Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Gelap.
Berkabut.
Hening.
Tidak ada suara sama sekali. Hingga mungkin aku bisa mendengar bunyi darah yang mengalir di dalam pembuluh darah telinga.
Aku berjalan keluar melewati bangku-bangku kosong. Kemana semua orang?
Di luar kelas, samar-samar aku melihat seorang siswa. Bengong berdiri menghadap ke langit. Aku mendekat ingin menyapanya.
Tiba-tiba aku tak dapat bernafas! Apa yang terjadi? Badanku melemas.
"Tolong ..." pintaku pada siswa bengong itu.
Beruntung, ia mendengarku. Ia menolehkan wajahnya tanpa ekspresi. Lalu berlari ke arahku. Dicengkramnya erat kakiku. Sakit! apa yang dia lakukan!? Kulihat ia membuka mulutnya lebar. Oh tidak! Dia akan menggigitku!!
Grudak!
Aku berdiri menarik nafas panjang.
Tangan Shena yang menutup hidung dan mulutku terlepas. Shena si cewek nggak waras ada di hadapanku.
Shena menatapku serius dan berkata, "jangan tidur di sekolah."
Semua penghuni kelas melihat kami.
Apa itu tadi mimpi?
Berkabut.
Hening.
Tidak ada suara sama sekali. Hingga mungkin aku bisa mendengar bunyi darah yang mengalir di dalam pembuluh darah telinga.
Aku berjalan keluar melewati bangku-bangku kosong. Kemana semua orang?
Di luar kelas, samar-samar aku melihat seorang siswa. Bengong berdiri menghadap ke langit. Aku mendekat ingin menyapanya.
Tiba-tiba aku tak dapat bernafas! Apa yang terjadi? Badanku melemas.
"Tolong ..." pintaku pada siswa bengong itu.
Beruntung, ia mendengarku. Ia menolehkan wajahnya tanpa ekspresi. Lalu berlari ke arahku. Dicengkramnya erat kakiku. Sakit! apa yang dia lakukan!? Kulihat ia membuka mulutnya lebar. Oh tidak! Dia akan menggigitku!!
Grudak!
Aku berdiri menarik nafas panjang.
Tangan Shena yang menutup hidung dan mulutku terlepas. Shena si cewek nggak waras ada di hadapanku.
Shena menatapku serius dan berkata, "jangan tidur di sekolah."
Semua penghuni kelas melihat kami.
Apa itu tadi mimpi?
Tokoh Utama
Yoga Mahardika
Amar Fahmi
Shena Wulandari
#1
#0. Prolog
#2
Chapter #1 SMAN 88
#3
Chapter #2 Sang pemimpi cabul
#4
Chapter #3 Gedung Belakang
#5
Chapter #4 Dendam Amar
#6
Chapter #5 Jangan tidur di sekolah
#7
Chapter #6 Si pengganggu orang tidur yang suka ketiduran
#8
Chapter #7 Aku dan Hana
#9
Chapter #8 Obot
#10
Chapter #9 Jangan dekati Shena
#11
Chapter #10 Shena
#12
Chapter #11 Tertidur di sekolah
#13
Chapter #12 Belum mau mati
#14
Chapter #13 Cerita yang lama terpendam
#15
Chapter #14 3 tahun lalu
#16
Chapter #15 Belajar Berani
#17
Chapter #16 Pentas Seni
#18
Chapter #17 Dalbo
#19
Chapter #18 Jalan Keluar
#20
Chapter #19 Kematian
#21
Chapter #20 Tekad
#22
Chapter #21 Trio Pengacau Sekolah
#23
Chapter #22 Langkah Selanjutnya
#24
Chapter #23 Warisan
#25
Chapter #24 Hipotesis
#26
Chapter #25 Berkah Diare
#27
Chapter #26 Keluarga Abil
#28
Chapter #27 Pangeran, Putri dan Naga
#29
Chapter #28 Tukang Foto
#30
Chapter #29 Korban
#31
Chapter #30 Penyelamatan Gagal
#32
Chapter #31 Pilihan
#33
Chapter #32 Ingatan Kematian
#34
Chapter #33 Empat Sekawan
#35
Chapter #34 Abil dan Hana
#36
Chapter #35 Obsesi Terkenal
#37
Chapter #36 Kematian Sahabat
#38
Chapter #37 Para Normal
#39
Chapter #38 Penyelamatan Pertama
#40
Chapter #39 Kembali
#41
Chapter #40 Penyelamatan Kedua
#42
Chapter #41 Pertarungan
#43
Chapter #42 Overdosis Baking Soda
#44
Chapter #43 Pentas Seni 2
#45
Chapter #44 Terbuka Lagi
#46
Chapter #45 Musuh Bebuyutan
#47
Chapter #46 Death is not The End
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Penulis naskah ini membutuhkan 'teman diskusi' untuk membongkar kelindan porsi humor dan komedi yang sangat rumit untuk menjadikannya 'casual'. Setelah ini teratasi, maka niscaya naskah ini akan menjadi novel pertama komedi humor yang cemerlang. Bahan bakunya sudah yahud, hanya memang harus diperbaiki lebih saksama.
Di luar onomatope yang berserak hampir di semua bab, novel ini tangguh dalam kebahasaan juga penceritaan. Onomatope yang begitu riuh sering mengganggu kohensi narasi yang sudah disusun dengan baik. Bisa diperbaiki.
Cerita horor/humor yang sangat menghibur๐๐. BAGUS๐๐
Alur ceritanya menarik. Apalagi ada persahabatan antara cewek dan cowok. Humornya lebih dikit dari horornya, tenang. Buat pecinta horor ga usah khawatir, apa lagi ngamuk-ngamuk, ya kan? Daripada horor lebih ke thriller, ya. Ada beberapa yang membingungkan dari segi sudut pandang. Saran misal kalau ada pergantian sudut pandang, ditempatkan di bab berbeda aja.
Akhirnya bisa selesai membaca karya mas abil kurdi. Karya yg menarik, idenya unik. Salah satu cerita horor paling realistis yg pernah saya baca. Semua teka tekinya bisa dijawab dengan nalar, tidak bertumpu pada orang sakti yg tau segalanya.
Diluar gaya penulisan yg dipilih penulis, saya rasa cerita ini akan menarik bagi industri. Jika mendapat 'tandem' yg tepat dan digarap lebih serius, bisa menjadi masterpiece. Menggabungkan horor dan komedi memang sulit. Apalagi jika mengacu pada standar film horor komedi. Menurut saya beberapa alasan film dibuat horor komedi karena penciptanya tidak yakin jika horornya saja akan menarik perhatian. Beda dgn karya ini, dimana alur horornya 'dapat'. Yg perlu diperbaiki mungkin komposisi horor dan komedinya. Alih2 membuat guyon yg dipaksa, saya pribadi lebih menikmati kejenakaan lewat narasi, seperti saat penulis menulis 'berduet seperti Anang dan Raul Lemos', daripada menyisipkan tawa 'hehehe' dalam percakapan. Dua jempol!
Tema yang komersil, dengan campuran humor dan komedi yang berimbang (meski dalam beberapa bab tataran gotiknya langsung mandul saat kekonyolan terjadi), tipikal cerita dalam novel ini punya kans besar dalam pasaran sinema dekstop (OTT). Novel ini punya keistimewaan yang sulit dicari tandingannya: rinci dalam pengadeganan; filmis. (sisanya saya email)
Klimaksnya menjual.
Hanya butuh sentuhan editor sedikit, olah klimaks dan ending dirapikan sedikit, siap menjadi entitas yang bisa dinikmati baik dalam bentuk buku / film.
Menghibur.
Novel ini pantas dibaca, apalagi di saat malam. Dengan perbaikan sedikit di bagian pembagian horor-humor, ini novel komersil: pantas dicetak, dan diflmkan.
Disukai
4.2k
Dibaca
27.5k
Tentang Penulis
abil kurdi
Dokter gigi.
Mencoba menyalurkan hobi membuat cerita.
Follow = followback
Email : abilkurdi@gmail.com
Mencoba menyalurkan hobi membuat cerita.
Follow = followback
Email : abilkurdi@gmail.com
Bergabung sejak 2020-06-18
Telah diikuti oleh 817 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 84,818 kata pada novel
Rekomendasi dari Horor
Novel
The Curse (Kutukan)
Kazehaya Shin
Novel
Jangan Tidur di Sekolah
abil kurdi
Cerpen
Mati Kemaren
Salim
Novel
Gadis Jelmaan Parakang
Muhammad Taufiq
Cerpen
TASAPO
Diano Eko
Skrip Film
BONGKAH
Aisyah
Cerpen
TUSELAK
Marion D'rossi
Novel
GHOST FAMILY
Herman Sim
Flash
Diperbudak
Omius
Novel
They Call Me Psychopath
Mizan Publishing
Novel
Surat dari Kematian
Falcon Publishing
Novel
The Haunting of Hill House
Mizan Publishing
Flash
Hantu Tanpa Kepala
Yuyun Nurul Hidayati
Cerpen
Aku Sendiri
Kemal Ahmed
Novel
Perjanjian Ketiga
bomo wicaksono
Rekomendasi