Daftar isi
#1
Sincerely
#2
Bandung Saat Itu
#3
Kontras
#4
Beauty of Al Kahfi Land
#5
Kampus Kumbang di Kota Kembang
#6
Jodoh Mana?
#7
Terdampar di Semesta Tak Berdimensi
#8
Para Insan Kesepian
#9
Bos Sumbu Pendek
#10
Pantas Tak Pantas
#11
Jangan Anggap Sepele
#12
Misteri Rentang Waktu
#13
Asal Mula
#14
Serupa Tapi Tak Sama
#15
Kilau Bintang Setelah Hujan
#16
Mencari Titik Temu Presisi
#17
Terlampau Jauh Melempar Kaul
#18
Mulai
#19
Passion VS Opportunity
#20
The Greatest Architect
#21
Terjebak Relativitas
#22
Pilihan Tepat
#23
In The Mood For Love
#24
Pacaran Sehat
#25
Menemukan Jejakmu
#26
Batu Hitam
#27
Surat Untuk Orang Masa Depan
#28
Turbulence
#29
Menyusuri Waktu
#30
Teman Lama
#31
Membawamu Kembali
#32
Menunaikan Janji
#33
Cerita Kawan Lama
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#1
Sincerely
Bagikan Chapter
CoffeeShop, Kebon3m6 go8Sirih,puo yt42014
Bijaksanalahyom xztsaatcaj gdnkauaxf qj4mengetahuidav znuhald5v ay9yangrtq wd9tidaki5d 6vmorangtwi 83plainyxb rmgketahui. Mengakses7sa w7iduniayw2 tvxlintas9hv px9waktu
kr9 q37akan6fw fw8membuatmurch kqvterdamparw8f 5g9dim7c ab8semestacy4 se8takpt9 larberdimensi,gk0 d9qmerubahmu8g3 w5rmenjadi5io fspinsanphl qditerasing,yu1 2uwdanja3 hbytaklagiuq8 armsejalan1k2 493denganyoq e59anggapaneoi e8cmereka81r hgntentangxku gv7warnaxr8 68ysemesta.mkj tc3Sekaliyqi d1vlagiakj 7l8kuharap,69z 7asbijaksanalahl6c mlfsaats01 cuqkaucyf cinkembali.
*****
9
Chapter Sebelumnya
Daftar Isi
Kembali ke halaman awal
Chapter Selanjutnya
Chapter 2
Bandung Saat Itu
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (28)
@rafaelyanuar oh iya betul, baru menemukan kalau penggunaannya ada dua, adverb atau bentuk terikat, tetapi keduanya sama-sama tidak. hm, berarti situs yang kemarin kubaca keliru karena kupikir sama seperti kasus tapi dan tetapi, makanya sampai mengganti semua kata tak menjadi tidak di semua work-ku gara2 baca di sana (: jadi kasusnya sama seperti serba- yang terikat, ya? untuk serba aku gabungkan sih walau berimbuhan, tapi kata Mas Ivan Lanin memang masih kontroversi
Balas
Maaf menginterupsi.
"Tak" adalah ragam bahasa baku. Yang sering salah justru pemakaiannya.
"Tak" ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, misalnya "takkompak", "takpercaya", "taktembus", dan dipisah saat diikuti bentuk berimbuhan, seperti "tak terpisahkan", "tak bersuara", "tak mencintai". Lalu dipisah lagi saat membentuk peristilahan, seperti "tak bisa", "tak lagi".
Akan tetapi, karena membingungkan, saya \'melanggarnya\' dengan memisahkan \'tak\' dari kata apa pun yang mengikutinya. Haha.
"Tak" adalah ragam bahasa baku. Yang sering salah justru pemakaiannya.
"Tak" ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, misalnya "takkompak", "takpercaya", "taktembus", dan dipisah saat diikuti bentuk berimbuhan, seperti "tak terpisahkan", "tak bersuara", "tak mencintai". Lalu dipisah lagi saat membentuk peristilahan, seperti "tak bisa", "tak lagi".
Akan tetapi, karena membingungkan, saya \'melanggarnya\' dengan memisahkan \'tak\' dari kata apa pun yang mengikutinya. Haha.
Balas
@penakopihitam selama self publish di platform tidak masalah, kok. kadang editor juga mengembalikan pilihan pada penulis. tapi ada juga yang langsung mengganti tanpa persetujuan. sekali lagi, kembali pada target menulis, apakah ingin terbit atau sekadar SP
Balas
hmm, kalo sudah masuk ke ranah editor (penerbitan), penulis pasti kalah ya? Terus terang, saya kurang sreg, misalnya penggunaan kosa kata yang baku tapi kurang ngepop, misalnya gawai, unduh, unggah.
Balas
ini sudah ranah editor, sih. gaya selingkung. penulis tetap punya hak untuk bereksplorasi dengan tulisannya, begitu kata Mas Ivan Lanin
Balas
sesekali saya juga menggunakannya kalau memang lebih enak kedengarannya, tetapi dibatasi. kalau masih bisa pakai yang baku, pakai yg baku saja. misalnya [tak berdimensi] memang lebih enak kedengarannya daripada [tidak berdimensi], tetapi masih bisa diakali dengan diganti menjadi [tanpa dimensi] dan ini lebih baku daripada [tak berdimensi], bukan?
Balas
@ravistara : kalo misalnya tetap maksa, dengan alasan (subjektif) lebih enak kedengeran di kuping dan diberi garis miring, boleh enggak?
Balas
usahakan untuk mengurangi penggunaan "tak" karena tidak baku
Balas
urutan novel dari waktu pembuatan (sumber lapak sebelah) AKL 1 menyusuri waktu genre romance, AKL2 dua sisi genre action, AKL 3 delusi genre romance komedi
Balas
aku setuju @dianalopa menurutku alkahfiland menyusuri waktu lebih cocok jadi masterpiece @penakopihitam
Balas
ini novel ketiga kang @penakopihitam yang gua baca, mungkin gua salah urutan baca tapi masing-masing cerita alkahfi land punya cerita masing-masing dan dilihat dari awal bab yang ini udah keliatan punya gaya berbeda lagi. gue salut kang
Balas
Itu karena udah pulusan kalo mengalami perbaikan ajaa. Awal2 mah ya ampuuun. Kamu jelas lebih baik, karena narasinya langsung enak dibaca. @penakopihitam
Balas
Rekomendasi
Novel
The Shattered Lens
Novel
3.000 m dpl.
Novel
HΓ€mnd
Flash
Resonansi di Kedalaman
Flash
Hari Ibu
Novel
Anting Kiri
Novel
PBC Mystery of Library
Novel
After Fair Ending (Phillip and Lillian)
Komik
Dark Angel and Light Devil
Flash
Si bungsu
Cerpen
Dimana Surgamu, Buk?
Cerpen
Korban Semu
Novel
Montmartre
Cerpen
Bagaikan Langit dan Bumi
Novel
The Portrait of a Lady
Novel
p.u.l.a.n.g
Novel
Beyond Rangkasbitung
Flash
Cerita di Malam itu
Novel
Rasanya Seperti Mimpi
Flash
AYAH PULANG!