Setiap orang pasti pernah gagal. Tapi masalahnya, ini gagal nikah. Iya, aku yang umurnya udah 28 tahun alias lebih dari seperempat abad Zaman Now, masih aja dipermainkan sama cowok. Nggak-nggak. Sebenarnya dia sih, yang cari gara-gara.

Bayangin aja, gimana rasanya jadi pasangan yang sudah percaya dia bisa dijadikan sandaran tapi ternyata malah akan berakhir jadi BEBAN!? Seumur hidup pula!

Demi pangeran dari khayangan, aku nggak mau nikah sama cowok mokondo. Iya. Kayak nggak ada pangeran lain. Ya, kan? Lebih baik aku gagal nikah daripada harus terbelit hutang yang bejibun dan tercekik bayar tagihan cicilannya tiap bulan cuma demi nikah sama cowok yang tukang bohong. That's it. What? Sorry? Nggak dulu.

Eh, tapi katanya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jadi, aku bakal gagal nikah atau nggak nih? Aduh, BINGUUUNGGG!