Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#18
Sepuluh - 2
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
melalui air matanya. "Kemudian, lahirlah Helen yang Mama sayangi," katanya bangga, memeluk bahuku.Malamnya, tanggal 25 Januari 1942, hujan turun lagi, berupa gerimis terus-menerus membuat kami tetap bertahan di dalam rumah. Air hujan yang ada di sepanjang saluran, tercurah mengeluarkan bunyi muram yang monoton, lalu masuk ke dalam selokan. Udara cukup dingin. Terdengar kodok mengorek di suatu tempat di area perkebunan. Kami duduk di atas tikar dan baru saja selesai makan
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp4.000
atau 4 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp65.000
atau 65 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 17
Sepuluh - 1
Chapter Selanjutnya
Chapter 19
Sebelas
Sedang Dibicarakan
Cerpen
Bronze
Sayounara Ryuusei, Konnichiwa Jinsei
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Priceless Time
Pamella Paramitha
Novel
Bronze
TANnia
Enang Rokajat Asura
Cerpen
Bronze
Proposal Hati (Series 3)
Airun Atnis
Novel
Fall In Love
Chaerunnisa nurul ichsani
Novel
Kutkh
Alexandro Pradeska Gunawan
Novel
SLEZY
saanid
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Mengeja Gerimis
Fianaaa
Novel
Bronze
Ujung Tombak
Aizawa
Flash
ABOUT ME
Flora Darma Xu
Cerpen
Firasat
adinda pratiwi
Cerpen
Bronze
Mobil Sedan Merah
junian rafiandi
Novel
Romancheese
Oktabri
Novel
Evanescent
AkuOsa
Flash
Di Balik Mata Pisces: "Ketika Mimpi Bertemu Realita"
Alya Nazira
Flash
Bronze
Terpaksa Putus karena
Nuel Lubis
Novel
Bronze
Diatas Tanah Setan
Herman Sim
Novel
Bronze
TRAWANG
Marion D'rossi
Cerpen
Bronze
Death Comes In
Elliene Hubbs