i_naaff

menyaksikan dunia terbangun dari lelap

Hai semua, lama gak ketemu. Pura-pura sibuk nih, padahal gk ngapa-ngapain. Luangkan waktu dan baca PRESISI YUK. terimakasih

Diri kita habis dimakan waktu dan usia, menjadi rentan akan cuaca, rapuh dalam musim panas, dan lapuk di musim hujan, atau mati diantara kedua musim.

Jangan terlalu berlebih dalam menilai kebaikan seseorang, saat kamu tahu setitik buruknya, akan seluas lautan pula rasa kecewa mu.

Ini hanya berisi angan saja, tentang aku yang meminta mu kepada penciptamu. Mungkin kata kagum lebih pantas aku sandingkan dengan sosok seperti mu. Maaf karena selalu ku langitkan namamu di setiap sujud ku, di setiap hujan turun, di setiap waktu antara azan dan iqomah.

Tapi rasanya semua itu hanyalah sebuah kesalahan, sebuah kesalah pahaman antara aku yang menginginkan mu, dan kamu yang menginginkannya.

Maaf karena telah menjadikan mu fantasi dalam hayal membangun sebuah kebahagian kecil di masa yang akan datang. Sungguh, telah ku tutupi rasa ini dari siapapun kecuali kepada Tuhan ku.

Mungkin hanya do'a yang telah bertahun menaungi ku dari semua bisikan untuk mengumbar diam ku, untuk membagi sebegitu hebatnya aku mencintaimu dalam diam. Saat aku diam, saat aku menutupi celah agar hanya Tuhan ku yang tahu rasa ku, tapi dengan begitu mudahnya dirimu mengumbar kata cinta pada seseorang. Lalu aku tersadar, bukan do'a ku yang sia-sia, bukan ingin ku yang tak dalam, tapi salah ku yang terlalu berharap pada angan ku.

Maaf mengganggu malam mu, maaf menggangu dan mengusik ketentramanmu malam ini.

Ada orangtua yang berpikir bahwa tugasnya hanya sebatas menyekolahkan, membiayai, dan membesarkan. Mereka jarang sekali bertanya apakah anaknya punya masalah atau tidak. Karena beranggapan bahwa mereka telah memenuhi kebutuhan seorang anak. Padahal, bukan hanya itu yang anak inginkan.

Aku pernah memperhatikan jarum jam yang saling berlarian. Hanya karena ingin melihat bagaimana satu menit berlalu, hanya karena ingin melihat bagaimana jarum jam bergerak. Namun, setelah satu menit itu aku menyadari, bahwa satu menitku terbuang hanya karena menunggu sebuah kepastian.

Mungkin terdengar tamak jika di dengar oleh telinga orang-orang. Pasalnya, ada dua hati yang sedang aku usahakan, ada dua nama yang sedang aku perjuangkan, dan ada dua raga yang sedang aku jaga. Dua nama yang selalu aku langitkan dalam do'a, yang selalu aku sebut ketika sedang bercengkrama dengan Tuhan. Lalu, apakah aku sendirian yang tamak? Saat dua nama itu adalah dua orang yang mencintai ku sejak aku belum lahir kedunia hingga detik ini.

Aku pernah merasa lebih baik dari orang-orang, merasa lebih bijak dan lebih pintar. Tapi, dari sana aku melupakan hakikat manusia adalah sama rata di hadapan Tuhan. Aku terjerembab, Berkubang pada sesat sesaat yang membuatku angkuh pada kehidupan.

Ingin sekali berbicara banyak pada dunia, namun aku takut di labeli sebagai seorang pembual. Ingin sekali berteriak pada dunia, bahwa orang seperti apa diriku. Namun aku takut dunia menertawakan ku. Ingin sekali menggemakan mimpi ku pada dunia, namun lagi-lagi aku takut dunia menginjak mimpiku. Dan hari ini, ingin sekali aku membuang semua rasa takutku, mengutuknya lalu membuatnya hilang selamanya.

Ada banyak pendapat tentang pernikahan beda agama, Ada yang melarang keras, ada yang memperbolehkan namun dengan beberapa syarat, dan ada pula yang membebaskannya. Namun, jika seorang memilih untuk menikah dengan orang yang berbeda keyakinan dengannya, apakah ia sama saja mengingkari Tuhannya?

https://www.kwikku.com/novel/read/presisi

Salam Literasi.
Presisi itu pengukuran yang memiliki nilai hampir sama untuk setiap pengukuran yang dilakukan. Tidak ada yang baik-baik saja selama tidak melibatkan Tuhan dalam sebuah pernikahan. Lantas, apa yang akan terjadi ketika ada dua Tuhan yang Ausya dan Ulrick libatkan?
https://www.kwikku.com/novel/read/presisi

Tuhan, bila suatu saat aku menyadari bahwa sesuatu yang aku perjuangkan adalah sebuah kesalahan. Maka, tolong ingatkan aku bahwa apa yang menjadi rencanamu sudah menjadi ketetapan untuk ku.