Livia lahir dari kelurga yang kaya, tapi saat perusahaan papanya bangkrut, tunangan serta sahabatnya mengkhianatinya. Mereka berselingkuh di belakang Livia, parahnya lagi Heru sang tunangan memutuskan sepihak pertunangan mereka karena merasa Livia tidak mendatangkan keuntungan lagi padanya.
Livia tidak ada tempat untuk bersandar, cobaan yang datang bertubi-tubi itu membuatnya hilang harapan. Dia pergi ke bar untuk minum-minum hingga akhirnya dia bertemu dengan Arsen yang ternyata dahulunya adalah teman masa kecilnya.
Livia tidak menyadari hal itu awalnya, yang dia tahu Arsen adalah penyelamatnya dan kelak dia akan membalas budi kebaikan kepada Arsen kalau sudah mempunyai perkerjaan yang tetap. Karena Arsen yang menolongnya saat terpuruk, dia juga memberikan tempat tinggal dan pekerjaan kepada Livia saat semua orang yang dia kenal dulu menghindarinya karena sudah jatuh miskin.
Lambat Laun Arsen jatuh cinta pada Livia, tapi Heru terus mengganggu Livia kemanapun dia pergi. Termasuk dengan hubungannya dengan Arsen. Heru menuding kalau Livia bisa masuk perusahaan besar dengan menggoda Arsen, bahkan Heru mengoloknya sebagai wanita miskin yang tidak pantas untuk menikah dengan keluarga kaya seperti Arsen.
Suatu hari Heru mengadu perihal hubungan Livia dan Arsen kepada orang tua Arsen. Dia berpikir mama Arsen yang selalu perfecsionis itu akan menentang hubungan mereka. Biasalah keluarga kaya akan marah jika putranya menjalin hubungan dengan gadis biasa saja terlebih gadis miskin. Tapi Heru salah, alih-alih akan menentang hubungan mereka berdua, mama Arsen justru merestui hubungan mereka karena Livia adalah anak dari kenalan lamanya. Dan orang tua Livia sebenarnya tidak bangkrut alasan orang tuanya Livia memalsukan kebangkrutannya adalah agar Livia bisa belajar akan kerasnya kehidupan, terlebih lagi saat sang ayah yakni, Tuan Subroto mengetahui kalau Heru tidak tulus dengan Livia, dia hanya mengincar harta yang dimiliki Livia dan berselingkuh dengan Soraya. Tuan Subroto tidak tahu harus berkata apa kepada Livia tentang kebenaran yang ia peroleh sehingga menciptakan drama seperti ini agar Livia tahu bagaimana sifat asli Heru.
Arsen dan Livia akhirnya bertunangan, Heru yang mengetahui bahwa perusahaan Livia tidak benar-benar bangkrut merasa menyesal karena telah mencampakan Livia. Tapi nasi sudah menjadi bubur saat Heru menyesal, Livia dan Arsen sudah menyebar undangan pernikahan. Pada akhirnya yang tulus akan menang, seperti Arsen yang tulus mencintai Livia.