Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Tempat berpulang yang terbaik, tempat menumpahkan segala keluh kesah, selalu menjadi tempat tujuan akhir dari perjalanan panjang yang kita jalani, yaitu rumah. Di dalam naungan rumah, akan ada keluarga sebagai pondasi bangunan agar tetap utuh. Entah keluarga tempat di mana engkau tumbuh, atau keluarga yang kau ciptakan sendiri. Tapi, jika salah satu keluarga memilih beranjak, maka pondasi rumah yang di bangun akan hancur.
Kami hanya-lah seorang Anak. Yang perlu bimbingan orang tua, agar tak tersesat arah. Namun, mereka yang kami anggap orang tua, seolah menjadi orang asing. Menancapkan belati perpisahan. Melempar kami pada dekapan luka nestapa. Menjauhkan kami dengan apa yang disebut rumah.
Kami ingin pulang, begitu setiap kali kata rumah terdengar. Ada pulang yang sangat kami rindukan, ialah keluarga. Tapi, kenyataan menampar kami, menyadarkan kami dari harapan semu. Kami di hadapkan pada situasi yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Tak ada makna pada kata pulang kami. Tak ada dekapan hangat yang menggenapi kami lagi. Kini, kami sendiri. Terkapar oleh luka kenyataan. Terlepas dari itu semua, suka tidak suka kami harus belajar mengikhlaskan. Kami harus tegar, tegak berdiri sendiri tanpa adanya dua tangan kehidupan yang meraih.
Kami hanya-lah seorang Anak. Yang perlu bimbingan orang tua, agar tak tersesat arah. Namun, mereka yang kami anggap orang tua, seolah menjadi orang asing. Menancapkan belati perpisahan. Melempar kami pada dekapan luka nestapa. Menjauhkan kami dengan apa yang disebut rumah.
Kami ingin pulang, begitu setiap kali kata rumah terdengar. Ada pulang yang sangat kami rindukan, ialah keluarga. Tapi, kenyataan menampar kami, menyadarkan kami dari harapan semu. Kami di hadapkan pada situasi yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Tak ada makna pada kata pulang kami. Tak ada dekapan hangat yang menggenapi kami lagi. Kini, kami sendiri. Terkapar oleh luka kenyataan. Terlepas dari itu semua, suka tidak suka kami harus belajar mengikhlaskan. Kami harus tegar, tegak berdiri sendiri tanpa adanya dua tangan kehidupan yang meraih.
Tokoh Utama
Aprilia Hawa Helvin
Yusuf Ivander Helvin
Muhammad Adam Amarullah
Adriana Nadine
#1
Chapter 1. Prolog
#2
Chapter 2. Pahlawan Kesiangan
#3
Chapter 3. Crown Prince's Invitation
#4
Chapter 4. King's Lover
#5
Chapter 5. Meet Again, Auntie!
#6
Chapter 6. Asisten Dosen
#7
Chapter 7. Terima Tawaran
#8
Chapter 8. Tawaran Baru
#9
Chapter 9. Malam Mengejutkan
#10
Chapter10. Malam Mengejutkan (2)
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
1
Dibaca
5.1k
Tentang Penulis
Nafla Cahya
Seorang penulis yang masih duduk di bangku 3 SMA. Berharap setiap tulisannya mampu memberi kesan untuk pembaca. Sekaligus, berharap karya satu-satunya di sini yang tengah mengikuti kompetisi #FalconScriptHunt bisa menang; dilirik oleh 1 diantara 7 orang sutrada. Beri karya saya dukungan dan doa supaya menang. Aamiin
Bergabung sejak 2020-09-12
Telah diikuti oleh 1 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 26,852 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Cinta Fisabilillah
Nafla Cahya
Novel
Nayya dan kehidupannya
Nayya Angellyn
Novel
Kalam Kalam Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Crystal Snow
Pyoo
Novel
Naskah sang kuasa
Zainur Rifky
Komik
THE IDIOTS
Andini zsa regita oktariani
Flash
Putri Dangdut
Farida Zulkaidah Pane
Cerpen
Pertarungan Terakhir
Reyan Bewinda
Novel
MAORI
Faida Zuhria
Novel
Lie
Siti Nurenny
Novel
End to Start
Flaminstalized
Novel
Rumah Yang Sama, Pulang Yang Beda
Goebahan R
Skrip Film
Munajah Cinta (Sebuah Skenario Film)
Khairul Azzam El Maliky
Skrip Film
(Bukan) Mimpi Buruk
diannafi
Novel
Utopia
Patricia Dian
Rekomendasi