Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
"Itu ide gila, Yu," sergah ibuku, begitu mendengar aku memilih untuk menjadi pembantu di negeri nun jauh di sana. Arab Saudi.
"Tak ada pilihan lain, Bu," jawabku. "Ayu pengen banget bisa kuliah seperti teman-teman. Ayu gak mau tinggal di kampung sementara teman-teman yang lain bisa cari ilmu di mana-mana," aku melanjutkan dengan suara bergetar, seolah tak mampu menahan beratnya beban bila seandainya jalan itu tak kutempuh.
"Jangan neko-neko, Ayu!" Sebuah suara tiba-tiba menyembul menyibak tirai penutup pintu kamarku. Kulihat itu Bapak. "Kuliah itu cuma buat orang-orang kaya. Buat orang-orang yang hartanya udah gak muat di kantong. Orang kayak kita mana mungkin bisa sampai ke sana. Apalagi kamu cuma wong wadon (perempuan)," lanjut Bapak, seketika meruntuhkan istana mimpi yang selama ini aku bangun. "Jangan kebawa sinetron!" Katanya, lalu duduk di depan pintu kamar sembari menyeruput teh pahitnya.
***
Itulah sekilas perdebatan Ayu, perempuan berusia enam belas tahun yang baru saja lulus SMA di sebuah sekolah favorit, bersama ibu dan bapaknya.
Bagi Ayu, menjadi beban baginya sebagai siswi dengan nilai kelulusan terbaik di sekolah, bahkan kotanya, bila ia tak melanjutkan studi. Diam di kampung halamannya hanya akan menjadi target bully para tetangga, atau bahkan teman-temannya. Maka, dengan berat hati, Ayu pun memilih jalan ekstrem. Jalan yang belum pernah ia tempuh sebelumnya. Sebuah jalan, yang mungkin dapat mengarahkan ke mana kelak ia akan menjadi manusia seutuhnya.
Lalu, mampukah Ayu melalui semuanya dan kembali ke negeri sendiri guna mewujudkan cita-citanya yang sempat tertunda bertahun-tahun?
Simak kisah lengkapnya di novel ini.
"Tak ada pilihan lain, Bu," jawabku. "Ayu pengen banget bisa kuliah seperti teman-teman. Ayu gak mau tinggal di kampung sementara teman-teman yang lain bisa cari ilmu di mana-mana," aku melanjutkan dengan suara bergetar, seolah tak mampu menahan beratnya beban bila seandainya jalan itu tak kutempuh.
"Jangan neko-neko, Ayu!" Sebuah suara tiba-tiba menyembul menyibak tirai penutup pintu kamarku. Kulihat itu Bapak. "Kuliah itu cuma buat orang-orang kaya. Buat orang-orang yang hartanya udah gak muat di kantong. Orang kayak kita mana mungkin bisa sampai ke sana. Apalagi kamu cuma wong wadon (perempuan)," lanjut Bapak, seketika meruntuhkan istana mimpi yang selama ini aku bangun. "Jangan kebawa sinetron!" Katanya, lalu duduk di depan pintu kamar sembari menyeruput teh pahitnya.
***
Itulah sekilas perdebatan Ayu, perempuan berusia enam belas tahun yang baru saja lulus SMA di sebuah sekolah favorit, bersama ibu dan bapaknya.
Bagi Ayu, menjadi beban baginya sebagai siswi dengan nilai kelulusan terbaik di sekolah, bahkan kotanya, bila ia tak melanjutkan studi. Diam di kampung halamannya hanya akan menjadi target bully para tetangga, atau bahkan teman-temannya. Maka, dengan berat hati, Ayu pun memilih jalan ekstrem. Jalan yang belum pernah ia tempuh sebelumnya. Sebuah jalan, yang mungkin dapat mengarahkan ke mana kelak ia akan menjadi manusia seutuhnya.
Lalu, mampukah Ayu melalui semuanya dan kembali ke negeri sendiri guna mewujudkan cita-citanya yang sempat tertunda bertahun-tahun?
Simak kisah lengkapnya di novel ini.
Tokoh Utama
Sri Rahayu dipanggil AyuReyRoy
Sri Komariyah dipanggil Kokom
Fatimah dipanggil FatmahBu Fat
#1
#1 Malam Penentu
#2
#2 Hal yang Lebih Menakutkan Dibanding Kuntilanak pada Malam Sebelum Terbang
#3
#3 Sakit di Sekujur Tubuh
#4
#4 Pelukan Ajaib
#5
#5 Siapakah Dia?
#6
#6 Pemandu?
#7
#7 Gara-Gara Kesurupan
#8
#8 Kamar Mandi Terkecil di Dunia
#9
#9 Tersiram Air Surga
#10
#10 Memilih Jalan Sendiri
#11
#11 Tanda Tanya Besar
#12
#12 Tanpa Rasa
#13
#13 Malu Semalu-malunya
#14
#14 Tak seperti Biasa
#15
#15 Wajah Ayu Milik Siapa
#16
#16 My Name is Rey!
#17
#17 Perkenalan Singkat
#18
#18 Mazraah?
#19
#19 Mainan Baru Anak-Anak
#20
#20 Beban yang Bertumpuk
#21
#21 Tak Habis Pikir
#22
#22 Sobekan Surat di Tong Sampah
#23
#23 Pura-Pura
#24
#24 Clorox
#25
#25 Belum Juga Sempat Mandi
#26
#26 Diserang Kucing Sebesar Domba
#27
#27 Air Ludah di Bulan Berkah
#28
#28 Sekilas Senyum Pembawa Petaka
#29
#29 Hilang Kesadaran
#30
#30 Kabur dari Rumah Majikan
#31
#31 Usaha yang Sia-Sia
#32
#32 Bermalam di Penjara
#33
#33 Tamparan: Kado Selamat Datang dari Majikan
#34
#34 Lolos dari Cengkeraman Serigala
#35
#35 Mengapa Mereka Berubah?
#36
#36 Merasa Bangga
#37
#37 Kabar Kematian
#38
#38 Dia Merenggut Jiwaku
#39
#39 Menaklukkan Diri Sendiri
#40
#40 Miniatur Surga
#41
#41 Akhirnya, Aku Pulang
#42
#42 Kepulangan yang Berliku
#43
#43 Rindu yang Tak Terpuaskan
#44
#44 Betapa Malangnya Nasib Buku
#45
#45 Apa Salahnya Mencoba
#46
#46 Kabar Tak Terduga
#47
#47 Dering Telepon pada Pagi Buta
#48
#48 Harapan yang Pupus
#49
#49 Banjir Emosi
#50
#50 Tangan-Tangan Tak Terlihat
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
50
Dibaca
89
Tentang Penulis
lina sellin
-
Bergabung sejak 2022-07-11
Telah diikuti oleh 15 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 41,007 kata pada novel
Rekomendasi dari Religi
Novel
Hanya karena Aku Wanita
lina sellin
Cerpen
Waktu, Alien, dan Plasma
M. Faizal Armandika
Novel
Ahed Tamimi
Mizan Publishing
Novel
Titipan Cinta dari Allah
krey nazaditori
Novel
Seperti Fatimah
zee astri
Novel
Perjalanan Menggapai Ridha sang Illahi
Violet Senja
Cerpen
Insyaallah Mualaf
Teguh Santoso
Novel
Grace
Nuel Lubis
Flash
Pada Hitungan Ketiga
Hadis Mevlana
Flash
Aku Ini Hanyalah Titisan Adam
Bisma Lucky Narendra
Cerpen
RUMAH ALLAH
Iman Siputra
Novel
Reclaim Your Heart
Noura Publishing
Novel
Tafsir Al-Quran di Medsos: Mengkaji Makna dan Rahasia Ayat Suci pada Era Media Sosial (REPUBLISH)
Bentang Pustaka
Novel
Layla
Bentang Pustaka
Novel
Hujan Pythagoras
Nurul Wulan Rahmawati
Rekomendasi