Pagi hari yang cerah, seorang gadis menuruni satu per satu anak tangga, langkah kakinya menuju ruang makan, dia akan sarapan bersama kedua orang tuanya.
“Ayo, sayang sini, makanan sudah siap.”Ucap Rena Ibunda Vannie.
Vannie menengok kekanan dan kekiri, kedua matanya sedang mencari seseorang. Rena sebagai seorang Ibu sangat hafal dengan tingkah anak gadisnya.
“Kamu pasti mencari Ayah?”tanya Rena.
“Benar, Ayah tidak ikut sarapan bersama kita.”jawab Vannie.
“Ayah sudah pergi pagi-pagi karena meeting.”jawab Rena.
Vannie mengangguk sambil menarik kursi meja makan.
Kriet.. Vannie menarik kursi makan, kemudian dia duduk. Satu piring nasi goreng buatan Rena sudah tersedia di meja makan, Sebelum makan Vannie membaca doa terlebih dahulu. Setelah membaca doa Vannie menikmati masakan buatan Rena.
Sepuluh menit kemudian, Vannie telah selesai sarapan, dia pamit dengan Rena untuk berangkat kerja. Vannie keluar dari rumah, dia berjalan menuju motor kesayangan yang selalu menemani pada saat berangkat kerja. Vannie melajukkan motor pergi dari rumah menuju kantor. Vannie Razkia nama lengkapnya, disapa dengan Vannie, dia bekerja di sebuah perusahaan swasta Jakarta, dia memiliki kekasih bernama Riko, Ayah Vannie menyuruhnya segera menikah, namun Vannie ragu dengan Riko tentang keseriusannya.
Dua puluh lima menit kemudian, Vannie membelokkan motornya memasuki parkiran sebuah kantor, setelah dia memakirkan motor, dia masuk ke sebuah lift lalu menekan tombol lantai ruangan tempatnya bekerja. Ting…suara pintu lift terbuka…Vannie keluar dari lift lalu berjalan menuju ruang kerjanya, dia telah sampai meja kerja, lalu dia menaruh tas di meja tersebut, kemudian menyalakan komputer.
Pada saat Vannie sedang bekerja, tiba-tiba ada seorang pria menghampirinya dengan membawa sebuah goodie bag.
“Sayang, kamu semangat sekali bekerja.”ucap Riko
“Riko, kenapa ada disini?”tanya Vannie.
“Aku ingin memberikan sarapan untuk kekasihku, ini ambillah.”Riko sembari memberikan goodie bag kepada Vannie.
“Terima kasih.”Vannie menerima goodie bag tersebut.
“Baiklah, aku tidak bisa lama-lama disini.”Riko pergi meeninggalkan Vannie.
Vannie melihat punggung Riko yang sudah pergi jauh, lalu dia melihat isi goodie bag itu berisi makanan. Richa sebagai teman kantor Vannie melihatnya, dia menghampiri Vannie.
“Cie..cie.. dapat sarapan gratis nih..”ujar Richa sembari menyenggol lengan Vannie.
Vannie yang digoda oleh Richa pipinya merona, dia tersipu malu. Richa melihat rona pipi Vannie.
“Merah tuh pipi.”ujar Richa yang masih menggoda Vannie.
“Aku mau kembali ke tempat, kerja neng, kerja.”sindir Richa kepada Vannie.
Vannie menjawabnya dengan mengangguk, dia menyimpan goodie bag pemberian Riko di meja.
Riko Sraden nama lengkap, yang biasa disapa oleh rekan kerjanya dengan nama Riko, dia adalah kekasih Vannie di kantor, tetapi berbeda ruangan.
Tiga jam kemudian. Waktu telah menunjukkan pukul 12.00, saatnya karyawan rehat sejenak dari kegiatan bekerjanya. Para karyawan meninggalkan ruang kerja ingin menggunakan waktu istirahat dengan sebaik mungkin. Vannie tidak keluar dari ruang kerjanya, dikarenakan makanan dari kekasihnya belum dicicipi. Richa membawa bekal dari rumah, maka Vannie dan Richa makan di ruang pantry kantor dengan membawa makanan masing-masing, sepuluh menit mereka telah selesai makan siang, mereka menggunakan sisa waktu istirahat dengan mengobrol.
“Kamu tidak ingin mengenalkan Riko kepada orang tuamu?”tanya Richa.
“Aku takut Riko tidak ingin bertemu dengan orang tuaku.”jawab Vannie.
“Kamu harus test Riko, apakah dia serius dengan hubungan kalian berdua.”usul Richa.
“Baiklah, aku akan pertimbangkan usulmu itu.”ujar Vannie.
“Ayo, kita kembali ke ruang kerja , waktu istirahat telah selesai.”ajak Richa.
“Ayo.”ujar Vannie.
Mereka berjalan menuju ruang kerja, lalu kembali ke meja masing-masing. Vannie dan Richa segera mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda. Mereka sangat sibuk dengan laporan masing-masing, tidak terasa matahari telah terbenam, satu per satu karyawan sudah mematikan komputer, lalu bersiap akan pulang ke rumah masing-masing, dikarenakan sudah waktunya jam pulang kantor saat itu karyawan tidak ada yang lembur.
Begitu pula dengan Vannie dan Richa sedang bersiap untuk segera pulang ke rumah masing-masing, tiba-tiba Riko berada di ruang kerja Vannie ingin mengajak pulang bersama. Richa melihat keberadaan Riko, dia pamit kepada Vannie untuk pulang duluan. Setelah kepergian Richa, Vannie yang masih sibuk dengan membereskan kertas pada meja kerja, Riko melihat kekasihnya kerepotan, dia pun membantu agar cepat selesai. Akhirnya selesai membereskan. Riko dan Vannie keluar dari ruangan, mereka masuk kedalam lift. Saat ini Vannie dan Riko sudah keluar dari area kantor, Mereka pulang bersama dengan mengendarai kendaraannya masing-masing, motor Vannie sudah berada di depan, sementara Riko mengikuti di belakang Vannie, dia akan mengantarkan Vannie pulang ke rumah dengan selamat.
Dua puluh lima kemudian. Riko telah sampai rumah Vannie, kemudian dia turun dari motornya, Vannie mengajak masuk Riko ke dalam rumah. Pada saat mereka ingin masuk ke dalam rumah, didalam sudah ada Rena dan Haris orang tua Vannie. Rena tersenyum melihat anak gadisnya membawa pasangan ke rumah. Rena dan Haris sebagai orang tua segera menghampiri Vannie dan Riko. Vannie yang melihat kedua orang tua datang ke arahnya, dia memperkenalkan Riko kepada kedua orang tuanya. Riko dan kedua orang tua Vannie mengobrol, lalu Riko menyampaikan niat baiknya untuk melamar Vannie, kedua orang tua Vannie senang anak gadisnya di lamar oleh kekasihnya. Riko pamit kepada orang tua Vannie, dia akan kembali bulan depan dengan kedua orang tuanya. Betapa terkejutnya Vannie tiba-tiba akan di lamar oleh Riko. Sang kekasih tidak memberitahukan hal tersebut kepadanya.
Sudah satu bulan sejak pertemuan Riko dengan kedua orang tua Vannie, mereka tidak bekomunikasi baik di luar maupun lingkungan kantor. Vannie mencari informasi tentang keberadaan Riko, Vannie terkejut bahwa Riko sudah mengundurkan diri dari kantor, Vannie berjalan lemah, Riko telah berjanji kepada kedua orang tuanya akan melamarnya, namun dia tidak bisa menepati janjinya. Bagaimana dia menghadapi kedua orang tuanya bahwa telah di tinggal tanpa kabar oleh kekasihnya.Kedua mata Vannie berkaca-kaca ingin menangis, tetapi masih di kantor, itulah yang ada dalam pikiran Vannie, dia mencoba menghubungi Riko secara terus- menerus, suatu ketika ada pesan dari Riko.
“Maaf, hubungan kita tidak bisa berlanjut, aku sudah dijodohkan oleh orang tuaku.”pesan dari Riko.
Vannie yang membaca pesan dari Riko, hatinya hancur berkeping-keping. Kepergian sang kekasih telah menorehkan luka pada hatinya.
Hari berganti minggu, Minggu berganti bulan, Bulan berganti tahun. Vannie melewati masa-masa patah hatinya, dia membutuhkan waktu sangat lama.Dua tahun kemudian luka pada hati Vannie telah menghilang, dia sudah melupakan semua kejadian tersebut. Suatu ketika Vannie bertemu seorang pria yang merupakan teman semasa sekolah, dia langsung melamar Vannie, karena dia suka menyukai Vannie sejak masa sekolah.
Semangat
Terima kasih ya