Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
Hadassah menatap pria yang duduk didepannya dengan geram. Dia tak percaya perkataan itu keluar dari pria yang sudah hampir setahun menjadi suaminya.
Setelah beberapa saat terdiam menenangkan emosinya, Hadassah menanggapi ucapan suaminya.
"Bagaimana mungkin kau bisa berbicara seperti itu ?! Orang yang kau bicarakan itu adalah ibuku ! Mertuamu !"
"Apakah ucapanku salah ? Perkara ini menguntungkan kita berdua. Jika ibuku menang tanah itu akan jadi milik kita nantinya, dan kalaupun ibumu yang menang kita juga tetap akan dapat bagian."
"Kau... Benar-benar manusia yang menjijikkan !" bentak Hadassah
Suami Hadassah seperti jamu komplit. Bedanya jika jamu komplit membuat sehat, suami Hadassah membuat sakit. Sakit hati, sakit kepala bahkan sakit mental. Bagaimana tidak ? Suaminya suka bermain serong, tidak pernah menghargainya, pelit terhadap anak dan istri, kasar lisan dan lakunya, bahkan juga tidak menghormati orang tuanya.
Hari-hari dilewati Hadassah dangan air mata, bertahan sangat menyakitkan tapi dia ingat Tuhan membenci perceraian. Dia berdo'a setiap hari, dia percaya Tuhan akan memberi akhir yang baik bagi ceritanya
Setelah beberapa saat terdiam menenangkan emosinya, Hadassah menanggapi ucapan suaminya.
"Bagaimana mungkin kau bisa berbicara seperti itu ?! Orang yang kau bicarakan itu adalah ibuku ! Mertuamu !"
"Apakah ucapanku salah ? Perkara ini menguntungkan kita berdua. Jika ibuku menang tanah itu akan jadi milik kita nantinya, dan kalaupun ibumu yang menang kita juga tetap akan dapat bagian."
"Kau... Benar-benar manusia yang menjijikkan !" bentak Hadassah
Suami Hadassah seperti jamu komplit. Bedanya jika jamu komplit membuat sehat, suami Hadassah membuat sakit. Sakit hati, sakit kepala bahkan sakit mental. Bagaimana tidak ? Suaminya suka bermain serong, tidak pernah menghargainya, pelit terhadap anak dan istri, kasar lisan dan lakunya, bahkan juga tidak menghormati orang tuanya.
Hari-hari dilewati Hadassah dangan air mata, bertahan sangat menyakitkan tapi dia ingat Tuhan membenci perceraian. Dia berdo'a setiap hari, dia percaya Tuhan akan memberi akhir yang baik bagi ceritanya
Tokoh Utama
Hadassah
Abyaz
Anala
Aratrika
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
3
Tentang Penulis
Momento Mori
S.I.K.S.S
Bergabung sejak 2024-09-29
Telah diikuti oleh 6 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 2,187 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Lika Liku Luka
Momento Mori
Novel
Aku kamu dan koma
yulindraaulia
Novel
Maafkan Aku Ayah
Muhammad Ridho
Novel
Awal Pertikaian
Hermawan
Novel
MyDestiny❤️
Sahar
Novel
Love Organizer
Meccalea
Novel
Find The Culprit
mikaji Al daufan
Novel
1 Rumah 2 Cinta
Herman Sim
Novel
PINJAM DULU SERATUS
Euis Shakilaraya
Novel
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Novel
Hati & roti
Suyanti
Novel
Smart Bad Girl
Desi Restiana A
Novel
Ganendra
SAKHA ZENN
Novel
Lentera
silvi budiyanti
Novel
The Pianist
Luluk Mujiati☑️
Rekomendasi