Daftar isi
#1
Mimpi Bertemu Puteri Kepiting
#2
Di Serang Uhit Miou
#3
Hidup Jauh Dari Peradaban
#4
Bura' Melahirkan Anak
#5
Olling Pulang Merantau
#6
Uhit Miou Melahirkan
#7
Kemarau Panjang & Persiapan Menuba
#8
Rahasia Bura'
#9
Ikut Menuba Ikan
#10
Terpaksa Ikut Loncat Tinggi
#11
Menombak Ehing
#12
Olling Terkena Hukum Adat
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #12
Olling Terkena Hukum Adat
Bagikan Chapter
Penjelasan kata-kata:
Akeng : Anak Kera yang sangat kecil dan lahir premature
Bolanga" : Tempayan dari jenis paling bagus dan paling mahal harganya
Bollavou Puan : Sejenis tikus yang ukurannya sangat besar
Dodaup : Perahu besar yang bisa melayari sungai sampai ke pedalaman tapi juga mampu mengarungi lautan
Dungan Toballang : Sejenis ikan yang bersisik dan tidak boleh di makan, karena dipercaya bagi siapapun yang memakannya bisa sakit kepala atau menjadi bodoh
Jaot : Nama kelompok untuk Tempayan dari jenis yang paling tinggi tingkatnya dan paling mahal harganya
Jihpon desa" : Budak belian, biasanya diperoleh dari mereka yang dikalahkan dalam perang suku.
Kahtaq Danum : Salah satu bahasa Taoi (sewaktu Naoi).
Kondallah Bullan : Tempat memandikan anak-anak yang terbuat dari kuningan
Llavung : Ikat kepala dari kain merah panjang atau dari kulit kepuak yang sudah dilembutkan dan diberi warna merah.
mamut motong : Berani dan telah banyak membunuh (pada jaman itu jadi kebanggaan)
Mengayau : Tradisi memburu manusia lain yang di anggap musuh dengan memotong kepalanya. Semakin banyak yang di potong, berarti dia semakin hebat. Ini adalah kebiasaan zaman dulu.
Naoi : Mencipta dengan hanya mengucapkan kata- kata tertentu. Orang yang bisa Naoi adalah mereka yang menyimpan pusaka Kuhtuh Bullou Taoi
Nyirou Nyahki" : Mengadakan pesta keselamatan dengan membunuh ayam, babi dan sapi dan melakukan ritual adat untuk membuang sial.
Nyamuk Ucang : Nyamuk dari jenis yang sangat besar dan biasanya menggigit pada siang hari saja.
Pocihan : Pusaka untuk kejayaan dalam berdagang, bertani, dan hidup berumah tangga maupun bermasyarakat.
Ponyang : Pusaka untuk kejayaan dalam bertempur (hambuk)
Ponokallou : Denda adat yang harus dibayarkan kepada anak dan isteri/suami karena berbuat zinah (dusa") melangkahi keluarga (anak, isteri/suami).
Poruhtan : Tempat menyimpan peralatan dan bahan untuk makan sirih
Soronang : Salah satu jenis bahan pewarna yang di pakai oleh suku Dayak pada umumnya dan dalam bahasa Dayak Uut Danum di sebut soronang
Tollavang: Perisai khas suku Dayak Uut Danum
Tukusch : Daun kayu yang berbentuk perahu
Urui : Sejenis buah-buahan yang banyak terdapat di sepanjang tepi sungai. Buah urui ini di sukai oleh manusia maupun binatang, terutama Kera
***
Akeng : Anak Kera yang sangat kecil dan lahir premature
Bolanga" : Tempayan dari jenis paling bagus dan paling mahal harganya
Bollavou Puan : Sejenis tikus yang ukurannya sangat besar
Dodaup : Perahu besar yang bisa melayari sungai sampai ke pedalaman tapi juga mampu mengarungi lautan
Dungan Toballang : Sejenis ikan yang bersisik dan tidak boleh di makan, karena dipercaya bagi siapapun yang memakannya bisa sakit kepala atau menjadi bodoh
Jaot : Nama kelompok untuk Tempayan dari jenis yang paling tinggi tingkatnya dan paling mahal harganya
Jihpon desa" : Budak belian, biasanya diperoleh dari mereka yang dikalahkan dalam perang suku.
Kahtaq Danum : Salah satu bahasa Taoi (sewaktu Naoi).
Kondallah Bullan : Tempat memandikan anak-anak yang terbuat dari kuningan
Llavung : Ikat kepala dari kain merah panjang atau dari kulit kepuak yang sudah dilembutkan dan diberi warna merah.
mamut motong : Berani dan telah banyak membunuh (pada jaman itu jadi kebanggaan)
Mengayau : Tradisi memburu manusia lain yang di anggap musuh dengan memotong kepalanya. Semakin banyak yang di potong, berarti dia semakin hebat. Ini adalah kebiasaan zaman dulu.
Naoi : Mencipta dengan hanya mengucapkan kata- kata tertentu. Orang yang bisa Naoi adalah mereka yang menyimpan pusaka Kuhtuh Bullou Taoi
Nyirou Nyahki" : Mengadakan pesta keselamatan dengan membunuh ayam, babi dan sapi dan melakukan ritual adat untuk membuang sial.
Nyamuk Ucang : Nyamuk dari jenis yang sangat besar dan biasanya menggigit pada siang hari saja.
Pocihan : Pusaka untuk kejayaan dalam berdagang, bertani, dan hidup berumah tangga maupun bermasyarakat.
Ponyang : Pusaka untuk kejayaan dalam bertempur (hambuk)
Ponokallou : Denda adat yang harus dibayarkan kepada anak dan isteri/suami karena berbuat zinah (dusa") melangkahi keluarga (anak, isteri/suami).
Poruhtan : Tempat menyimpan peralatan dan bahan untuk makan sirih
Soronang : Salah satu jenis bahan pewarna yang di pakai oleh suku Dayak pada umumnya dan dalam bahasa Dayak Uut Danum di sebut soronang
Tollavang: Perisai khas suku Dayak Uut Danum
Tukusch : Daun kayu yang berbentuk perahu
Urui : Sejenis buah-buahan yang banyak terdapat di sepanjang tepi sungai. Buah urui ini di sukai oleh manusia maupun binatang, terutama Kera
***
Chapter Sebelumnya
Chapter 11
Menombak Ehing
Chapter Selanjutnya
Tamat
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi
Novel
Meat and Flowers
Novel
Langit Berdarah
Cerpen
Suatu Hari di Kampung Kalong
Flash
Segelas Tehku
Novel
THE SLICES OF HEART (Iris-Irisan Hati).
Novel
Dunia Baru Ibu
Novel
Mohamed Salah
Cerpen
Cinta Harus Dimengerti
Novel
Fantasteen Gamers
Flash
Glitch
Cerpen
Balada Tempat Sampah
Flash
Sahwa dan George
Flash
Si Penghibur Ulung
Novel
Starlight
Cerpen
Kado untuk Ayah
Novel
Ritual Pemanggil
Cerpen
Tujuh Belasan di Desa Dukun
Novel
Jendral & Sang Pendengar
Flash
KELILING DUNIA
Cerpen
Ia yang Selalu Membayangkan Kematian