Sebuah pesantren yang telah berusia lebih dari 20 tahun ternyata ialah pasar para Jin dan makhluk tak kasat mata lainnya. Semua terbuka secara gamblang setelah seorang ustad bernama Jamin mengalami keanehan dalam dirinya. Ustad Jamin tampak terlihat normal, namun kadang juga ia berlagak aneh. Setelah di telusuri, ternyata dalam tubuhnya ada sesosok panglima Jin yang telah bersemayam selama 40 hari. Peran ust Jamin di dalam pesantren itu ialah pengajar para junior, sekaligus diberi tugas lebih oleh kiyai untuk membersihkan aura-aura negatif yang kerap mengganggu para santri. Dari sanalah ust Jamin mulai terkena imbasnya. Seorang santri bernama Burhan, yang memiliki kelebihan dalam bidang ilmu spiritual sering diminta bantuannya oleh ust Jamin. Karena seringnya ia bergelut dalam dunia gaib, maka Burhan terus mengasah dirinya untuk meningkatkan ilmu spiritualnya.

Sang kiyai yang memimpin pesantren itu sering berpergian untuk menerima panggilan undangan. Saat beliau keluar, beliau akan memberi amanah kepada murid yang telah dipercayainya, yaitu ustad Fatur. Semua gangguan gaib akan terasa dan tampak dzahir ketika sang kiyai telah keluar.
Suatu malam 2 santriwati hendak melakukan shalat sunnah. Saat mereka berada di toilet mushala, salah satu santriwati bernama Yuli mendengar keramaian di belakang salah satu gedung. Karena rasa penasaran yang tinggi, ia pun mengajak temannya untuk melihat apa yang sedang terjadi dari suara keramaian itu. Yuli dan temannya Amel, sangat terkejut setelah melihat begitu banyak orang tepat di belakang gedung kesehatan. Orang-orang itu seperti sedang melakukan pesta. Ada yang menari-nari juga disertai dengan lirik merdu sinden, ada juga anak-anak kecil yang berlarian, bercanda penuh ria. Tak lama kemudian, Amel, yang berada di samping Yuli pun menghampiri kerumunan sambil menari. Tubuh Yuli bergetar. Ia segera menarik tangan Amel, namun Amel terus menari. Yuli meninggalkan Amel. Ia segera meminta bantuan kepada ust Jamin. Sesampainya Yuli dan Ust Jamin di tempat, Amel sudah tergeletak tak sadarkan diri. Kala itu, ust Jamin menantang makhluk yang telah merasuki tubuh Amel. Dari sanalah ust Jamin mulai dirasuki oleh panglima Jin.

Setelah beberapa hari kemudian, Burhan menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam diri ust Jamin. Ia mencoba berkonsultasi dengan para ustad senior untuk membantu ust Jamin yang sedang dirasuki oleh panglimanya Jin. Hari demi hari ustad Jamin pun mulai membaik setelah berjalannya pengobatan non medis yang dilakukan oleh para seniornya, bahkan Burhan sangat berperan penting dalam menangani ustad Jamin. Dari sinilah Burhan mulai merasa dirinya memiliki keistimewaan lebih. Sehingga dirinya menjadi sombong. Tentulah apa yang telah merubah sikap Burhan ini adalah permainan para setan dan iblis yang ingin mengombang-ambingkan keimanan Burhan. Dan saat sang kiyai mengetahui perubahan yang terjadi pada Burhan, dari sanalah beliau mulai memeranginya.