Novel
Genre → Religi
Kesempatan ke dua utk jaeho
Oleh Corelitho
Mulai membaca
Berlangsung
Gratis untuk dibaca
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
Hiruk pikuk suara mesin rumah sakit terdengar samar-samar di telinga Jaeho saat dia perlahan membuka matanya. Tubuhnya terasa berat, seperti baru bangkit dari tidur panjang. Sinar matahari menerobos masuk melalui jendela, menyilaukan matanya yang masih belum terbiasa dengan cahaya. Namun, ada sesuatu yang berbeda. Dia merasa. . . lain.

"Kau sudah sadar?" Suara lembut namun penuh kelegaan datang dari sampingnya. Minji, teman kampusnya, menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Jaeho mengerjapkan mata, mencoba memahami situasinya. "Aku. . . sudah lama di sini?"

Minji tersenyum kecil, meskipun wajahnya menahan kesedihan. "Tiga tahun, Jaeho. Kau koma selama tiga tahun."

Jaeho terdiam. Kepalanya dipenuhi dengan memori yang tidak jelas. Tiga tahun. Tapi. . . bukan hanya tiga tahun tidur, pikirnya. Di pikirannya, ia telah menjalani kehidupan lain—di sebuah kota asing, seorang diri, berjuang hanya untuk bertahan hidup. Semua kenangan itu terasa begitu nyata.

"Aku. . . aku ingat sesuatu," gumam Jaeho. "Aku berada di tempat lain. Di kota yang tidak kukenal. Aku bertemu dengan seorang pria. . . Mr. Han." Matanya menerawang, mencari-cari penjelasan di balik memori yang tampak asing namun nyata.

Minji mengernyit. "Mr. Han? Siapa dia?" tanyanya, bingung.

Sebelum Jaeho sempat menjawab, pintu kamar rumah sakit terbuka. Sungwoo, teman dekat Jaeho, masuk dengan wajah cemas. "Kau sudah bangun!" katanya, terlihat sangat lega. "Kupikir kau tak akan pernah bangun lagi, bodoh!"

Jaeho tersenyum samar. "Aku juga tidak menyangka."

Sungwoo duduk di tepi tempat tidur Jaeho, tatapannya serius. "Apa yang kau ingat? Sebelum kau koma, kau terlibat perkelahian dengan preman kota. Mereka hampir membunuhmu, Jaeho. Aku tidak bisa melupakan malam itu."

Kenangan itu kembali menghantam Jaeho dengan kuat. Pukulan keras di kepalanya, suara gemuruh kota, darah yang mengalir di wajahnya—lalu semuanya menjadi gelap. Tapi setelah itu, bukannya hilang, Jaeho seakan memasuki dunia lain.

"Aku berada di tempat yang berbeda selama koma," Jaeho berkata perlahan, suaranya penuh kebingungan. "Di sana, aku harus berjuang sendiri. Aku bekerja, belajar bertahan hidup. . . dan bertemu Mr. Han. Dia yang mengajarkanku tentang kehidupan, tentang bagaimana menjadi seseorang yang sukses."

Sungwoo tertawa kecil, meski bingung. "Maksudmu kau punya mimpi aneh selama koma? Aneh juga, ya. Tapi serius, sekarang kau sudah kembali. Yang penting kau sembuh."

Jaeho menatapnya dengan intens. "Tidak, ini lebih dari sekadar mimpi. Aku benar-benar merasa menjalani kehidupan itu selama tiga tahun penuh."

Minji, yang diam sejak tadi, akhirnya angkat bicara. "Apa maksudmu, Jaeho? Kehidupan yang kau jalani di sana... bagaimana kau bisa begitu yakin itu bukan hanya bagian dari koma?"

Jaeho menatap Minji dalam-dalam. "Karena aku berubah. Aku bukan Jaeho yang dulu. Semua yang kulakukan di sana, perjuanganku. . . itu nyata. Dan aku tidak bisa mengabaikan itu."

Sungwoo menghela napas. "Jadi kau bilang, kau berubah? Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?"

Jaeho tersenyum samar. "Aku bisa merasakannya. Sebelum koma, aku hanya seorang pemuda malas yang suka berkelahi dan memanfaatkan wajahku untuk mendapatkan perhatian. Tapi sekarang. . . aku merasa berbeda. Semua yang diajarkan Mr. Han padaku—tentang bekerja keras, tentang bertahan, tentang menjadi lebih baik—aku merasa semua itu menyatu dalam diriku."

Minji tertegun mendengar pengakuannya. "Jadi. . . Jaeho yang bangun ini adalah Jaeho yang baru?"

Jaeho mengangguk. "Bisa dibilang begitu. Aku tidak akan kembali menjadi yang dulu."

Kedua temannya tampak bingung, tapi mereka bisa merasakan ketegasan dalam suara Jaeho. Dia bukan lagi pemuda yang bandel dan suka seenaknya. Ada ketenangan, kedewasaan, dan kesadaran yang tidak mereka lihat sebelumnya.

Namun, di balik transformasi itu, Jaeho merasakan emosi yang bergolak. "Ayahku," katanya tiba-tiba, suaranya mendadak parau. "Bagaimana kondisi ayahku?"

Sungwoo menunduk, wajahnya berubah serius. "Kau harus bersiap-siap, Jaeho. Ayahmu sakit keras. Itu juga yang memicu emosi yang membuatmu akhirnya terbangun. Kau harus segera melihatnya."

Mata Jaeho melebar, hatinya berdesir. Dia baru saja bangun dari koma, tapi dunia nyata tampaknya siap menghantamnya dengan keras. Kehidupannya yang baru dimulai dengan satu tantangan besar—ayahnya, satu-satunya keluarga yang selalu ada untuknya, sedang dalam kondisi kritis.

"Aku harus bertemu ayah," bisiknya pelan, tapi penuh tekad. "Aku sudah terlalu lama pergi."
Tokoh Utama
Jaeho
Soo jin
Eunji
Minji
Karya yang Terhubung
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
ceritanya menarik, kombinasi antara cerita anak muda, teknologi, dan supranatural
Disukai
5
Dibaca
298
Tentang Penulis
Corelitho
-
Bergabung sejak 2024-09-15
Telah diikuti oleh 172 pengguna
Sudah memublikasikan 6 karya
Menulis lebih dari 62,406 kata pada novel
Rekomendasi dari Religi
Rekomendasi