Karena rentetan peristiwa menyedihkan dan trauma yang dialami sejak kecil hingga remaja, membuat Lilian merasa takut jika berada di tengah keramaian dan orang-orang yang sedang bergembira merayakan sesuatu. Ia merasa nyaman bila sedang menyendiri di kamarnya.

Semakin hari Lilian semakin menutup diri. Ia menghindari semua hal yang bisa membuatnya bahagia, termasuk jatuh cinta. Sayang sekali, ketika bertemu Rabaso, ia tidak mampu mengendalikan hatinya. Ia jatuh cinta pada Rabaso.
Sekuat hati ia berusaha menghilangkan rasa itu. Sungguh ia takut bahagia. Lilian yakin kebahagiaan yang dirasanya hanya sebentar dan setelahnya akan berganti kesedihan. Ia tak ingin bahagia ataupun sedih.