Flash Fiction
Disukai
2
Dilihat
302
Discount Friend
Self Improvement

Nggak cuma teknologi saja yang makin canggih, tapi dunia pertemanan seakan ikut menjadi objek perkembangan modern.

Dulunya standar pertemanan tidak semahal sekarang. Dulu hanya berbekalkan punya hobi yang sama atau perkenalan lalu jadi nyambung itu sudah jalan masuk menjadikan seseorang teman atau sahabat sejati.

Tapi sekarang, makin kesini makan mahal kayaknya. Kalau nggak saldo 5 juta keatas atau punya mobil, kita nggak sedekat itu. Seolah mata kita punya sensor yang akan memberikan alert, dia kaya dan dia miskin. pertemanan sekarang itu bukan sebuah hubungan interpesonal yang murni, tapi lebih ke uji gengsi dan siapa strata terkuat yang akan memimpin.

Banyak yang berlomba memajang cover keren sana sini. Tapi yang memikul pedih dan sakitnya adalah mereka yang menarik layar agar cover laku di depan si penyembah ekspektasi.

Bisa nggak ya seperti dulu lagi? Jadi teman berkat sebuah surat sahabat pena, dan kirim surat sekali sebulan.

Cari dimana ya?

Tapi tiba-tiba dapat notice dari seorang pemimpin sekte persahabatan paling mahal.

”Kamu jadi temen aku ya, nggak mahal soalnya…”

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)
@donnymr : Ya betul banget, kayaknya zaman mempengaruhi defenisi teman 😁
Balas
Ya, betul banget. Defenisi teman dipengaruhi zaman kayaknya 😁
Balas
Atau definisi teman yang sebenarnya bergeser. Teman itu apa sih? Dan jika ada pergeseran, maka definisi tiap zaman akan berbeda. Yah, itu yg segera terlintas dalam benakku setelah baca fiksi singkat ini. 😁
Balas
Rekomendasi dari Self Improvement
Rekomendasi