Daftar isi
#1
Sebuah Pertemuan
#2
Sesal
#3
Simbah Bisma
#4
Kata Bapak...
#5
Keputusasaan Arif
#6
Ketekunan, Bukan Bakat
#7
Recorder Baru
#8
Musik itu Menyenangkan
#9
Musik Bicara
#10
Bocah Prigel
#11
Izinkan Aku Selalu Menulis Puisi
#12
Janji
#13
Batas Mimpi
#14
Pertemuan Kembali
#15
Temani Aku
#16
Masa Depan April
#17
Cita-cita Orangtua
#18
Hanya Jatuh Cinta Saja, Kok
#19
Ada yang Salah?
#20
Sumber Semangat
#21
Pertunjukkan
#22
Namamu
#23
Menyerah?
#24
Murka
#25
Keputusan Berat
#26
Masihkah Kau Setia dengan Janjimu?
#27
Masa Depan
#28
Hidup tak Akan Pernah Mudah
#29
Mimpi Hanya untuk Pemenang, Bukan Pecundang
#30
Kangen
#31
Kamu Masih Punya Tekad?
#32
Selamatkan Aku!
#33
Jalan Seni yang Terjal
#34
Rahasia Tidur Ayem
#35
Pulang
#36
Profil Penulis
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#15
Temani Aku
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
'Kau bisa minta bantuan Alang. Kau tahu Alang, kan? Memang bukan kawan sekelas kita, tapi ia terkenal pintar main gitar.'
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp2.000
atau 2 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp38.000
atau 38 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 14
Pertemuan Kembali
Chapter Selanjutnya
Chapter 16
Masa Depan April
Sedang Dibicarakan
Novel
Betapa Membosankannya Para Pangeran
Aubrey Rachman
Flash
Selamatkan Rabit
Sulistiyo Suparno
Novel
City Of Evil : The Lost Justice
Tiara A Putri
Flash
Bronze
Berdebar
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Bronze
Aknoom
Hargo Trapsilo
Flash
LAYANG-LAYANG
bibliosmia
Cerpen
Bronze
Jejak Dunia Maya
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
SYURGA YANG DILELANG
Hans Wysiwyg
Flash
Selamat Pagi Tugas, Tisha
Martha Z. ElKutuby
Cerpen
Bronze
FIRASAT EMAK
Efi supiyah
Cerpen
Lucid Dream
Varenyni
Novel
Gold
Pelukis Gurun Pasir
Republika Penerbit
Flash
Bronze
Belum Selesai
B12
Flash
Bolu untuk Awan
Rie Yanti
Flash
Ketukan
Trippleju
Komik
Bronze
wabah
Jefrianto
Novel
Bronze
Putih Polos Avicenna
Ravistara
Novel
Gold
KKPK Beautiful Days
Mizan Publishing
Cerpen
Debu Kalbu
Kienon Patanon
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar