adat Pataheri hingga selesai dan dilantik secara adat sebagai laki-laki dewasa Suku Naulu dengan di berikannya kain kepala berwarna merah sebagai persetujuan adat suku tersebut kepada orang yang sudah siap berumah tangga.
Lulus ujian Pataheri dan telah mengenangkan kain Pataheri di kepala, Mahya sebagai gadis Suku Naulu juga telah mengikuti adat Panamou untuk gadis Suku Naulu yang dianggap sudah dewasa.
Setelah Kunane dan Mahya mengikuti aturan adat suku Naulu yang berlaku, mereka kemudian menikah dan menjadi pasangan suami istri di Negeri Nualu dan hidup bahagia selalu.
Sepuluh tahun kemudian, Mahya menemukannya selendang itu di Kunane. Kunane sendiri merasa bersalah dan hendak mengembalikan selendangnya pada Mahya, tetapi hati berbicara lain Kunane berkeinginan kelak akan mempersunting Mahya untuk menjadi istrinya.
Keinginannya itu dikatakan pada Mahya, tetapi tidak semuda itu, Kunane harus mewujudkannya cintanya dengan mengikuti tradisi adat Pataheri yang memberi peran atas kedewasaannya.
Kalau tidak ia tidak bisa mempersunting Mahya sebagai istrinya karena itu bagian dari ketentuan adat Suku Naulu di Provinsi Maluku, Pulau Seram.
Kunane sendiri merasa tertantang untuk mengikuti adat Pataheri hingga selesai dan dilantik secara adat sebagai laki-laki dewasa Suku Naulu dengan di berikannya kain kepala berwarna merah sebagai persetujuan adat suku tersebut kepada orang yang sudah siap berumah tangga.
Lulus ujian Pataheri dan telah mengenangkan kain Pataheri di kepala, Mahya sebagai gadis Suku Naulu juga telah mengikuti adat Panamou untuk gadis Suku Naulu yang dianggap sudah dewasa.
Setelah Kunane dan Mahya mengikuti aturan adat suku Naulu yang berlaku, mereka kemudian menikah dan menjadi pasangan suami istri di Negeri Nualu dan hidup bahagia selalu.
Sepuluh tahun kemudian, Mahya menemukannya selendang itu di Kunane. Kunane sendiri merasa bersalah dan hendak mengembalikan selendangnya pada Mahya, tetapi hati berbicara lain Kunane berkeinginan kelak akan mempersunting Mahya untuk menjadi istrinya.
Keinginannya itu dikatakan pada Mahya, tetapi tidak semuda itu, Kunane harus mewujudkannya cintanya dengan mengikuti tradisi adat Pataheri yang memberi peran atas kedewasaannya.
Kalau tidak ia tidak bisa mempersunting Mahya sebagai istrinya karena itu bagian dari ketentuan adat Suku Naulu di Provinsi Maluku, Pulau Seram.
Kunane sendiri merasa tertantang untuk mengikuti adat Pataheri hingga selesai dan dilantik secara adat sebagai laki-laki dewasa Suku Naulu dengan di berikannya kain kepala berwarna merah sebagai persetujuan adat suku tersebut kepada orang yang sudah siap berumah tangga.
Lulus ujian Pataheri dan telah mengenangkan kain Pataheri di kepala, Mahya sebagai gadis Suku Naulu juga telah mengikuti adat Panamou untuk gadis Suku Naulu yang dianggap sudah dewasa.
Setelah Kunane dan Mahya mengikuti aturan adat suku Naulu yang berlaku, mereka kemudian menikah dan menjadi pasangan suami istri di Negeri Nualu dan hidup bahagia selalu.
Sepuluh tahun kemudian, Mahya menemukannya selendang itu di Kunane. Kunane sendiri merasa bersalah dan hendak mengembalikan selendangnya pada Mahya, tetapi hati berbicara lain Kunane berkeinginan kelak akan mempersunting Mahya untuk menjadi istrinya.
Keinginannya itu dikatakan pada Mahya, tetapi tidak semuda itu, Kunane harus mewujudkannya cintanya dengan mengikuti tradisi adat Pataheri yang memberi peran atas kedewasaannya.
Kalau tidak ia tidak bisa mempersunting Mahya sebagai istrinya karena itu bagian dari ketentuan adat Suku Naulu di Provinsi Maluku, Pulau Seram.
Kunane sendiri merasa tertantang untuk mengikuti adat Pataheri hingga selesai dan dilantik secara adat sebagai laki-laki dewasa Suku Naulu dengan di berikannya kain kepala berwarna merah sebagai persetujuan adat suku tersebut kepada orang yang sudah siap berumah tangga.
Lulus ujian Pataheri dan telah mengenangkan kain Pataheri di kepala, Mahya sebagai gadis Suku Naulu juga telah mengikuti adat Panamou untuk gadis Suku Naulu yang dianggap sudah dewasa.
Setelah Kunane dan Mahya mengikuti aturan adat suku Naulu yang berlaku, mereka kemudian menikah dan menjadi pasangan suami istri di Negeri Nualu dan hidup bahagia selalu.
Tokoh Utama
KUNANE
MAHYA
#2
SUKU YANG MASIH TERTUTUP
#3
PERKAMPUNGAN NAULU DI WAKTU MALAM
#4
KELAHIRAN KUNANE
#5
PERPISAHAN 40 HARI
#6
PERTEMUAN SETELAH 40 HARI
#7
KUNANE YANG PANDAI
#8
PANDANGAN PERTAMA KUNANE DAN MAHYA
#9
HILANGNYA SELENDANG MAHYA
#10
MAHYA, KUNANE DAN SELENDANG
#11
SYARAT MAHYA MENDAPATKAN SELENDANGNYA
#12
PERTEMUAN MENDADAK MAHYA DAN KUNANE
#13
PROSESI ADAT KUNANE DAN MAHYA
#14
SELENDANG JADI SAKSI
#15
CINTA BERBICARA
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Satu lagi novel etnografis kesukaan saya. Di luar elemen-elemen etnografik yang dijabarkan dengan berdesak-desakan di awal naskah (seakan-akan saya sebagai pembaca sedang berhadapan dengan pemandu wisata), tak ada yang kurang dalam naskah ini.
Disukai
192
Dibaca
3.5k
Tentang Penulis
Greace Lee Mayer Ectas Latul
-
Bergabung sejak 2020-09-11
Telah diikuti oleh 72 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 35,162 kata pada novel
Rekomendasi dari Romantis
Novel
SELENDANG PATAHERI
Greace Lee Mayer Ectas Latul
Novel
The Throne
Mentari
Novel
Love talk
Firdha Aulia Noviyanti
Novel
Cintai Aku Apa Adanya
Sandra Arq
Novel
Anyelir
Ninik Sirtufi Rahayu
Novel
KISAH TAK TERLUPA
Linda Fadilah
Novel
Luka Naina
fitrihaida
Skrip Film
Candala dan Loker Oak Tua
Tiara Khapsari Puspa Negara
Novel
Ketika Bara Itu Padam
Dhian N
Novel
Ze & Zi
nuna sun
Novel
Perempuan dan kuburan
Aljas Sahni H
Novel
Pati I'm in Love
Endah Larasati
Novel
Guru Para Pemimpi
Mizan Publishing
Novel
Janji Waktu
Almabiru
Novel
147 Letters
Mizan Publishing
Rekomendasi