Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Perjuangan penuh liku seorang anak rimba yang mencari keadilan hukum untuk sang ayah yang di penjara karena dituduh telah melakukan pencurian dan penyelundupan kayu jati gelondongan. Dalam usahanya meyelamatkan hutan jati di kawasan Blora dari pembalakan liar, Budiman harus menghadapi perlawanan dari para cukong kayu.
"Mengapa mereka merusak hutan, apakah mereka tidak sadar hal itu bisa menyengsarakan anak cucu mereka nanti? Apa jadinya jika negeri ini tanpa hutan?" -BUDIMAN-
Bahkan saat terjadi pertarungan dua orang berpengaruh dalam memperebutkan kursi kepala desa membuat suasana desa Randublatung kian memanas.
Budiman tiba di kampung halamannya setelah beberapa tahun merantau ke ibukota Jakarta untuk mencari tahu keberadaan ayahnya. Dan beruntunglah dia masih sempat melihat kakeknya, Mbah Karim, orang yang telah merawatnya sejak ayahnya ditangkap dan menghilang tanpa ada kabar karena kasus pencurian kayu jati gelondongan di kawasan hutan jati Blora, hingga menghembuskan nafas terakhir. Mbah Karim terluka parah saat melakukan perlawanan dalam peristiwa pembakaran lahan jati miliknya.
Budiman sangat menyesal karena tidak diberi kabar sewaktu kakeknya sakit. Budiman menduga Paman Rusmaya , adik misan ibunya yang juga dirawat kakeknya, sengaja menghalanginya untuk maksud tertentu. Dari Pak Munirlah, guru Budiman saat di sekolah dasar, dia mengetahui jika Paman Rusmaya menjual beberapa lahan tanaman jati kakeknya untuk biaya kampanye menjadi kepala desa. Memang saat ini ada pertarungan antara dua pria berpengaruh di desanya yang berambisi jadi penguasa semakin memuncak.
Setelah beberapa tahun meninggalkan kampung halamannya, Budiman dibuat takjub melihat perubahan yang terjadi di desanya. Di sana-sini bermunculan rumah baru dengan arsitektur modern. Orang-orang desa kaya mendadak karena menjual tanah dan kebunnya pada orang kota.
Budiman dimusuhi oleh Andika, anak Juragan Umar, yang juga berambisi menjadi kepala desa. Sementara itu, ternyata Paman Rusmaya banyak berhutang pada Pak Handoyo untuk urusan kampanye, bahkan dengan janji akan memberikan tanah pekarangan milik almarhum kakek Budiman.
Selama di desa, Budiman ingin menikmati lagi hidup sebagai orang desa. Dia ingin merasakan segarnya mandi di sungai seperti dulu, dan di sinilah dia Kembali dipertemukan dengan Sri Ratih, seorang janda cantik dengan satu anak yang juga seorang penari ronggeng.
Sementara itu kampanye yang dilakukan oleh Juragan Umar dan Paman Rusmaya untuk merebut hati rakyat semakin gencar diantara daun-daun jati kering yang rontok berguguran di musim kemarau. Ternyata Juragan Umar terlibat kasus pencurian dan penyelundupan kayu jati gelondongan bersama seorang cukong perusahaan kayu asal luar negeri. Karena itulah Budiman bertekad untuk melawan dan membongkar semua kejahatan Juragan Umar.
"Mengapa mereka merusak hutan, apakah mereka tidak sadar hal itu bisa menyengsarakan anak cucu mereka nanti? Apa jadinya jika negeri ini tanpa hutan?" -BUDIMAN-
Bahkan saat terjadi pertarungan dua orang berpengaruh dalam memperebutkan kursi kepala desa membuat suasana desa Randublatung kian memanas.
Budiman tiba di kampung halamannya setelah beberapa tahun merantau ke ibukota Jakarta untuk mencari tahu keberadaan ayahnya. Dan beruntunglah dia masih sempat melihat kakeknya, Mbah Karim, orang yang telah merawatnya sejak ayahnya ditangkap dan menghilang tanpa ada kabar karena kasus pencurian kayu jati gelondongan di kawasan hutan jati Blora, hingga menghembuskan nafas terakhir. Mbah Karim terluka parah saat melakukan perlawanan dalam peristiwa pembakaran lahan jati miliknya.
Budiman sangat menyesal karena tidak diberi kabar sewaktu kakeknya sakit. Budiman menduga Paman Rusmaya , adik misan ibunya yang juga dirawat kakeknya, sengaja menghalanginya untuk maksud tertentu. Dari Pak Munirlah, guru Budiman saat di sekolah dasar, dia mengetahui jika Paman Rusmaya menjual beberapa lahan tanaman jati kakeknya untuk biaya kampanye menjadi kepala desa. Memang saat ini ada pertarungan antara dua pria berpengaruh di desanya yang berambisi jadi penguasa semakin memuncak.
Setelah beberapa tahun meninggalkan kampung halamannya, Budiman dibuat takjub melihat perubahan yang terjadi di desanya. Di sana-sini bermunculan rumah baru dengan arsitektur modern. Orang-orang desa kaya mendadak karena menjual tanah dan kebunnya pada orang kota.
Budiman dimusuhi oleh Andika, anak Juragan Umar, yang juga berambisi menjadi kepala desa. Sementara itu, ternyata Paman Rusmaya banyak berhutang pada Pak Handoyo untuk urusan kampanye, bahkan dengan janji akan memberikan tanah pekarangan milik almarhum kakek Budiman.
Selama di desa, Budiman ingin menikmati lagi hidup sebagai orang desa. Dia ingin merasakan segarnya mandi di sungai seperti dulu, dan di sinilah dia Kembali dipertemukan dengan Sri Ratih, seorang janda cantik dengan satu anak yang juga seorang penari ronggeng.
Sementara itu kampanye yang dilakukan oleh Juragan Umar dan Paman Rusmaya untuk merebut hati rakyat semakin gencar diantara daun-daun jati kering yang rontok berguguran di musim kemarau. Ternyata Juragan Umar terlibat kasus pencurian dan penyelundupan kayu jati gelondongan bersama seorang cukong perusahaan kayu asal luar negeri. Karena itulah Budiman bertekad untuk melawan dan membongkar semua kejahatan Juragan Umar.
Tokoh Utama
Budiman
Rusmaya
Umar
Andika
Pratiwi
Sri Ratih
Abdul Gani
Munir
#1
MERANGGAS #1
#2
JASAD TANPA RUH # 2
#3
KERETA JAWA #3
#4
SURAU TUA #4
#5
PEREBUTAN KURSI KEPALA DESA #5
#6
ORANG-ORANG BERTOPENG #6
#7
SENGKETA TANAH #7
#8
MENGGUGAT WARISAN #8
#9
DAYA PIKAT SANG PENARI #9
#10
KECANTIKAN SANG PRIMADONA DESA #10
#11
PERCERAIAN YANG DIPAKSAKAN #11
#12
SIASAT SANG SENGKUNI #12
#13
ALASAN PENCALONAN RUSMAYA #13
#14
BERKUNJUNG KE RUMAH MUNIR#14
#15
TOPENG MALANGAN #15
#16
JURAGAN UMAR #16
#17
HUTAN JATI BLORA #17
#18
TANGISAN HATI SRI RATIH #18
#19
PERNIKAHAN DINI #19
#20
KISAH PANJI DAN CANDRAKIRANA #20
#21
KECANTIKAN YANG MEMBELENGGU #21
#22
LINGKARAN SETAN #22
#23
CLERET TAHUN #23
#24
MENCARI KEBERADAAN SRI RATIH #24
#25
BLOK CEPU #25
#26
RUMAH UNTUK MBOK PAERAH #26
#27
HITAM DI ATAS PUTIH #27
#28
SERTIFIKAT TANAH PALSU #28
#29
MENCARI JEJAK DI PABRIK KAYU #29
#30
DUEL TERAKHIR #30
#31
TITIK KOMA #31
#32
KEMBALI KE JAKARTA #32
#33
PREMAN PASAR SENEN #33
#34
DI BALIK JERUJI BESI CIPINANG #34
#35
GADIS MISTERIUS DI ATAS BALKON #35
#36
BERMULA DARI KISAH RENGGANIS #37
#37
JANJI UNTUK RENGGANIS #37
#38
MENCARI BUKTI KETERLIBATAN SUTARMAN #38
#39
HIDUP ITU PILIHAN #39
#40
TERJEBAK KONSPIRASI #40
#41
KESAKSIAN MAMI DI PENGADILAN #41
#42
KENANGAN YANG MEMBEKAS #42
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
good idea
good idea
Disukai
44
Dibaca
17.4k
Tentang Penulis
DENI WIJAYA
phone : 081945709771
email : deniaditamawijaya@gmail.com
instagram : @deniaditamawijaya
email : deniaditamawijaya@gmail.com
instagram : @deniaditamawijaya
Bergabung sejak 2020-05-03
Telah diikuti oleh 588 pengguna
Sudah memublikasikan 30 karya
Menulis lebih dari 266,989 kata pada novel
Penghargaan Karya
Rekomendasi dari Drama
Novel
The Moment Of Pain
Adlet Almazov
Novel
Dinar Dan Dirham
Sunarti
Novel
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Skrip Film
Beauty Of Mercy
Jordi Dharmawan Wijaya
Skrip Film
Juliet and Her Romeo
Lisa
Skrip Film
Bukan Cinta Biasa
Lindaw
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Novel
Diciassette
Roormniax
Skrip Film
MANTAN IBU KOTA
Mahliana
Skrip Film
Bianglala
Muhammad Alfi Rahman
Skrip Film
Mother's timeless love
Radifan Bayu Putra
Flash
Double Chocolate Cake Girl
Irma Susanti Irsyadi
Flash
Dua Lusin Keberuntungan
Febrina Annisa Dewi
Cerpen
SOBO DAN LENDIR AJAIBNYA
Rian Widagdo
Flash
Sampai Jumpa Lagi
Rahmawati
Rekomendasi
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
Menunggu Di Bandara El Tari
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
9 SKALA RICHTER
DENI WIJAYA
Flash
CATATAN JURNALIS DARI KAMBOJA
DENI WIJAYA
Skrip Film
Romeo Bukan Anak Jalanan
DENI WIJAYA
Cerpen
Cintaku Di Kampus Biru '97
DENI WIJAYA
Flash
MENDADAK TERKENAL
DENI WIJAYA
Flash
TUAN HAJI MURAD
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
TRIAD
DENI WIJAYA
Flash
MENUNGGU DI BANDARA EL-TARI
DENI WIJAYA
Flash
SETENGAH PRIA SETENGAH WANITA
DENI WIJAYA
Novel
MOHM PATH : gadis kecil yang tidak bisa menangis
DENI WIJAYA
Flash
ANAK-ANAK KONGLOMERAT
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Cerpen
Surat Kecil Dari Kamboja
DENI WIJAYA