Daftar isi
#1
Dunia Maya
#2
Religius
#3
Ibu dan Kisah Cintaku
#4
Permintaan Ibu
#5
Keresahan Anak Perempuan
#6
Malam Pengajian
#7
Opa Joshua
#8
Gadis Bernama Kristina
#9
Kedua Ibuku
#10
Pak Johan
#11
Adikku Tersayang, Adikku yang Malang
#12
Tangisan Dua Ibu
#13
Rasa Kecewa
#14
Tugas Seorang Ayah
#15
Bapak dan Hatinya
#16
Siapa Ayahnya?
#17
Ilhamku?
#18
Keputusan Bunuh Diri
#19
Rindu Ialah Obat Paling Mujarab
#20
Keluarga Cemara
#21
Kehidupan Lama
#22
Makan Malam Keluarga
#23
Menjenguk Opa Josh
#24
Maya dan Dunianya
#25
Mi Babi
#26
Rumah Keluarga
#27
Ilusi dan Mimpi
#28
Bu Johan
#29
Usaha Melupakan
#30
Toko Kue
#31
Luka dan Kepedihan
#32
Sebuah Liburan Menyenangkan
#33
Pak Johan dan Isi Kepalanya
#34
Takdir Tuhan
#35
Doa dan Air Mata
#36
Kado
#37
Di antara Dua Pilihan
#38
Manusia Biasa
#39
Mungkinkah Ini Kencan?
#40
Oh Ibu
#41
Keluarga Sempurna
#42
Tuduhan Jatuh Cinta
#43
Yang Tidak Disangka-sangka
#44
Aib
#45
Mungkinkah Ini Salah?
#46
Pulang dan Keraguan
#47
Perjalanan Kembali ke Masa Lalu
#48
Ilham Mengharapkanku?
#49
Zahra dan Hati Kecilnya
#50
Sakit dan Pesakit
#51
Calon Sopir Taksi Yang Gagal
#52
Obsesi Ibu
#53
Tali Telah Terputus
#54
Tali Cinta
#55
Pak Johan dan Keluarganya
#56
Sumpah Suci Pernikahan
#57
Malam Resepsi
#58
Jatuh dalam Cinta
#59
Yang disembunyikan
#60
Ulang Tahun Fatima
#61
Hari Pengajian
#62
Ditampar Kenyataan
#63
Pernikahan Beda Keyakinan
#64
Libur Lebaran
#65
Rahasia Kecil
#66
Masih Perlukah Sebuah Harapan?
#67
Pernyataan Cinta
#68
Yang dipertanyakan
#69
Opa Josh dan Mas Johan
#70
Masih Perlukah Tanda Tanya?
#71
Dia Juga Manusia
#72
Hari-Hari Perpisahan
#73
Tentang Bapak dan Mimpi Buruknya
#74
Kehidupan Baru
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #39
Mungkinkah Ini Kencan?
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Sudah lama aku tidak makan makanan Jepang karena jujur saja aku tidak terlalu suka dengan makanan mentah Itulah kenapa aku menjatuhkan pilihan pada semangkuk ramen saja sedangkan Pak Johan membeli cukup banyak makanan siang itu terutama shushi Beliau tampaknya maniak shushi atau sejenisnya Tidak Tidak Aku tidak bermaksud menghina tetapi begitulah beliau mengisi meja kami dengan aneka macam shushi tanpa kecualiIni nanti habis tanyakuBeliau menjawab dengan anggukan kecil Saya b
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1.000
atau 1 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp50.000
atau 50 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 38
Manusia Biasa
Chapter Selanjutnya
Chapter 40
Oh Ibu
Sedang Dibicarakan
Novel
KOLEKTOR : Kau kah yang paling cantik?
Nur Rohmah Hidayati
Novel
Restu Bumi
Rayhan Khalid
Komik
Hello, Someday!
Gemi
Cerpen
Bronze
Perempuan yang Menikahi Belik
Intan Andaru
Cerpen
Beginilah, Tak Ada yang Perlu Dirisaukan
Zaki S. Piere
Komik
Bronze
MELANĀ©HOLIC
sleepy neko
Cerpen
Bronze
Memories of love
Ika nurpitasari
Novel
Bronze
Keluarga Sederhana
Dwiky Meidian
Flash
BUJANGAN BAJINGAN
Wiji Lestari
Novel
Tarian Aksara
Ririe Anindya
Flash
Setangkai Mawar Biru
Tazkia Irsyad
Novel
Bronze
Taiyang
ani__sie
Flash
Bronze
Untuk Sendiri
B12
Komik
BOOM
OX_taviana
Flash
Tengah Hari
Springkel9
Flash
SHIKI -Halaman Pertama-
Kosong/Satu
Novel
Bersamalah dengannya, dan menjadi sepasang arti
Nina Karlina
Novel
Malaikat Tanpa Sayap
Dewi sartika
Flash
Bronze
Sahwa dan George
Diyah Ayu NH
Novel
Gold
The Break up Master
Bentang Pustaka