Bagai mendapat durian runtuh, dengan perjuangan yang tak kenal lelah, akhirnya Melati memenangkan sebuah event menulis yang membuatnya menjadi mendadak terkenal hingga harus kewalahan melayani permintaan wawancara dari berbagai perusahaan media massa.
“Kak, wawancara dengan kita, mau nggak?”
“Mau. Tapi, kalau panjang-panjang, sepertinya saya belum ada waktu. Saya sibuk banget. Saya harus bolak-balik ke percetakan.”
“Masa, dua jam saja nggak ada?”
“Waduh, lama sekali!”
“Satu jam saja, bagaimana?”
“Waktu satu jam kan bisa untuk menulis satu buku. Kalian mau bayar saya? Atau telepon saya tiga hari lagi. Jangan kurang dari pukul 15.00, jangan lebih dari pukul 16.30.”
Dan pada hari yang ditentukan itu, mereka menghubungi Melati.
“Oke, saya ada waktu. Nggak lebih dari 30 menit. Buru-buru ke sini atau saya tinggal pergi!”
Tak menunggu lebih lama lagi, mereka segera ngebut ke rumah Melati, melewati jalanan yang cukup macet dan bisa tepat waktu.
“Maaf, kami tepat waktu… !” kata salah seorang dari mereka kepada Melati.
"Maaf, kalian lebih 1 menit!"