Kakak beradik laki-laki, Damar dan Andi, terlibat dalam perselisihan yang berbeda akan komunisme, sang kakak, Damar sudah menolak dan berhenti mengikuti komunis. Sedangkan sang adik, Andi masih mengikuti ideologi komunis yang di turunkan oleh kedua orangtua mereka dan ideologi itu makin di perkuat di tanamkan pada pemikirannya, setelah dia menjalin asmara dengan perempuan yang sesama komunis.

Meskipun kehidupan mereka menjadi berantakan karena berbeda ideologi, Damar dan Andi masihlah menyayangi satu sama lain sebagaimana saudara. Terlebih lagi mereka telah kehilangan kedua orangtua mereka yang ikut dalam partai komunis sehingga kurangnya kasih sayang.