Mencari Tuhan Sepanjang Zaman
Chapter #1
Kata Pengantar
Bagikan Chapter
  • Bookmark Paragraf ini
  • 1. Terjemahan buku ini ke dalam bahasa Indonesia berjudul Fungsi Rasio (Yogyakarta: Kanisius, 2001), juga dilengkapi dengan komentar-komentar dan pengantar penerjemah seperti pada terjemahan Religion in the Making ini.

    2. Lihat Paul Davies, God and the New Physics, New York: Simon and Schuster, 1983. Lihat juga Paul Davies a.b.Drs. Hamzah, MA, Membaca Pikiran Tuhan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001 Lihat pula tulisan saya, "Sains dan Iman: Berfilsafat Bersama Paul Davies", Melintas (Jurnal Filsafat dan Teologi Unika Parahyangan), th. 19 (2003), no. 59 (Agustus), hh. 13-22.

    3. Entitas ini juga diacu oleh istilah-istilah teknis Whiteheadian lain, seperti actual occasion, epochal occasion, dan a drop of experience.

    4. Dalam Process Studies, vol. 30 (2001), no. 2 (Fall-Winter).

    5. Michael J. Bugeja, The Art and Craft of Poetry, Cincin-nati: Writer"s Digest Books, 2001, h. 7.

    6. F. D"Souza, "Whiteheads visie op de religie" dalam A.Cloots (red.), Whitehead en de Religie. Konteksten bij"Religion in the Making" , Leuven: HIW en Peeters, 1990, h. 25.

    7. Charles Jencks, "Preface: Postmodernism. The Third Force", dalam The Postmodern Reader, London: Academy Editions, New York: St. Martins, 1992, h. 6.

    8. Stephen Toulmin, Return to Cosmology: Post Modern Science and the Theology of Nature, Berkeley etc.: University of California Press, 1982.

    9. Charles Birch, On Purpose, Kensington Australia: New South Wales University Press, 1990, h. 75.

    10. David Ray Griffin, "Being Bold: Anticipating A Whiteheadian Century", Process Studies, vol. 31 (2002), no. 2 (Fall-Winter), hh. 3-15.

    11. Charles Jencks, "The Postmodern Agenda", The Postmodern Reader, 1992, h. 33.

    12. C. Keller & A. Daniell, Process and Difference: Between Cosmological and Poststructuralist Postmodernisms, Albany: SUNY Press, 2002.

    13. Luis Pedraja, "Whitehead, Deconstructionism and Postmodernism", Process Studies vol. 28 (1999), vol. 1-2, hh. 68-84.

    14. Dalam Plato, Apologia, 37 E. Dikutip, misalnya, oleh Ernst Cassirer a.b. Alois A. Nugroho, Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang Manusia, Jakarta: Gramedia, 1987.

    15. S. Soebardi, The Book of Cabolek.

    16. Drijarkara, Pertjikan Filsafat, Jakarta: Pembangunan, 1962, h. 5.

    17. Ninok Leksono, "Prakata", Indonesia Abad XXI, Jakarta: Penerbit Harian Kompas, 2000, h. xv.

    18. Richard Rorty, Contingency, Irony and Solidarity, Cambridge: Cambridge University Press, 1989. Lihat juga tulisan saya, "Etika Anti-Kekerasan: Perspektif Posmodernisme Richard Rorty", Respons, Jurnal Etika Sosial, vol. 8 (2003), no. 2 (Desember), hh. 63-77.
    Chapter Sebelumnya
    Daftar Isi
    Kembali ke halaman awal
    Chapter Selanjutnya
    Chapter 2
    Prakata
    Komentar
    Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar