Novel
Genre → Sejarah
Jangan Ganggu Mbah Kung di Bulan Oktober
Mulai membaca
Telah selesai
Gratis untuk dibaca
Blurb
Novel dengan latar belakang perang Jawa (1825—1830) dan peristiwa Gestok 1965.

"Kau tahu apa yang berbahaya dari kebiasaan berkelompok? Kerumunan membuat pikiran seragam. Lebih celaka lagi ketika kau sukarela menyerah demi menyamakan isi kepalamu pada kelompokmu."
---------------------------------

Setelah Pangeran Diponegoro menjadi tawanan Kompeni, para pendukungnya menjadi buruan. Di tengah kekacauan, Karto Sidrap yang menjadi pendukung Diponegoro harus berpisah dengan istri, putra dan adik perempuannya.
Sidrap mematahkan tombaknya menjadi dua, satu patahan dipegang istrinya, patahan lainnya dibawa adiknya. Kelak, bersatunya tombak patah menjadi penanda bersatunya dua keluarga.

Pada peristiwa paling berdarah di negeri ini - GESTOK- patahan tombak itu bertemu. Tetapi pertemuan terjadi di waktu dan tempat yang tak tepat. Huru-hara memaksa para pemegang patahan tombak saling berhadapan sebagai lawan.

---------------------------------
Pada akhirnya, aku mengerti kenapa Mbah Kung tak menyukai kerumunan dan berkumpul dengan banyak orang.
Pada senyum dan sikap diamnya, beliau adalah pemberontak bagi seragamnya pikiran.


Tokoh Utama
Mbah Kung
Uti
Karto Sidrap
Lasemi
Katemi
Simoweling
Warso
Kasdi
Winarsih
Sikas
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Nunggu bab di novel sebelumnya ternyata ini juga bagus
Memikat dari awal hingga akhir. Penggunaan diksi yang kaya dan ciamik, plot yang berloncatan tetapi mengalir dengan baik. Setiap bagian cerita membawa saya melewati lapisan demi lapisan kejutan yang menyentuh emosi—senang, sedih, tertawa.
Plot twist yang terus meningkat membuat saya tak berhenti untuk terus membaca. Meskipun karakternya banyak, tetapi tetap tertata rapi. Membaca novel ini tidak sekedar membaca satu cerita, juga mengikuti permasalahan tokoh-tokohnya.
Gaya penceritaan fragmentasi pernah saya temui pada salah satu novel pemenang DKJ, namun novel ini memiliki sruktur yang lebih kompleks, baik untuk plot maupun karakternya.
Membaca novel ini serasa seperti sedang mengumpulkan potongan puzzle sebelum mendapatkan struktur bangunan utuhnya.
Masuk kategori novel bacaan kwikku favorite aku 🥰 siap dibaca menjelang tidur per babnya. Suka pertama kali sejak baca sinopsisnya.
Ciamiik
mantappp!
Dijamin ciamik
enggak sia-sia ❤️❤️❤️💐👑🔥
Author sejarah yang handal. Saya suka diksinya menarik. Semoga beruntung!
rawianmu ini berbahaya, bisa bikin penulis lain krisis identitas. jangan menulis! atau kau akan kelimpahan makian "Asu, apik tenan!"

tabik!
- Ra
Disukai
653
Dibaca
10k
Tentang Penulis
Ferry Herlambang
"Pithik Walik Sobo Kebon, nanase sopo?" ~ Javanese Proverb.
Bergabung sejak 2021-10-08
Telah diikuti oleh 553 pengguna
Sudah memublikasikan 6 karya
Menulis lebih dari 156,636 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Rekomendasi