Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
Hisar, Anggiat, dan Saurma tidak pernah bisa memilih sebagai anak dari yang menderita AIDS. Pun, tidak ada dari mereka yang mengenal orangtua masing-masing. Sejak lahir mereka langsung dipelihara oleh pihak HKBP Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
Hingga kemudian mereka dipindahkan ke Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir. Mereka kemudian disekolahkan di sekolah umum. Namun, warga sekitar menolak. Orang-orang takut akan tertular HIV.
Seperti apa kehidupan Hisar, Anggiat, dan Saurma di Nainggolan dan bagaimana perjuangan mereka menghadapi stigma negatif? Lalu, haruskah mereka meninggalkan kawasan di tepi Danau Toba itu?
Hingga kemudian mereka dipindahkan ke Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir. Mereka kemudian disekolahkan di sekolah umum. Namun, warga sekitar menolak. Orang-orang takut akan tertular HIV.
Seperti apa kehidupan Hisar, Anggiat, dan Saurma di Nainggolan dan bagaimana perjuangan mereka menghadapi stigma negatif? Lalu, haruskah mereka meninggalkan kawasan di tepi Danau Toba itu?
Tokoh Utama
Hisar
Anggiat
Saurma
Inang Mery
Nauli
Nadia
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
16
Tentang Penulis
Muram Batu
Muram Batu bernama panjang Muhammad Ramadhan Batubara, terkadang disingkat juga menjadi Muram Batubara.
Mempublikasikan karya (cerpen) pertama kali pada 2001 di Majalah Horison. Setelah itu karya menyebar di berbagai media seperti Jakarta Post, Femina, Nova, Majalah Gong, Jawa Pos, kompas, dan sebagainya.
Buku tunggalnya yang telah terbit adalah Hujan Kota Arang (2018), Tepi Toba (2019), Kartini Boru Regar, Tahi Kecoa, dan Walikota (2020), serta Yang Tetap Hilang (2023).
Juga menulis naskah drama, salah satu naskahnya yang masih sering dipentaskan berbagai teater di Indonesia dan Malaysia adalah Lena Tak Pulang (2006).
Mempublikasikan karya (cerpen) pertama kali pada 2001 di Majalah Horison. Setelah itu karya menyebar di berbagai media seperti Jakarta Post, Femina, Nova, Majalah Gong, Jawa Pos, kompas, dan sebagainya.
Buku tunggalnya yang telah terbit adalah Hujan Kota Arang (2018), Tepi Toba (2019), Kartini Boru Regar, Tahi Kecoa, dan Walikota (2020), serta Yang Tetap Hilang (2023).
Juga menulis naskah drama, salah satu naskahnya yang masih sering dipentaskan berbagai teater di Indonesia dan Malaysia adalah Lena Tak Pulang (2006).
Bergabung sejak 2024-05-08
Telah diikuti oleh 22 pengguna
Sudah memublikasikan 18 karya
Menulis lebih dari 19,537 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Batu Guru
Muram Batu
Flash
REMEMBER
Lyinspi
Novel
Guratan Jingga
Claudia Lazuardy
Novel
My Castle Book
Mizan Publishing
Novel
My First Glasses
Mizan Publishing
Novel
Deessert
Bentang Pustaka
Novel
Keluarga, Ideologi, dan Elegi
Dodi Spur
Flash
BAPAK
Isnani Q
Cerpen
SABTU SORE DI SEBUAH VILLA
Lina Budiarti
Novel
Gemini
Wildan Ravi
Novel
Unfaithful
Ainun Nuriah
Novel
Dear, Sara
Carristevie
Novel
365 Way To Love
Yola widya
Novel
Tasna Srikandi Betawi
Siti Mulia Al-Mufarrid
Flash
Aku Dan Bapak
Ummy Wachida
Rekomendasi
Novel
Batu Guru
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Tengkorak Kakek di Makam Pahlawan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Tuah Kumis Tikus
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dongeng Pulau Merah dan Pengarangnya
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Atas Nama Anjing
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Pembunuh Cicak
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
Muram Batu
Novel
Bronze
Laron Jakarta
Muram Batu
Cerpen
Kisah yang Diakhiri dengan Kata Maki
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dilarang Berharap pada Gigi Palsu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Sipanggaron
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Jam Malam di Warung Kopi
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kerah Baju dan Balon Ungu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Masjid Pensiunan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Transkrip
Muram Batu