Daftar isi
#1
1. Akui Dan Terima
#2
2. Keinginan Sederhana
#3
3. Jejak Luka Masa Lalu
#4
4. Kabut Keyakinan
#5
5. Mengurai Emosi dalam Jerat Kata
#6
6. Bayang Trauma Yang Melekat
#7
7. Jalan Rekonsiliasi
#8
8. Mengikis Ego
#9
9. Merubah Sudut Pandang
#10
10. Bertarung Dengan Ego
#11
11. Memaafkan Untuk Pulih
#12
12. Rekonsiliasi Keluarga
#13
13. Si Perfectionist
#14
14. Beban Keluarga
#15
15. Menyusun Perubahan
#16
16. Berani Mengambil Keputusan
#17
17 Luka Yang Berulang
#18
18. Topeng Pencitraan
#19
19. Tak Menemukan Jawaban
#20
20. Haus Kasih Sayang
#21
21. CUKUP DAN FOKUS
#22
22. Si Kambing Hitam
#23
23. Berani Membela Diri Sendiri
#24
24. Demi Bapak
#25
25. Mengalah Justru Membawa Luka
#26
26. Menggapai Mimpi Dalam Luka
#27
27. Badai Selalu Hadir
#28
28. Menapak Dendam
#29
29. Benteng Kesombongan
#30
30. Guncangan Tanpa Peringatan
#31
31. Riuh Resa
#32
32. Menelusuri Ruang Sembuh
#33
33. Melepas Kemelekatan Dan Memeluk Kesakitan
#34
34. Antara Meratapi Kegagalan Atau Bangkit
#35
35: Langkah Kecil Menuju Pemulihan
#36
36. Membuka Setiap Luka yang Terpendam, Memutus Rantai TraumaTrauma
#37
37. Memilih Pulih
#38
38. Berdamai, Memaafkan Diri Sendiri, Dan Menemukan Jalan Pulang
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #38
38. Berdamai, Memaafkan Diri Sendiri, Dan Menemukan Jalan Pulang
Bagikan Chapter
crab mentality : menggambarkan sikap atau pola pikir negatif di mana seseorang tidak ingin melihat orang lain berhasil atau lebih baik darinya. Jika satu kepiting mencoba keluar dari ember, kepiting lain akan menariknya kembali ke bawah, sehingga tidak ada yang berhasil keluar.
Filosofi ini digunakan sebagai analogi untuk menggambarkan fenomena sosial di mana orang, kelompok, atau masyarakat tidak mendukung kemajuan atau kesuksesan individu lainnya karena rasa iri, cemburu, atau mentalitas persaingan yang merusak. Alih-alih bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar, mereka malah saling menjatuhkan.
Filosofi ini digunakan sebagai analogi untuk menggambarkan fenomena sosial di mana orang, kelompok, atau masyarakat tidak mendukung kemajuan atau kesuksesan individu lainnya karena rasa iri, cemburu, atau mentalitas persaingan yang merusak. Alih-alih bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar, mereka malah saling menjatuhkan.
Chapter Sebelumnya
Chapter 37
37. Memilih Pulih
Chapter Selanjutnya
Tamat
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi
Flash
Kacamata Merah Jambu
Flash
Apple
Novel
Gelombang°°
Cerpen
Di Balik Tirai
Novel
Missfortune
Novel
Kembali
Flash
Coretan Cinta
Cerpen
Kunanti di Bawah Pohon Kamboja
Novel
Jepit Rambut Patah
Novel
AMERTA
Novel
FREEZE HEART
Flash
Pelangi Tiga Warna
Novel
Broken Throne
Novel
CARAVAL
Novel
Cerita Selepas Magrib
Novel
Rêveuse
Novel
Darling, bisa aku bedah kepalamu?
Novel
MISTERI SERUNI
Novel
Elegi Mantik (Di balik benteng Megacity 28)
Flash
Hilang