Akun ini terverifikasi oleh Kwikku
Prestasi
Sebuah badge yang diberikan kepada pengguna yang berhasil mencapai target tertentu dari syarat badge tersebut.
Untuk jenis badge terbatas hanya bisa didapatkan pada waktu tertentu
Pelajari lebih lanjut
Kirim Pesan
Apakah kamu akan memblokir pengguna Harits Arwan
Laporkan
Timeline
Alasan aku enggan nulis cantik lagi di Kwikku: 1. Kurasinya lama banget 2. Nggak bisa bikin cover sendiri. Cover, sesuatu yang sangat visual. Star Script Hunt masih lama nggak sih deadlinenya? Keburu nggak ya kalo mulai bikin naskahnya sekarang? Tapi soal kurasi dan cover itu yang bikin malas.
Haruskah aku kembali menulis cantik lagi di sini? Dengan lamanya kurasi dan sederet hal lain? Hmmmm.
IP 3.84 dari mahasiswa magister yang belajar aja nggak pernah. Dan aku pun tak menyangka. Kerjaanku selama semester kemarin kan main, nonton, baca cerita, nulis cerita cantik, dan quality time sama Ayah. Nggak ada nilai B atau C horeeeee.
Aku terpilih sebagai penulis naskah di serial Musikal Mencari Sitti yang akan disutradarai Garin Nugroho, persembahan dari Indonesia Kaya. Awalnya ratusan naskah, lalu terpilih 70 untuk masterclass, dan sekarang terseleksi lagi menjadi 3. Aku yang tidak pernah memenangkan event menulis mana pun, sekarang bisa berada di sini. Calvin Wan series bukan cerita kaleng-kaleng.
Gadis bergaun biru dan bermata biru. Pas acara keluarga kemarin, gadisnya Ayah masih dipuji kecantikannya. Alhamdulillah aku masih cantik. Narsis? Biarin. Tanpa narsis, hidup jadi hampa. Perjalanan panjang pertama di saat pandemi. Aku butuh suasana baru untuk menamatkan naskah cantikku tentang #SalibmuAdalahSalibku
2021 aku ingin: selalu bersama Ronald Wan, fashion show lagi, menulis novel2 cantik, mematangkan konsep PT. Maurinta Pelita Persada, membuat banyak gerakan tentang toleransi beragama, bertemu seseorang yang menginspirasi di kelasku, terus berbagi dengan duafa tiap minggu seperti tahun2 sebelumnya, menulis banyak script film, menciptakan banyak momen berharga with my mom.
Pagi terakhir di tahun 2020. Di tahun ini aku telah: fashion show, nerbitin novel Voice, lolos jurnal internasional, memulai kuliah magister, menjadi wanita beruntung karena punya pasangan yang istimewa, bersentuhan dengan Rotary Club, terpilih di masterclass Mencari Penulis yang diadakan Indonesia Kaya, mengenal ketua kelas baik hati yang menginspirasi, gagal kompetisi menulis 8 kali, senang karena kuliahnya online (jadi nggak harus keluar rumah dan bisa deket terus sama my parents), PK 159 LPDP, dan Natalan virtual yang diprakarsai umat Islam.
Sebagai Muslim, aku bangga bisa menjadi bagian dalam acara ini. Pandangan klasik melarang Muslim membantu ibadah agama lain. Namun, semalam kami mendobrak pandangan kaku dan membuat gerakan baru. Aku sadar banyak yang tidak menyukaiku karena cara pandang yang tak biasaa. Lebih baik menjadi minoritas dalam kerangka berpikir tetapi menampilkan wajah Islam yang lembut dari pada menjadi mayoritas tetapi menampilkan wajah Islam yang pemarah dan kaku. Natalan virtual semalam adalah bukti kedewasaan sebagian kecil umat Islam.
Malam ini..Natalan virtual yang diprakarsai umat Islam sekaligus Haul Gusdur ke11. Dan aku diminta memberikan refleksi sejenak di acara itu untuk mewakili kelompok tertentu. Sampai ketemu yaaaa.
Selamat Natal. Semoga damai Natal menyertai. Yesus is coming. Di Natal tahun ini, aku membuat suatu gerakan kecil yang berbeda: menghadiahkan royalti bukuku untuk gereja. Kesadaran berdonasi untuk agama lain masih langka. Semangat toleransi pluralisme tidak hanya berakhir di tulisan, tetapi juga dalam bentuk tindakan nyata. Ini belum seberapa. Di saat pihak lain memperdebatkan setiap tahun boleh-tidaknya mengucap selamat Natal, ada pihak lain yang berpikiran terbuka, pluralis, progresif, dan peduli terhadap umat agama lain. Kalau kalian nulis buku dan dapat royalti, kira2 royaltinya buat apa? Dari pada sibuk menolak Natal, kenapa nggak bergandengan tangan dengan mereka?
Berpikir dan terus berpikir, di dalam mobil yang terus melaju ke utara. Apakah akan mengikuti Star Script Hunt? Lelah terus-menerus dihadapkan pada 4 kabar jelek kurang dari sebulan terakhir. Btw, aku masih cantik, kan? Padahal nggak touch up loh. No editing foto. Aku masih harus cantik sampai aku bikin butik/sekolah model berkonsep fashion inklusif untuk mewadahi orang2 berkebutuhan khusus sebagai model.
Hmmm, ikut Star Script Hunt nggak ya? Antara pengen ikut dan nggak pengen ikut. Pertama, kurasi di Kwikku sekarang lama banget. Aku upload satu part cantik aja sampai 4 minggu lebih belum dikurasi. Kedua, capek gagal terus. Kurang dari sebulan aja aku udah terima 4 kabar kegagalan. Yang paling menyedihkan adalah minggu kemarin ketika namaku tiba2 hilang dari panel presenter seminar internasional padahal aku udah dimasukkin ke grup presenter dan tiba2 aku terlempar di detik terakhir. Ketiga, lagi malas mengubah novel jadi script. Bisa aja sih, gampang malah, aku kalau lagi nggak error otaknya bisa 4 hari jadi itu script. Tapi untuk sekarang kayaknya no.
Drama musikal golden anniversary Rotary Club of Jakarta. Rotary itu organisasi beranggotakan pengusaha dan profesional yang berjiwa sosial tinggi. Weekly meeting yang diadakan selalu menginspirasi dan memberi ilmu baru karena biasanya mendatangkan CEO dan orang2 berkompeten di bidang bisnis. #ServiceAboveSelf #RotarySelaluMenginspirasi
Aku bangga bisa menjadi bagian dalam meeting persiapan Natal online. Natalan tetapi fasilitatornya orang Islam. Semangat seperti ini yang perlu terus dipupuk demi mencegah timbulnya benih intoleransi. Nanti akan ada homili, refleksi dari kelompok-kelompok terdiskriminasi (kelompok lansia, LGBT, dan orang berkebutuhan khusus), dan pandangan tentang Natal dari kacamata agama lain. Hanya orang-orang berjiwa besar, berhati lembut, dan berpikiran terbuka yang terpanggil melakukan kerja seperti ini. Aku senang bisa berkoordinasi dan bertukar pikiran dengan Gusdurian, aktivis pluralisme, dan pemuka agama lain.
Aku lagi bikin novel cantik yang baru. Inspirasinya tentang pluralisme, salibmu adalah salibku, dan nanti mau memasukkan konsep bisnis fashion inklusif. Ide banyak, plot udah terkonsep, tokoh2nya juga udah ada dari orang2 inspiratif yang sesuai kriteria 3B yang aku buat. Tapi rasanya beraaaat banget lanjutinnya. Nggak semulus pas bikin novel sebelum2nya. Biasanya, kalau lagi mulus, bikin novel seminggu juga jadi. Pikiranku masih terbebani 3 kegagalan minggu lalu: Falcon Script Hunt, The Authors, dan Author Rising. Selain itu, aku juga terbebani harus menulis sekian halaman sesuai standar penerbit, harus punya lagu di tiap chapter, bla bla bla. Gimana cara bisa lancar nulis lagi? Gimana cara bebasin pikiran dari semua itu?
#SalibmuAdalahSalibku
Zakaria Saloka Pangemanan patah hati karena Brisia, sepupunya dan Bernadette terbunuh dalam tragedi pembunuhan satu keluarga yang dilakukan oleh kelompok teroris. Pemimpin kelompok itu sangat anti terhadap keluarga interfaith. Siapa pun yang tidak sepaham dengannya akan dihabisi. Dalam kesedihan, anak semata wayang Saloka Family itu membuat upacara pemakaman virtual lintas agama untuk kedua sepupunya. Kepedihan seakan belum menjauh pergi. Pemuda tampan itu terinfeksi Virus Louissa. Walau terpapar virus yang telah ditetapkan sebagai pandemi global, Zakaria tetap menyiapkan upacara pemakaman virtual warna-warni itu. Acara berlangsung lancar. Tak sampai di situ, ia pun menikahi putri dari pimpinan kelompok teroris itu. Zakaria ingin membalas perbuatan teroris dengan menunjukkan bahwa keluarga interfaith tidak seburuk yang disangkakan. Misinya berhasil. Putri pimpinan teroris itu mulai terbuka akan keragaman. Setelah pesannya tersampaikan, Zakaria bercerai dengan gadis itu tanpa sekalipun menyentuhnya. Murid-murid kelas C program magister tak sadar jika ketua kelas baik hati itu telah menjadi duda. (Calon novel baru. No sex, no adegan dewasa, hanya mengkampanyekan pluralisme. Tapi, saaaangat berat dan berliku dalam membuatnya. Sebab ada rasa sakit di sini. Juga karena aku menciptakan sendiri sebagian lagu2 di calon novel ini).
Zakaria Saloka Pangemanan patah hati karena Brisia, sepupunya dan Bernadette terbunuh dalam tragedi pembunuhan satu keluarga yang dilakukan oleh kelompok teroris. Pemimpin kelompok itu sangat anti terhadap keluarga interfaith. Siapa pun yang tidak sepaham dengannya akan dihabisi. Dalam kesedihan, anak semata wayang Saloka Family itu membuat upacara pemakaman virtual lintas agama untuk kedua sepupunya. Kepedihan seakan belum menjauh pergi. Pemuda tampan itu terinfeksi Virus Louissa. Walau terpapar virus yang telah ditetapkan sebagai pandemi global, Zakaria tetap menyiapkan upacara pemakaman virtual warna-warni itu. Acara berlangsung lancar. Tak sampai di situ, ia pun menikahi putri dari pimpinan kelompok teroris itu. Zakaria ingin membalas perbuatan teroris dengan menunjukkan bahwa keluarga interfaith tidak seburuk yang disangkakan. Misinya berhasil. Putri pimpinan teroris itu mulai terbuka akan keragaman. Setelah pesannya tersampaikan, Zakaria bercerai dengan gadis itu tanpa sekalipun menyentuhnya. Murid-murid kelas C program magister tak sadar jika ketua kelas baik hati itu telah menjadi duda. (Calon novel baru. No sex, no adegan dewasa, hanya mengkampanyekan pluralisme. Tapi, saaaangat berat dan berliku dalam membuatnya. Sebab ada rasa sakit di sini. Juga karena aku menciptakan sendiri sebagian lagu2 di calon novel ini).
Aku nggak pernah percaya kalau ada orang yang bilang sayang sama aku. Mau itu laki-laki atau perempuan, pasti motifnya basa-basi dan nggak tulus. Apa lagi aku nggak punya sahabat. So far, yang kasih sayangnya teruji cuma Ayahku dan satu orang lagi yang nggak bisa kusebut di sini.
Acara ini luar biasa. Ini mungkin pertama kalinya ada upacara pemakaman virtual pemakaman Kristen tetapi diprakarsai orang Islam. Rindu sekali dengan suasana seperti ini. Toleransi sangat dibutuhkan dan akan selalu dibutuhkan dalam situasi apa pun. Salut dengan ketenangan orang-orang Kristen walau mereka sedih dan marah dengan tragedi Sigi. Seharusnya umat Islam yang belum dewasa dan terbuka pikirannya bisa mencontoh ini.https://youtu.be/80i5BSPR_gA
princess bermata biru mengomentari karya ini
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
"Salibmu juga salibku. Lukamu juga lukaku." Zakaria menunduk, mencium kening Brisia. Sepupunya begitu cantik dalam kematian. Dengan dada serasa tertusuk, Zakaria melangkah mundur menjauhi peti jenazah. Virus Louissa belum puas menggerogoti. Namun, dia bertekad membuat upacara pemakaman virtual lintas agama untuk sepupunya. Ia telah mengumpulkan referensi kidung pemakaman Protestan, lagu-lagu Misa Arwah Katolik, dan Surah Yasin untuk acara via Zoom sore nanti. Pemuda tampan itu memeriksa iPhone-nya. Saatnya memimpin diskusi mata kuliah Filsafat Ilmu. Duka membuatnya tak melupakan perannya sebagai ketua kelas. Ketua kelas baik hati, begitu kata teman-temannya sesama mahasiswa magister. #SalibmuJugaSalibku (It's about my chairman and tolerance. Deep condolence for tragedy in Sigi)