Status
Semua
Status
Pengguna
Novel
Flash Fiction
Cerpen
Webtoon
Artwork
Hasil pencarian dari penulis dari status
Mohon maaf, numpang lewat sahabat setia Kwikku, kalau ada waktu senggang, tolong mampir baca novel aku "Pacar Bayaran" dan tinggalkan kritik sarannya, karena tanpa pembaca apalah artinya seorang penulis...โ๏ธ
Fun Facts "Another Story of Princess" :
1. Lebih banyak ditulis di balik meja kasir toko souvenir :S
2. Penulisannya sekitar 6 bulan. Kalau libur nulis yg 4 bulan diperhitungkan, jadi 10 bulan. Tapi yg dipost di sini ada beberapa perubahan pada deskripsi/dialog, cerita "Raka" juga ditulis ulang.
3. Naskah ini sudah lengkap di Kwikku, sampai Episode 10, barangkali ada yang mau baca.
4. Penulisnya bisa diikuti di https://youtu.be/OvziLdlfMYY?si=GDpIfGQogttu6EIi
#nggak rajin posting, karena rada absurd :S
1. Lebih banyak ditulis di balik meja kasir toko souvenir :S
2. Penulisannya sekitar 6 bulan. Kalau libur nulis yg 4 bulan diperhitungkan, jadi 10 bulan. Tapi yg dipost di sini ada beberapa perubahan pada deskripsi/dialog, cerita "Raka" juga ditulis ulang.
3. Naskah ini sudah lengkap di Kwikku, sampai Episode 10, barangkali ada yang mau baca.
4. Penulisnya bisa diikuti di https://youtu.be/OvziLdlfMYY?si=GDpIfGQogttu6EIi
#nggak rajin posting, karena rada absurd :S
Mumpung lagi rame berita "Pertamax Oplosan" ini novelku tentang skandal remaja2 berprestasi anak pejabat di perusahaan minyak. FYI proses penulisan novel ini dari aku SMA umur 15 tahun baru selesai thn 2022 lalu... (proses selama 21 tahun)
Ada bertanya. " Mas Cover Novelnya sangat menarik dan sederhana. Siapakah orang2 di Cover tersebut ? Dan mengapa memilih Cover tersebut ?
Orang2 di Cover Naskah Novel Saya adalah anak2 desa di Pinggiran Danau Toba, Danau Terbesar di Asia Tenggara. Lelaki yang memakai Topi adalah penulis sendiri."
Penulis memilih Cover ini, sebab isi novel ini adalah imajinasi penulis dan pengalaman perjalanan penulis di daerah pedesaan saat melakukan penelitian sosial. Diangkat dari kisah sederhana, yang saat ini sudah banyak dilupakan oleh orang2. Sehingga selama satu Tahun, penulis berhasil menyelesaikan naskah ini, untuk dinikmati para pembaca Kwikku.
Salah satu topik yang dibahas adalah tentang Toleransi. Dalam benak Penulis, Toleransi Indonesia pada awalnya berakar dari desa kemudian tumbuh dan berkembang sesuai peradaban manusia.
Sebab di Indonesia dahulu ialah pedesaan/perkampungan. Dalam peradaban pedesaan/perkampungan ini, timbul budaya Toleransi yang sangat kuat dan kokoh. Namun seiring dengan perkembangan peradaban, termasuk IPTEK semua mulai tergores. Terutama dalam peradaban Kota. Singkatnya penulis ingin mengajak pembaca untuk melihat Toleransi dari asalnya terdahulu, yaitu kehidupan sederhana di pedesaan/perkampungan jauh sebelum IPTEK berkembang di Indonesia.
Semoga terhibur๐๐
Orang2 di Cover Naskah Novel Saya adalah anak2 desa di Pinggiran Danau Toba, Danau Terbesar di Asia Tenggara. Lelaki yang memakai Topi adalah penulis sendiri."
Penulis memilih Cover ini, sebab isi novel ini adalah imajinasi penulis dan pengalaman perjalanan penulis di daerah pedesaan saat melakukan penelitian sosial. Diangkat dari kisah sederhana, yang saat ini sudah banyak dilupakan oleh orang2. Sehingga selama satu Tahun, penulis berhasil menyelesaikan naskah ini, untuk dinikmati para pembaca Kwikku.
Salah satu topik yang dibahas adalah tentang Toleransi. Dalam benak Penulis, Toleransi Indonesia pada awalnya berakar dari desa kemudian tumbuh dan berkembang sesuai peradaban manusia.
Sebab di Indonesia dahulu ialah pedesaan/perkampungan. Dalam peradaban pedesaan/perkampungan ini, timbul budaya Toleransi yang sangat kuat dan kokoh. Namun seiring dengan perkembangan peradaban, termasuk IPTEK semua mulai tergores. Terutama dalam peradaban Kota. Singkatnya penulis ingin mengajak pembaca untuk melihat Toleransi dari asalnya terdahulu, yaitu kehidupan sederhana di pedesaan/perkampungan jauh sebelum IPTEK berkembang di Indonesia.
Semoga terhibur๐๐
Setelah beberapa minggu berhibernasi, baru buka kembali KWIKKU dan mendapat chat dari Tim Kurasi yang isinya beberapa naskah saya akhirnya #loloskurasi setelah tiga bulanan lebih.
Dengan sabar, tim kurasi juga memberi catatan beberapa hal yang harus saya revisi dari naskah saya. Bersyukurnya, saran revisi hanya soal tanda baca, penulisan, dst., tak sampai ke isi cerita ataupun hal-hal lain yang membuat negeri api bisa menyerang.
Saya revisi dulu...
Nanti kalau sudah saya share dan mohon dibaca dengan suka hati.
Terima kasih.
Dengan sabar, tim kurasi juga memberi catatan beberapa hal yang harus saya revisi dari naskah saya. Bersyukurnya, saran revisi hanya soal tanda baca, penulisan, dst., tak sampai ke isi cerita ataupun hal-hal lain yang membuat negeri api bisa menyerang.
Saya revisi dulu...
Nanti kalau sudah saya share dan mohon dibaca dengan suka hati.
Terima kasih.
Author yang bukan kaleng-kaleng, EterverseID selalu berusaha menghasilkan kualitas cerita dan visualisasi yang benar-benar masterpiece. Dengan menggandeng para ilustrator muda berbakat, mereka menjaga integritas seni tanpa bergantung pada gambar AI. Indonesia tak kekurangan talenta-talenta muda yang mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi, siap membawa seni visual ke level berikutnya. Yuk, jangan ragu untuk follow dan dukung EterverseID dalam berkarya, bersama kita wujudkan karya-karya luar biasa! Semoga EterverseID dapat menjadi role model bagi para penulis muda lainnya, menginspirasi untuk terus berkarya tanpa batas โจ
Anggaran program literasi di tingkat pemerintahan tuh beneran dipangkas nyaris drastis banget anjir. Sad, biasanya awal tahun tuh dinas-dinas terkait bikin kompetisi menulis buat mewadahi para penulis lokal, ini ada yang bikin pun anggarannya paket hemat. :'(
Dulu pinginnya cuma fokus nulis aja biar bukunya doang yang terkenal. Biar soal jualan urusan penerbit. Aku mah nunggu royalti masuk aja, deh. Sesimple itu mikirnya anak baru ๐
Tapi denger dari yang udah pada pengalaman bahkan sampe ada yg berhasil nerbitin buku cetak, ternyata nulis aja enggak cukup sekalipun tulisannya udah bagus. Buku yg udah terbit juga bukan jaminan bakal laris. Banyak penerbit mayor bukan cuma lihat kualitas tulisan tapi lihat juga pengaruh penulisnya terhadap pasar. Punya penggemar ga nih kira-kira?
Jadi bisa dibilang, penulis memang harus bisa jual karyanya sendiri sekaligus jual personanya juga ๐คง Manfaatin aja platform nulis online yang ada buat nyebar tulisan kita. Harus sabar extra ini sih buat nikmatin proses ngebangunnya. Engga bisa cepet. Sekali lagi susah kalo ga populer buku laris.
Kalo beneran mau serius di bidang ini ya selain terus bikin karya bermanfaat, jangan lupa bangun popularitasnya juga, sebelum berharap diterbitin penerbit besar. Nanti kalo udah punya penggemar buku yang loyal, banyak yg bakal bersedia bayar kok, malah mau nulis apa juga, laku ๐. Ga harus diterbitin penerbit mayor juga okeh aja.
Dan kondisi ini berlaku buat kondisi siapapun, mau buat penulis buku online atau penulis buku cetak tetap perlu bangun popularitas ๐ช
Pahit sih kenyataannya, mau ngeles ngarep pengecualian buat diri sendiri tapi dipikir-pikir emang masukannya ada benernya juga ๐ Dan banyak ternyata pekerjaan penulis itu. Sebagai penulis berflower seakan aku tidak boleh halu bahwa segalanya sesederhana yang dikira ๐คง
Bentar-bentar, aku harus merenung. Biarkan aku cosplay jadi kodok zuma dulu ๐ธ
Tapi denger dari yang udah pada pengalaman bahkan sampe ada yg berhasil nerbitin buku cetak, ternyata nulis aja enggak cukup sekalipun tulisannya udah bagus. Buku yg udah terbit juga bukan jaminan bakal laris. Banyak penerbit mayor bukan cuma lihat kualitas tulisan tapi lihat juga pengaruh penulisnya terhadap pasar. Punya penggemar ga nih kira-kira?
Jadi bisa dibilang, penulis memang harus bisa jual karyanya sendiri sekaligus jual personanya juga ๐คง Manfaatin aja platform nulis online yang ada buat nyebar tulisan kita. Harus sabar extra ini sih buat nikmatin proses ngebangunnya. Engga bisa cepet. Sekali lagi susah kalo ga populer buku laris.
Kalo beneran mau serius di bidang ini ya selain terus bikin karya bermanfaat, jangan lupa bangun popularitasnya juga, sebelum berharap diterbitin penerbit besar. Nanti kalo udah punya penggemar buku yang loyal, banyak yg bakal bersedia bayar kok, malah mau nulis apa juga, laku ๐. Ga harus diterbitin penerbit mayor juga okeh aja.
Dan kondisi ini berlaku buat kondisi siapapun, mau buat penulis buku online atau penulis buku cetak tetap perlu bangun popularitas ๐ช
Pahit sih kenyataannya, mau ngeles ngarep pengecualian buat diri sendiri tapi dipikir-pikir emang masukannya ada benernya juga ๐ Dan banyak ternyata pekerjaan penulis itu. Sebagai penulis berflower seakan aku tidak boleh halu bahwa segalanya sesederhana yang dikira ๐คง
Bentar-bentar, aku harus merenung. Biarkan aku cosplay jadi kodok zuma dulu ๐ธ
Novel Dampar Pesantren akan menemanimu di bulan Ramadhan ini. Di balik cerita novel ini vibes Ramadhannya kental sekali. Ada kesedihan dan pasti juga diiringi dengan kebahagiaan โจ
Selamat bertemu dengan Tata, Emak, dan Bapak
Yang nangis lapor sini sama penulisnya hehe
Selamat bertemu dengan Tata, Emak, dan Bapak
Yang nangis lapor sini sama penulisnya hehe
Aku ada beberapa flash fiction baru yang tulisannya lumayan abstrak karena nyaris murni penggambaran isi hariku tanpa banyak diterapkan teori-teori kepenulisan.
Aku ga akan menyangkal, postinganku tentang ada yang bertanya bagaimana caranya sebuah karya dibeli di kwikku adalah sebuah satire saya terhadap ekosistem ga sehat yang ada di sini.
Tidak dapat dipungkiri, satu-satunya cara bertahan didalam dunia penulisan adalah memasukan setiap karya kepada celah yang dapat menghasilkan uang, atau mencari penghasilan di luar itu. (Pragmatical thinking)
Celakanya, jika kita semua berharap pada satu pendapatan dari platform yang bernama kwikku ini, yang akan diuntungkan tetaplah si kapitalis.
Beginilah skema yang terbayang di benak saya:
Bayangkan jika semua penulis di platform ini sepakat untuk membentuk sistem solidaritas, di mana semua penulis wajib balas budi atas apa yang mereka dapatkan dari sesama penulis, tetap saja yang benar-benar untung adalah si empu platform ini.
Untuk menolong teman kita, otomatis kita akan membeli karya mereka, otomatis juga kita akan membeli kunci/nominal karya tersebut dari kwikku (belum termasuk pajak). Parahnya, ada selisih bagi hasil antara harga yang ditetapkan penulis dengan hasil bersihnya.
Niscaya, ketika semua penulis di sini melihat margin profit yang kecil dan malah rugi ketika membeli kunci, maka kesolidaritasan itu tidak akan tercapai. Karena secara tidak langsung yang untung platform. Semakin banyak transaksi, maka semakin menguntungkan bagi platform ini.
Alhasil, saya hanya bisa pasrah, dan terkesan seperti pengemis di platform ini, menunggu belas kasih dari dermawan. Kapan kita bisa sejahtera jika sistem ini terus dipertahankan?
Oh, katanya platform ini lagi bikin pengembangan akun premium, ya? Aku cuma pesen sih, sebelum launching pastiin dulu sistem itu berdasar kepada keadilan. Pastiin tracing apa yang dibaca sama si akun premium kebaca secara transparan antara penulis dan platform. Terus, sistem karya premiumnya gimana ketentuannya? Apa harga yang ditentuin penulis tetep berlaku jika ada sistem itu? Kalau engga, mau dihargai berapa setiap karya yang tayang di platform ini?
Tidak dapat dipungkiri, satu-satunya cara bertahan didalam dunia penulisan adalah memasukan setiap karya kepada celah yang dapat menghasilkan uang, atau mencari penghasilan di luar itu. (Pragmatical thinking)
Celakanya, jika kita semua berharap pada satu pendapatan dari platform yang bernama kwikku ini, yang akan diuntungkan tetaplah si kapitalis.
Beginilah skema yang terbayang di benak saya:
Bayangkan jika semua penulis di platform ini sepakat untuk membentuk sistem solidaritas, di mana semua penulis wajib balas budi atas apa yang mereka dapatkan dari sesama penulis, tetap saja yang benar-benar untung adalah si empu platform ini.
Untuk menolong teman kita, otomatis kita akan membeli karya mereka, otomatis juga kita akan membeli kunci/nominal karya tersebut dari kwikku (belum termasuk pajak). Parahnya, ada selisih bagi hasil antara harga yang ditetapkan penulis dengan hasil bersihnya.
Niscaya, ketika semua penulis di sini melihat margin profit yang kecil dan malah rugi ketika membeli kunci, maka kesolidaritasan itu tidak akan tercapai. Karena secara tidak langsung yang untung platform. Semakin banyak transaksi, maka semakin menguntungkan bagi platform ini.
Alhasil, saya hanya bisa pasrah, dan terkesan seperti pengemis di platform ini, menunggu belas kasih dari dermawan. Kapan kita bisa sejahtera jika sistem ini terus dipertahankan?
Oh, katanya platform ini lagi bikin pengembangan akun premium, ya? Aku cuma pesen sih, sebelum launching pastiin dulu sistem itu berdasar kepada keadilan. Pastiin tracing apa yang dibaca sama si akun premium kebaca secara transparan antara penulis dan platform. Terus, sistem karya premiumnya gimana ketentuannya? Apa harga yang ditentuin penulis tetep berlaku jika ada sistem itu? Kalau engga, mau dihargai berapa setiap karya yang tayang di platform ini?
Novel "Jebakan Maya" sudah 10 ribu lebih pembacanya dengan 1 rb lebih suka. Apakah jika dimonetisasi, jumlah itu akan menjadi 0 (nol) lagi? Mohon pencerahan dari teman-teman penulis. Terima kasih sebelumnya.
Yuk mampir di cerpen ini, ya. seorang penulis yang berjuang untuk mendapatkan harapan sejak kecil yang sempat tertunda, karena banyak rintangan yang ia hadapi sehingga harapan itu tidak pernah berhasil. Namun, kini Tuhan mulai memberikan jalan untuknya setelah sekian lama merasakan getir pahit dalam kehidupan. Ternyata, semua yang ia lalui telah mengajarkannya bahwa tiada kisah yang sia-sia melainkan ada hikmah di dalamnya. selamat membaca!
Untuk dunia kepenulisianku, full kegagalan sih tahun ini. Tapi tetap menghibur diri dengan menyelesaikan 1 novel dan beberapa cerita pendek yang gak lolos lomba. Ya, beginilah nasib penulis yang mulai dari 0, merangkak nyari validasi di lomba-lomba dan berusaha tulisanya dimuat media. Karena mau gak mau ya cuma itu caranya.
The power of 'kepepet' itu nyata adanya. Aku lupa kapan Kompetisi Menulis Kwikku #TerinspirasiKisahNyata ini dimulai waktu itu, tapi dari awal memang berniat ikut. Tema yang diusung: berdasarkan kisah nyata. Aku langsung teringat sebuah berita lawas yang dari kecil sering kudengar ketika 'mencuri dengar' obrolan santai keluargaku tentang kasus di akhir 1980'an yang mana waktu itu sebuah keluarga dihabisi oleh sebuah keluarga yang lain di Surabaya. Ketika itu beritanya sangat heboh.
"Oke, aku akan menulis ini," pikirku dengan penuh percaya diri, lalu mulai mencari beritanya di internet untuk mengingatkan lagi tentang kasusnya. Namun, harapan untuk segera menuliskannya belum juga terlaksana karena cukup sulit menemukan formula yang pas bagiku. Alhasil, aku tak bisa memulainya. Sampai sekian waktu berlalu, belum juga satu kalimat pun kutulis untuk cerita ini. Hingga menjelang deadline, aku menyerah karena tak mungkin lagi terkejar. Ya, sudah. Tak ikut tahun ini, mungkin tahun depan bisa ikut. Eh, ternyata di medio September 2024, Kwikku mengumumkan kalau lomba ini diperpanjang deadline-nya hingga akhir Oktober 2024. Masih ada waktu sekitar 40 hari. Entah kenapa, persis saat itu mendadak kutemukan 'formula' paling ideal buatku dan kutulislah cerita 'MAMI ROSE' setelah sekali lagi mengumpulkan beberapa sumber beritanya.
Memang pada dasarnya aku senang dengan kisah-kisah thriller dan/atau berbau sejarah. Sering juga aku menyimak kisah-kisah macam ini dari pelbagai sumber sejak masa sekolah, terutama kasus-kasus pembunuhan besar atau yang tak terungkap. Tak terhitung entah berapa puluh dokumenter tentang kasus-kasus mengerikan di seluruh dunia kusimak dari Youtube, termasuk salah satunya kasus Mami Rose ini.
Suatu hari sekira tujuh atau delapan tahun yang lalu aku menemukan video wawancara terakhir dalang kasus ini, yakni Mami Rose. Wawancara itu, entah kenapa, terasa begitu pedih ketika kutonton. Lalu kubayangkan begini, "Mungkin kalau kasusnya difilmkan, bakal bagus kalau diberi opening scene wawancara ini."
September 2024, ketika Kwikku mengundur deadline lomba, aku teringat wawancara itu. Maka, kucarilah videonya semalaman, karena demi apa pun video tersebut seolah tenggelam di belantara Youtube, meski kucoba berbagai macam kalimat di kolom pencarian. Yang muncul di pencarian teratas adalah video-video semacam video-nya Nessie Judge yang kita ketahui sangat banyak tersedia di Youtube. Alhasil, sembari terus mencari video wawancara itu, kusimak lagi kasus Mami Rose dari sejumlah channel Youtube tersebut. Kukumpulkan kronologi yang lebih jernih dari apa yang bisa kuingat dari cerita yang dulu 'kucuri dengar'. Setelah dirasa sudah cukup materi yang kubutuhkan, mulailah kutulis cerita ini.
Di tengah penulisan cerita, aku berhasil menemukan video wawancara itu. Sebelum akhir Oktober, ceritanya selesai kutulis dengan memasukkan part wawancara di awal dan segera kudaftarkan ke kompetisi Kwikku. Tak berharap apa-apa, seperti biasa, aku menulis cerita-cerita lain. Kebiasaan 'tulis-kirim-lupakan' sudah mengendap di diriku sejak lama. Eh, kemarin ternyata naskah ini diumumkan masuk ke 20 besar dari ribuan naskah lain yang berkompetisi.
Selalu dari dulu aku lemah dan payah jika dalam sebuah lomba harus melalui fase voting. ๐ Maka, saat sekarang naskahku harus melalui tahap itu demi bisa terus melaju ke garis finish, yang bisa kulakukan adalah mempromosikannya.
Kalau teman-teman berkenan mendukung, terima kasih kuucapkan dengan sepenuh hati. Salam sehat selalu.
"Oke, aku akan menulis ini," pikirku dengan penuh percaya diri, lalu mulai mencari beritanya di internet untuk mengingatkan lagi tentang kasusnya. Namun, harapan untuk segera menuliskannya belum juga terlaksana karena cukup sulit menemukan formula yang pas bagiku. Alhasil, aku tak bisa memulainya. Sampai sekian waktu berlalu, belum juga satu kalimat pun kutulis untuk cerita ini. Hingga menjelang deadline, aku menyerah karena tak mungkin lagi terkejar. Ya, sudah. Tak ikut tahun ini, mungkin tahun depan bisa ikut. Eh, ternyata di medio September 2024, Kwikku mengumumkan kalau lomba ini diperpanjang deadline-nya hingga akhir Oktober 2024. Masih ada waktu sekitar 40 hari. Entah kenapa, persis saat itu mendadak kutemukan 'formula' paling ideal buatku dan kutulislah cerita 'MAMI ROSE' setelah sekali lagi mengumpulkan beberapa sumber beritanya.
Memang pada dasarnya aku senang dengan kisah-kisah thriller dan/atau berbau sejarah. Sering juga aku menyimak kisah-kisah macam ini dari pelbagai sumber sejak masa sekolah, terutama kasus-kasus pembunuhan besar atau yang tak terungkap. Tak terhitung entah berapa puluh dokumenter tentang kasus-kasus mengerikan di seluruh dunia kusimak dari Youtube, termasuk salah satunya kasus Mami Rose ini.
Suatu hari sekira tujuh atau delapan tahun yang lalu aku menemukan video wawancara terakhir dalang kasus ini, yakni Mami Rose. Wawancara itu, entah kenapa, terasa begitu pedih ketika kutonton. Lalu kubayangkan begini, "Mungkin kalau kasusnya difilmkan, bakal bagus kalau diberi opening scene wawancara ini."
September 2024, ketika Kwikku mengundur deadline lomba, aku teringat wawancara itu. Maka, kucarilah videonya semalaman, karena demi apa pun video tersebut seolah tenggelam di belantara Youtube, meski kucoba berbagai macam kalimat di kolom pencarian. Yang muncul di pencarian teratas adalah video-video semacam video-nya Nessie Judge yang kita ketahui sangat banyak tersedia di Youtube. Alhasil, sembari terus mencari video wawancara itu, kusimak lagi kasus Mami Rose dari sejumlah channel Youtube tersebut. Kukumpulkan kronologi yang lebih jernih dari apa yang bisa kuingat dari cerita yang dulu 'kucuri dengar'. Setelah dirasa sudah cukup materi yang kubutuhkan, mulailah kutulis cerita ini.
Di tengah penulisan cerita, aku berhasil menemukan video wawancara itu. Sebelum akhir Oktober, ceritanya selesai kutulis dengan memasukkan part wawancara di awal dan segera kudaftarkan ke kompetisi Kwikku. Tak berharap apa-apa, seperti biasa, aku menulis cerita-cerita lain. Kebiasaan 'tulis-kirim-lupakan' sudah mengendap di diriku sejak lama. Eh, kemarin ternyata naskah ini diumumkan masuk ke 20 besar dari ribuan naskah lain yang berkompetisi.
Selalu dari dulu aku lemah dan payah jika dalam sebuah lomba harus melalui fase voting. ๐ Maka, saat sekarang naskahku harus melalui tahap itu demi bisa terus melaju ke garis finish, yang bisa kulakukan adalah mempromosikannya.
Kalau teman-teman berkenan mendukung, terima kasih kuucapkan dengan sepenuh hati. Salam sehat selalu.
Novel "Dahlia Merah di Penghujung Abad" karya Tuhu ( @tuhudzialevtyva ) adalah salah satu novel yang saya rekomendasikan karena tata penulisannya rapi, ceritanya berbalut sejarah dengan gaya bahasa baku yang bagus. Buat yang ingin mencari novel apik di hari Minggu ini, bisa ke sini, ya :)
Teknik menunda informasi adalah teknik menulis yang perlu dipahami! para penulis kwikkuer. Informasi penting yang ditunda bisa membuat pembaca penasaran. Dante adalah salah satu novel yg menerapkan teknik itu. Baca Dante! Jika para penulis kwikku penasaran akan lanjutan ceritanya, teknik itu berarti berhasil. So, lanjutkan membaca hingga rasa penasarannya terobat lalu vote Dante lewat event. Terima kasih.
Guys... cuma pengen ngasih tau, aku personally pengen banget bisa nulis novel. But, at this point, menulis cerpen aku harap bisa menjadi langkah awalku dalam dunia kepenulisan. Jadi, tolong difollow. And jangan lupaa buat like, komen dan share tulisan-tulisan yang udah kalian baca. Biar jadi penyemangat sekaligus pengingat buatku.
Kebetulan yang berkali-kali.
Kebetulan pernah kirim sinopsis film untuk seleksi semacam pembinaan dari satu PH. Nggak lolos. Tapi YouTuber tempatku kerja dulu kepilih buat peranin karakter diโentah berapa episode series dari penulis yang masih ada hubungannya sama PH itu.
Kebetulan pernah ngajuin naskah ke sutradara lengkap dengan ilustrasi pemain. Ada kabar. Tapi lalu hilang. Beberapa tahun kemudian, sutradara itu menggarap sinetron di mana salah satu pemerannya sama dengan ilustrasi pemain yang kubuat.
Aku mengajukan dua naskah. Di sinetronnya yang lain, nama karakter utamanya sama dengan nama karakter utama dalam naskahku, ada juga nama yang sekedar mirip nama, atau konsepnya, โYang ini aku sampai nangis tiga hari (nggak 24 jam juga tapi XD) Gimana nggak? Sinetronnya bakal ratusan episode sementara aku mesti bertahan di pekerjaan yang nggak aku sukai.
Sebenernya aku kecewa. Tapi mungkin saja orangnya terlalu nge fans. Dan cuma bisa nge fans. Biarlah.
Masih ada lagi sih. Tapi yaudahlah.
Kebetulan pernah kirim sinopsis film untuk seleksi semacam pembinaan dari satu PH. Nggak lolos. Tapi YouTuber tempatku kerja dulu kepilih buat peranin karakter diโentah berapa episode series dari penulis yang masih ada hubungannya sama PH itu.
Kebetulan pernah ngajuin naskah ke sutradara lengkap dengan ilustrasi pemain. Ada kabar. Tapi lalu hilang. Beberapa tahun kemudian, sutradara itu menggarap sinetron di mana salah satu pemerannya sama dengan ilustrasi pemain yang kubuat.
Aku mengajukan dua naskah. Di sinetronnya yang lain, nama karakter utamanya sama dengan nama karakter utama dalam naskahku, ada juga nama yang sekedar mirip nama, atau konsepnya, โYang ini aku sampai nangis tiga hari (nggak 24 jam juga tapi XD) Gimana nggak? Sinetronnya bakal ratusan episode sementara aku mesti bertahan di pekerjaan yang nggak aku sukai.
Sebenernya aku kecewa. Tapi mungkin saja orangnya terlalu nge fans. Dan cuma bisa nge fans. Biarlah.
Masih ada lagi sih. Tapi yaudahlah.
Update beberapa chapter hari ini! Maaf penulis kurang aktif belakangan ini karena sibuk.