Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Dunia yang dihidupi Detik sama sekali bukan inginnya.
Ia bukannya tipikal perempuan murah hati yang rela mempersembahkan jiwa raga untuk bersewaka pada asosiasi penyelamatan dunia—duh, mendengarnya pun menggelikan. Sebab itulah, sepanjang hidupnya di dalam dinding asosiasi, yang ada di kepalanya hanya berkerja sampai mampus. Barangkali suatu hari nanti ia dibuat meninggal sebab kelelahan. Bukannya belum pernah mencoba jalan pintas, sudah tujuh kali percobaan bunuh dirinya digagalkan asosiasi.
Inti didirikannya asosiasi hanya satu. Tujuh belas milyar manusia terlalu sesak untuk berpijak di atas bumi yang besarnya segitu-gitu saja sejak pertama kali diciptakan. Kasarnya, asosiasi sedang mengupayakan cara untuk membuang separuh manusia, dibuang ke planet sejauh satu tahun cahaya dari bumi, dan memulai hidup baru di sana.
Makanya, sudah satu dekade berlalu pun kawan yang dimilikinya hanya satu. Hubungan pertemanan baginya hanya buang-buang waktu. Buang-buang tenaga. Sebab Detik tahu betul memuakkannya sebuah upacara perpisahan.
Ia tidak pernah tahu siapa-siapa yang akan diberangkatkan nantinya, wajah-wajah mana yang sedang ia antar kematiannya dengan tangannya sendiri. Oh, kecuali Jajaran Segani. Para awak kapal yang akan menuntun separuh umat manusia nantinya. Detik paling tidak suka harus berhadapan dengan para terpidana mati begitu.
Dan Sani tahu betul akan hal ini.
Salahnya, karsanya untuk melewati batas yang sang puan tarik dengan tegas terlalu besar.
Ia bukannya tipikal perempuan murah hati yang rela mempersembahkan jiwa raga untuk bersewaka pada asosiasi penyelamatan dunia—duh, mendengarnya pun menggelikan. Sebab itulah, sepanjang hidupnya di dalam dinding asosiasi, yang ada di kepalanya hanya berkerja sampai mampus. Barangkali suatu hari nanti ia dibuat meninggal sebab kelelahan. Bukannya belum pernah mencoba jalan pintas, sudah tujuh kali percobaan bunuh dirinya digagalkan asosiasi.
Inti didirikannya asosiasi hanya satu. Tujuh belas milyar manusia terlalu sesak untuk berpijak di atas bumi yang besarnya segitu-gitu saja sejak pertama kali diciptakan. Kasarnya, asosiasi sedang mengupayakan cara untuk membuang separuh manusia, dibuang ke planet sejauh satu tahun cahaya dari bumi, dan memulai hidup baru di sana.
Makanya, sudah satu dekade berlalu pun kawan yang dimilikinya hanya satu. Hubungan pertemanan baginya hanya buang-buang waktu. Buang-buang tenaga. Sebab Detik tahu betul memuakkannya sebuah upacara perpisahan.
Ia tidak pernah tahu siapa-siapa yang akan diberangkatkan nantinya, wajah-wajah mana yang sedang ia antar kematiannya dengan tangannya sendiri. Oh, kecuali Jajaran Segani. Para awak kapal yang akan menuntun separuh umat manusia nantinya. Detik paling tidak suka harus berhadapan dengan para terpidana mati begitu.
Dan Sani tahu betul akan hal ini.
Salahnya, karsanya untuk melewati batas yang sang puan tarik dengan tegas terlalu besar.
Tokoh Utama
Detik
Sani
Zaman
Karang
#1
Irisan Pertama | salam
#2
Irisan Kedua | puan yang sulit mati
#3
Irisan Ketiga | usaha membuat nyata yang mustahil
#4
Irisan Keempat | ruang atlas
#5
Irisan Kelima | si tengil tiga sembilan dua
#6
Irisan Keenam | ingin dinanti
#7
Irisan ketujuh | surat pertama
#8
Irisan kedelapan | langit merah
#9
Irisan kesembilan | batas yang dilewati
#10
Irisan kesepuluh | undangan
#11
Irisan kesebelas | hilang arah
#12
Irisan Keduabelas | pucuk surat kedua
#13
Irisan ketigabelas | di balik dinding
#14
Irisan Keempatbelas | kereta 360 derajat
#15
Irisan kelimabelas | sayap icarus
#16
Irisan keenambelas | perjalanan menuju Sani
#17
Irisan ketujuhbelas | melangitkan harap
#18
Irisan kedelapanbelas | surat ketiga
#19
Irisan kesembilanbelas | melangkah searah
#20
Irisan keduapuluh | kapten tim tujuh belas
#21
Irisan Keduapuluhsatu | satu sisi
#22
Irisan Keduapuluhdua | undangan kedua
#23
Irisan Keduapuluhtiga | ketidakhadiran
#24
Irisan Keduapuluhempat | pengakuan
#25
Irisan Keduapuluhlima | amplop putih
#26
Irisan Keduapuluhenam | kabar yang ditunggu
#27
Irisan Keduapuluhtujuh | yang sedang berbahagia
#28
Irisan Keduapuluhdelapan | surat keempat
#29
Irisan Keduapuluhsembilan | kebenaran
#30
Irisan Ketigapuluh | terangkat ke permukaan
#31
Irisan Ketigapuluhsatu | surat dari Detik
#32
Irisan Ketigapuluhdua | setelahnya
#33
Irisan Ketigapuluhtiga | surat kelima
#34
Irisan Ketigapuluhempat | tak berkabar juga kabar
#35
Irisan Ketigapuluhlima | hari-hari sibuk
#36
Irisan Ketigapuluhenam | tamu tak terduga
#37
Irisan Ketigapuluhtujuh | pertemuan kembali
#38
Irisan Ketigapuluhdelapan | diakhiri
#39
Irisan Ketigapuluhsembilan | merencanakan bahagia
#40
Irisan keempatpuluh | kebohongan terakhir
#41
Irisan Keempatpuluhsatu | hidup seperti orang normal
#42
Irisan Keempatpuluhdua | tujuhbelas milyar doa
#43
Irisan Keempatpuluhtiga | surat keenam
#44
Irisan keempatpuluhempat | menuju keberangkatan
#45
Tamat
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
98
Dibaca
26.4k
Tentang Penulis
Da.me
A learner.
Bergabung sejak 2020-07-02
Telah diikuti oleh 25 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 47,205 kata pada novel
Rekomendasi dari Romantis
Novel
but, i will miss you
Da.me
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Cerpen
Sebelum Kamu Pergi
Faizah Salsabila
Novel
One Wish
Mozzalena
Komik
chasing you
Flowry Firmainten P
Cerpen
Seblak vs Mie Jebew
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
ANGIN HUTAN PINUS
Albertha Hendita Novivana
Novel
Our Secret Love
Mutiara Putri Muskha
Novel
WEDDING SCHOOL
Okino ojoeng
Novel
Proof Of My Heart
Ndah08
Komik
A Cactus Among The Flowers
widya azhar
Novel
If Only
Bentang Pustaka
Novel
Kado Rahasia
silvi budiyanti
Novel
Backstreet
Maria Merianti Boru Malau
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Rekomendasi