Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Rahasia 15 tahun baru terkuak saat Ayas menuliskannya ke dalam novel. Isla sampai harus mencari Ayas ke timur Jawa lantaran baru mengetahui rahasia ini. Sejak Ayas diusir dari pondok 15 tahun silam, keduanya tak pernah berjumpa. Ayas seakan menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Selama menaiki kereta, Isla kembali membaca novel Ayas. Kadang ia tertawa mengenang tingkah laku Ayas yang telah memenuhi kriteria sebagai santriwati majnun. Tapi, Isla tak sanggup menahan sesak saat membaca tulisan Ayas yang menceritakan kehidupannya setelah diusir dari pondok.
Selama menaiki kereta, Isla kembali membaca novel Ayas. Kadang ia tertawa mengenang tingkah laku Ayas yang telah memenuhi kriteria sebagai santriwati majnun. Tapi, Isla tak sanggup menahan sesak saat membaca tulisan Ayas yang menceritakan kehidupannya setelah diusir dari pondok.
Tokoh Utama
Ayas
Isla
#1
SUARA ISLA: Mereka yang Datang dan Pergi
#2
SUARA AYAS: Tipu Muslihat
#3
SUARA ISLA: Santri Majnun
#4
SUARA AYAS: Takdir dan Kafir
#5
SUARA ISLA: Ada Hindun si Pemakan Jantung
#6
SUARA AYAS: Hal Gaib Pertama
#7
SUARA ISLA: Masuk Perangkap Ayas
#8
SUARA AYAS: Mengurai Pertanyaan Takdir
#9
SUARA ISLA: Bersanding Hidup dengan Kesintingan Ayas
#10
SUARA AYAS: Dihukum Nyai
#11
SUARA ISLA: Pencarian ke Timur Jawa
#12
SUARA AYAS: Hal Gaib Kedua
#13
SUARA ISLA: Menguak Rahasia 15 Tahun Silam
#14
SUARA AYAS: Dikeluarkan dari Pesantren
#15
SUARA AYAS: Hal Gaib Ketiga
#16
SUARA ISLA: Pada Akhirnya, Sebuah Kisah Tetaplah Menjadi Kisah
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Mbak Nimas, saya izin jawab rasa penasaran samean ya. Saya memang tidak menjelaskan mengapa Ayas memberi nama ruang singgahnya 'Ain Sin Qaf. Alasannya karena saya bingung sebab 'Ain Sin Qaf adalah ayat mutasyabih (mohon koreksi jika salah, Mbak). Sebagaimana ayat mutasyabihat yg lain, maka yg tahu hanya Tuhan. Dan ini benar-benar rahasia Allah saja mengenai makna 'Ain Sin Qaf yg sebenarnya.
Berhubung garis besar novel saya berkaitan dg perjalanan spiritual Ayas, saya memutuskan untuk memakai ayat mutasyabihat. Karena secara matematika manusia, terkadang kita tidak bisa menemukan jawaban, mengapa kita ditakdirkan begini dan begitu.
Dan satu-satunya jalan adalah dg menjalani takdir kita dg sebaik"nya. Persis ayat mutasyabihat. Meski kita tidak tahu maknanya, kita perlu mengimani. Tentu pertanyaan Mbak Nimas menjadi saran bagi saya. Barangkali saya bisa menambahkan alasan ini di dalam cerita. Terima kasih banyak atas ulasannya, ya, Mbak. Salam hangat dari Jember
Berhubung garis besar novel saya berkaitan dg perjalanan spiritual Ayas, saya memutuskan untuk memakai ayat mutasyabihat. Karena secara matematika manusia, terkadang kita tidak bisa menemukan jawaban, mengapa kita ditakdirkan begini dan begitu.
Dan satu-satunya jalan adalah dg menjalani takdir kita dg sebaik"nya. Persis ayat mutasyabihat. Meski kita tidak tahu maknanya, kita perlu mengimani. Tentu pertanyaan Mbak Nimas menjadi saran bagi saya. Barangkali saya bisa menambahkan alasan ini di dalam cerita. Terima kasih banyak atas ulasannya, ya, Mbak. Salam hangat dari Jember
Perjalanan spiritual yang luar biasa dari tokoh yang bernama Ayas. Kadang memang kita harus hancur dulu untuk mengerti dan memahami bahwa Allah tidak pernah menuliskan takdir yang salah untuk hamba-Nya.
Saya tidak pernah ragu dengan tulis sahabat saya satu ini, cara berceritanya enak sekali untuk dinikmati bersama secangkir kopi hitam tanpa gula, sebab kopi tak butuh gula lagi, manisnya sudah ada dalam cerita ini. Apalagi beliau alumni sebuah pondok pesantren, jadi setting yang dimainkan terasa masuk banget.
Patutlah mendapatkan bintang lima. Kesimpulannya saya puas membaca kisah ini. Walau masih penasaran kenapa Ayas mengambil nama 'Ain Sin Qaf untuk rumah singgahnya. ☺️
Saya tidak pernah ragu dengan tulis sahabat saya satu ini, cara berceritanya enak sekali untuk dinikmati bersama secangkir kopi hitam tanpa gula, sebab kopi tak butuh gula lagi, manisnya sudah ada dalam cerita ini. Apalagi beliau alumni sebuah pondok pesantren, jadi setting yang dimainkan terasa masuk banget.
Patutlah mendapatkan bintang lima. Kesimpulannya saya puas membaca kisah ini. Walau masih penasaran kenapa Ayas mengambil nama 'Ain Sin Qaf untuk rumah singgahnya. ☺️
Disukai
31
Dibaca
1.7k
Tentang Penulis
Nurillah Achmad
Alumni pondok pesantren TMI Putri Al-Amien Prenduan Sumenep sekaligus alumni Fakultas Hukum Universitas Jember. Pada tahun 2019 terpilih sebagai emerging writer of Ubud Writers & Readers Festival. Baru menerbitkan 4 buku. Salah satunya "Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu?" (Elex Media Komputindo, 2023) yang meraih juara 2 sayembara novel Islami
Bergabung sejak 2023-12-27
Telah diikuti oleh 37 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 23,164 kata pada novel
Rekomendasi dari Religi
Novel
Assalamualaikum Cinta
Alivi Qotrun Nada
Novel
'Ain Sin Qaf
Nurillah Achmad
Flash
La Tahzan (Untuk hati yang memilih cinta-Nya)
Nisa Amalia
Novel
Skenario Terindah
Rani Septiani
Novel
Kambing dan Hujan
Bentang Pustaka
Flash
Sketsa Wajah Halwa
Binar Bestari
Novel
Cahaya Dari Bellapunranga
Andi Sukma Asar
Flash
Menggenggam Matahari
Silvarani
Novel
Semua tentang dirimu
tari manantra
Novel
Serenade di Musim Dingin
Heri ST
Novel
Islam Itu Ramah Bukan Marah
Noura Publishing
Flash
Aku Ini Hanyalah Titisan Adam
Bisma Lucky Narendra
Novel
Dari Syukur Hingga Syakur
Sukma El-Qatrunnada
Flash
Adi Parasakti
Vitri Dwi Mantik
Novel
The Prophetic Wisdom
Mizan Publishing
Rekomendasi