Daftar isi
#1
Cublak-Cublak Suweng
#2
Kolonjono
#3
Manungsa Linuwih
#4
Hiburan Tak Menghibur
#5
Berhenti Sekolah
#6
Semboja Kelopak Genap
#7
Pemburu Madu
#8
Salah Tuduh
#9
Si Putri Istimewa
#10
Yatim yang Baik
#11
Mangsa Kawolu yang Ngilu
#12
Petualangan Mendebarkan
#13
Orang Lemah Selalu Salah
#14
Geger Genjik
#15
Tamu Tak Diundang
#16
Ulah Dua Tetangga
#17
Rencana Penyergapan
#18
Akhir Perburuan
#19
Dendam Telah Usai
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #3
Manungsa Linuwih
Bagikan Chapter
Chapter ini masih diperiksa oleh kurator
[1] Nyilir: berangin-angin, mencari angin
[2] Simbah, buyut, canggah, wareng, udheg-udheg, gantung siwur, gropak senthe, debog bosok, hingga galih asem: urutan sebutan dalam garis keturunan masyarakat Jawa. Simbah (kakek & nenek), buyut (moyang ke-2), canggah (moyang ke-3), wareng (moyang ke-4), udheg-udheg (moyang ke-5), gantung siwur (moyang ke-6), gropak senthe (moyang ke-7), debog bosok (moyang ke-8), galih asem (moyang ke-9)
[3] Panewu: sebutan untuk camat
[4] Jagabaya: pembantu lurah bidang pemerintahan dan keamanan
[5] Kamituwa: jabatan setara dengan kepala dusun saat ini
[6] Manungsa linuwih: manusia yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain
[7] Suwuk: metode pengobatan tradisional masyarakat Jawa yang menggunakan mantra dan rapalan doa-doa
[8] Ngengleng: setengah gila
[9] Tamba: obat
[10] Nglakoni tirakat: menjalani tirakat
[11] Puasa mutih: puasa yang dilakukan dengan cara hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih, tanpa lauk pauk atau bumbu
[12] Puasa ngrowot: puasa yang dilakukan dengan tidak makan makanan berbahan dasar beras. Sebagai gantinya, dikonsumsi makanan yang berasal dari umbi-umbian, buah, dan sayuran.
[13] Thinthir: lampu minyak tanah
[14] Ayem tentrem: nyaman dan tenteram
[15] Sing kakung sing gemati, sing putri sing ngabekti: yang laki-laki (suami) yang penuh kasih dan sayang, yang perempuan (istri) yang berbakti
[16] Kulo nuwun: permisi
[17] Kowe: kamu
[18] Matur nuwun: terima kasih
[19] Mrene, Wo. Aja meneng wae neng kana: ke sini, Wo. Jangan diam terus di sana
[20] Njanur gunung. Ana apa ta, Wo?: tumben. Ada apa ya, Wo?
[21] Tumindak ala marang liyan: berperilaku buruk kepada orang lain
[22] Le: panggilan untuk anak laki-laki
[23] Pitutur: nasihat
[24] Muga-muga: semoga
[25] Sakabehe: semuanya
[2] Simbah, buyut, canggah, wareng, udheg-udheg, gantung siwur, gropak senthe, debog bosok, hingga galih asem: urutan sebutan dalam garis keturunan masyarakat Jawa. Simbah (kakek & nenek), buyut (moyang ke-2), canggah (moyang ke-3), wareng (moyang ke-4), udheg-udheg (moyang ke-5), gantung siwur (moyang ke-6), gropak senthe (moyang ke-7), debog bosok (moyang ke-8), galih asem (moyang ke-9)
[3] Panewu: sebutan untuk camat
[4] Jagabaya: pembantu lurah bidang pemerintahan dan keamanan
[5] Kamituwa: jabatan setara dengan kepala dusun saat ini
[6] Manungsa linuwih: manusia yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain
[7] Suwuk: metode pengobatan tradisional masyarakat Jawa yang menggunakan mantra dan rapalan doa-doa
[8] Ngengleng: setengah gila
[9] Tamba: obat
[10] Nglakoni tirakat: menjalani tirakat
[11] Puasa mutih: puasa yang dilakukan dengan cara hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih, tanpa lauk pauk atau bumbu
[12] Puasa ngrowot: puasa yang dilakukan dengan tidak makan makanan berbahan dasar beras. Sebagai gantinya, dikonsumsi makanan yang berasal dari umbi-umbian, buah, dan sayuran.
[13] Thinthir: lampu minyak tanah
[14] Ayem tentrem: nyaman dan tenteram
[15] Sing kakung sing gemati, sing putri sing ngabekti: yang laki-laki (suami) yang penuh kasih dan sayang, yang perempuan (istri) yang berbakti
[16] Kulo nuwun: permisi
[17] Kowe: kamu
[18] Matur nuwun: terima kasih
[19] Mrene, Wo. Aja meneng wae neng kana: ke sini, Wo. Jangan diam terus di sana
[20] Njanur gunung. Ana apa ta, Wo?: tumben. Ada apa ya, Wo?
[21] Tumindak ala marang liyan: berperilaku buruk kepada orang lain
[22] Le: panggilan untuk anak laki-laki
[23] Pitutur: nasihat
[24] Muga-muga: semoga
[25] Sakabehe: semuanya
Chapter Sebelumnya
Chapter 2
Kolonjono
Chapter Selanjutnya
Chapter 4
Hiburan Tak Menghibur
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi
Cerpen
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Flash
Perundingan Utusan Yanto Plongo dengan si Jagoan
Flash
[Irene] Reinkarnasi Terdahulu
Flash
Bunga Tidur: (Bukan) Mimpi
Flash
Orca
Flash
Bulan Terbelah
Novel
Orang Orang Tangguh (Antologi Cerpen Pilihan Ketiga)
Cerpen
Letting Go
Cerpen
Cerita Cinta yang Tak Pernah Ingin Kuakhiri
Novel
Waktu Yang Salah
Novel
A Really Awkword Love Story
Novel
Supermoon
Flash
MASALAH SEBUAH NYAWA
Novel
Bittersweet
Novel
TENAQUIN
Novel
Campuri urusanku Tuhan
Cerpen
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Flash
Mata Kekasih
Flash
Kisah Kesah
Cerpen
Aku Dan Ariadne