"Membuka media sosial itu seperti membuka jendela di tengah badai. Aku pikir aku aman, cukup mengamati dari jauh. Tapi angin tetap masuk, debu tetap beterbangan, dan dinginnya tetap terasa. Aku hanya membaca, tapi kenapa rasanya seperti ikut terseret ke dalamnya?"
Adakah yang merasakan hal tersebut?
Begini penjelasan singkatnya :
Ketika seseorang membaca sesuatu, terutama di media sosial, otaknya secara otomatis memproses informasi tersebut, baik secara sadar maupun bawah sadar. Jika kontennya penuh dengan konflik, drama, atau emosi negatif, otak dapat menangkap dan merefleksikannya, seolah-olah mengalaminya sendiri.
▪︎ Fenomena ini bisa dijelaskan dengan konsep "Energi Emosional dan Kognitif"
Ada beberapa faktor yang menyebabkan energi seseorang itu bisa tersedot, walaupun hanya dengan membaca :
1. Empati dan Mirror Neurons
Otak manusia memiliki mirror neurons yang berperan dalam meniru dan merasakan emosi orang lain. Itulah, jika kita membaca sesuatu yang mengandung emosi kuat, seperti kemarahan, kesedihan, atau kekecewaan—kita bisa ikut merasakannya, meskipun tidak mengalami langsung.
2. Cognitive Load (Beban Kognitif)
Media sosial dipenuhi dengan informasi yang cepat dan padat. Saat seseorang membaca banyak hal dalam waktu singkat, otak bekerja ekstra untuk memahami, memilah, dan menilai informasi tersebut. So, jika terlalu banyak informasi negatif, ini bisa menyebabkan kelelahan mental.
3. Emotional Contagion (Penularan Emosi)
Emosi bisa menular, baik dalam interaksi langsung maupun melalui teks. Misalnya, membaca keluhan atau drama bisa membuat pembaca merasa ikut stres atau terbawa suasana, meskipun awalnya tidak mengalami masalah tersebut. Lalu, apakah membaca novel merupakan hal yang negatif? Nanti akan dibahas pada bab yang berbeda.
4. Memori dan Trauma Masa Lalu
Jika seseorang pernah mengalami pengalaman serupa dengan yang dibaca, otaknya bisa mengaitkan informasi itu dengan memori lama, memunculkan kembali perasaan yang pernah dirasakan. Ini bisa menjelaskan mengapa ada sensasi seperti "kembali ke kehidupan lalu."
5. Dissociation (Pemisahan Diri dari Kenyataan Saat Ini)
Saat tenggelam dalam konten yang penuh emosi, seseorang bisa mengalami perasaan seolah-olah berada di masa lalu atau dunia lain. Ini bisa memberikan sensasi nostalgia, sekaligus kelelahan emosional jika yang dikenang adalah sesuatu yang intens.
Bagaimana jika mengalami hal itu?
》》》Tips untuk mengatasi agar tidak mudah terserap energi negatif, yaitu :
1. Sadarilah apa yang dikonsumsi
Misalnya, kurangi membaca drama atau konflik yang berlebihan.
2. Filter konten
Kamu bisa meng-unfoll atau mute akun yang sering membagikan energi negatif, atau yang memicu terseretnya kamu ke dalam drama/konflik yang kurang bermanfaat.
3. Latih mindfulness
Sadarilah bahwa perasaan yang muncul hanyalah reaksi terhadap bacaan, bukan kenyataan saat ini.
4. Rehat dari media sosial
Beri waktu untuk otak beristirahat agar tidak terlalu banyak menerima informasi emosional.
5. Alihkan perhatian
Fokuslah pada aktivitas yang memberi energi positif, seperti membaca buku inspiratif atau berinteraksi dengan orang yang membawa vibes positif.
Bagaimana menurutmu?