Daftar isi
#1
Birdwatching
#2
Kunci Pintu ke Dunia yang Menakjubkan
#3
Selamat Datang, Bima!
#4
Antara Kue Kering dan Kapitalisme
#5
Suatu Siang di Perkebunan Apel
#6
Rome Beauty
#7
Suzuki Katana, Apel Wanglin dan Developer
#8
Sikep Madu Asia dan Birdrace
#9
Oskab Ongis Nade dan Amplop Cokelat
#10
Keromantisan yang Tidak Dibuat-buat
#11
Senja, Penanda Menuju Misteri
#12
Radio Makobu FM
#13
Gelatik Jawa dan Rahasia Dua Hati
#14
Hutan Heterogen, Cekakak Jawa dan Benang Merah
#15
Yang Tampak Tak Selalu Sama dengan Sebenarnya
#16
Dhuarrr!
#17
Jangan Bunuh Mereka!
#18
31 Mei 2002
#19
Menangislah, Dama!
#20
Allah menunggumu, Bima!
#21
Mi Kuah dan Rumah Ayah
#22
Que Sera Sera
#23
Kue Apel Mawar untuk Bima
#24
Tentang Dua Kesatria
#25
Sampai Bertemu Kembali
#26
Berduka juga Kehidupan
#27
Jangan Hilang dari Hidupku, Bima
#28
Evakuasi Lutung Jawa
#29
Suatu pagi di kaki gunung Penanggungan
#30
Pilihan Damayanti
#31
England dan Agen Ganda
#32
Ramuan Jahe dan Singa Betina
#33
Selamat Berjuang!
#34
Ampus Bon!
#35
Mona si Kasuari, Damar dan Suluk
#36
Anjing Tanah dan Nyali Menciut!
#37
Ruangan Beraroma Pinus, Singa Betina (lagi!) dan Sampel Darah
#38
Bongkahan Teka-teki
#39
Antara Selimut, Sindikat Besar dan Rahasia
#40
Semesta Menunggu Kita
#41
Tidak Kehilangan Esensi Instingnya
#42
Antara Impulsif dan Ego
#43
Karena Ketidaktahuan
#44
Bukti
#45
Perkumpulan Rahasia
#46
Pengakuan
#47
Tertangkap Basah dan Perang Masih Berlanjut
#48
Harga Yang Harus Dibayar
#49
Musibah dan Lamaran di Kamar Pasien
#50
Bisindo, Hadiah Terakhir dari Anton dan Kebun Apel yang Menunggu
#51
Renjana Rimba
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #23
Kue Apel Mawar untuk Bima
Bagikan Chapter
Chapter ini masih diperiksa oleh kurator
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Bima berdiri mematung di luar gerbang Lambau Memang sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan Tampak seng-seng menutupi seluruh bagian lahan di belakang gedung tua itu Banyak orang yang berbadan kekar sedang berjaga Dengan berat hati Bima meninggalkan Lambau Ia berjalan gontai menyusuri tepian jalan Ir RaisDi kepalanya masih jelas ingatan tentang bagaimana keadaan Lambau saat ia pertama kali datang untuk mencari jejak keluarganya Lalu ingatan-ingatan ketika ia menelusur
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp2.000
atau 2 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp37.000
atau 37 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 22
Que Sera Sera
Chapter Selanjutnya
Chapter 24
Tentang Dua Kesatria
Sedang Dibicarakan
Novel
R2 : AKU • DIA
PinkGreen_0718
Novel
Bronze
Waktu yang tepat
Adelaide vina rae
Flash
Sita Permata Syurga
Rahmi Susan
Flash
Penjemputan Bapak #Bagian 1
tuesdayat7am
Flash
KUMPULAN TATIKA
Citra Rahayu Bening
Novel
Bronze
Sound of Spring
MichelleJ
Flash
Bronze
Lain
Febby Arshani
Novel
(Un)natural Feeling
Yooni SRi
Flash
Satu yang Rapuh
Syen Syaputra
Cerpen
Bronze
Kucing itu Merebut Kekasih Nina
Cicilia Oday
Novel
Bronze
ZAIRA
Malini
Novel
Bronze
Bekas: Membangun Cinta di Surga
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Is About Communication
Via S Kim
Flash
Pergumulan Pohon Cemara
Feryan Christ Jonathan
Komik
Bronze
Psychelily
Fuchsia
Cerpen
Bronze
Reinkarnasi Umar
Muhaimin El Lawi
Novel
Setelah 1999
Pintu Belakang
Novel
Bronze
PILIHAN ( kehidupan membuatku belajar)
Jast name
Flash
Bronze
Sosok Bapak
Andriyana
Novel
Gold
Beauty and the Beast
Mizan Publishing