Chapter #16
Lukisan
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Kevin mengawali pagi dengan semangat baru di apartemennya yang sederhana di Brooklyn. Sinar matahari musim semi menembus tirai jendela, menyinari meja kerja yang penuh dengan alat-alat seni. Di meja itu, berbagai pensil, kuas, dan cat minyak berserakan, menunjukkan dedikasinya yang mendalam pada dunia seni. Dengan secangkir kopi di tangan, Kevin merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dia siap memulai hari pertamanya di sekolah seni ternama di New York, tempat yang tela...
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp3.000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp20.000
Chapter Sebelumnya
Chapter 15
Rasa Sedih Alya
Chapter Selanjutnya
Chapter 17
Pameran Seni
Sedang Dibicarakan