Daftar isi
#1
Pernikahan Pembohong
#2
Tangisan yang penuh tanya
#3
Angka dua dalam angka satu
#4
Terbukanya Surat Pandora
#5
Teman itu seperti sebuah oase di antara gurun yang sangat luas
#6
Pengantinnya aja Nerveous, apalagi yang jomblo.
#7
Pria impian
#8
Seperti air putih di siang hari
#9
Nona or NOONA?
#10
Teman pria rasa adik
#11
Kencan penentuan
#12
Seperti bayangan di siang hari.
#13
Rasa manis itu bisa sangat berbahaya.
#14
Gelas retak tak mungkin bisa kau Pakai untuk membuat teh panas lagi.
#15
Koin itu memiliki 2 sisi, gambar yang menarik dan angka yang bernilai.
#16
Kau tak pernah tahu warna merah semangka kecuali membelahnya.
#17
Ajakan yang baru pertama kali
#18
Kebohongan adalah hal yang aku harapkan
#19
Siapa yang ingin kau temui di Surga?
#20
Sisi hitam
#21
Siapa yang gila?
#22
Kisah yang mengagetkan
#23
Syarat yang membuat permainan menjadi lebih menarik.
#24
Hari dinanti yang aku sesali sampai nanti
#25
Hari senin tahun ajaran baru
#26
Hujan di malam hari
#27
Mencuci di musim hujan itu menjengkelkan, tapi tetap harus kulakukan.
#28
7 Akhir Pekan
#29
Batu dibalik udang
#30
5 - 5
#31
Dua Ikan di jaring yang sama
#32
Kebohongan yang hampir menjadi kebenaran.
#33
Pembohong Ulung
#34
Kebohongan dan kebenaran dipisahkan seutas kebaikan.
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #8
Seperti air putih di siang hari
Bagikan Chapter
Chapter ini masih diperiksa oleh kurator
Chapter Sebelumnya
Chapter 7
Pria impian
Chapter Selanjutnya
Chapter 9
Nona or NOONA?
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi
Cerpen
Proposal Hati (Series 2)
Flash
REDANA
Flash
Cinta di Negeri 1001 Malam
Cerpen
Berhitung
Flash
Si Pecandu Itu pun Gila
Flash
Bertemu Klien
Novel
Writing is My First Love
Flash
Monoton
Novel
Bekas: Membangun Cinta di Surga
Novel
PBC Girls
Novel
ELEGI ITU LENGKARA!
Novel
Aozora
Novel
LOVE IN ONE NIGHT
Flash
Instruksi Hati
Novel
Jejak Umbu di Tanah Bertuah
Flash
CERITA AMPAS
Novel
Strange Her
Novel
Our Happiness
Cerpen
Sabda Pasar
Cerpen
Samir Cemeng