Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
484
Single Mother by Choice
Drama

Single mother, kalian pasti tahu istilah ini. Betul. Ibu tunggal. Seorang ibu yang karena perceraiannya atau karena tidak menikah membesarkan anak seorang diri.

Single mother by choice. Menjadi ibu tanpa menikah. Banyak terjadi di negara barat sana. Karena tidak ingin menikah tetapi ingin mempunyai anak. Bisa terjadi karena ada donor. Biasanya terjadi ketika wanita tersebut sudah berumur dan belum menemukan pasangan hidupnya.

Contoh yang aku tahu adalah Sayuri, salah satu selebriti Jepang yang terkenal di Korea. Ia sempat dikecam karena memutuskan untuk mengandung dan melahirkan dengan benih donor.

Aku melihat kalender di meja kerjaku. Sebentar lagi ulang tahunku. Usiaku akan 35 tahun. Sudah diambang batas untuk memiliki anak. Di atas 35 tahun akan sulit.

Apakah aku harus memutuskan untuk menjadi single mother by choice? Aku ingin ada yang memanggilku mama nantinya. Apa aku termasuk egois? Seorang anak akan tumbuh tanpa ayah.

Tapi mencari jodoh cukup sulit di usia yang tak lagi muda ini. Terakhir kali aku pacaran lima tahun lalu. Saat itu aku berharap, ia adalah pria terakhir dan kami akan menikah. Nyatanya ia bermain di belakang sampai menyebabkan selingkuhannya itu bunting.

Aku ingin bertanya ke ibuku. Bolehkah aku melakukannya? Aku punya cukup uang untuk membesarkan anak. Tapi pasti jawab ibu "Tidak boleh."

Aku memberanikan diri bertanya kepada ibu. "Ibu, aku mau punya anak. Tapi tidak menikah."

"Kumpul kebo? Itu dilarang agama!" tegas ibu.

"Bukan. Melalui bayi tabung."

"Ayahnya?"

"Aku akan mencari donor."

"Kamu yakin? Punya anak itu nggak mudah lho."

"Aku yakin, Bu. Belum tentu bayi tabungnya berhasil."

"Baiklah. Ibu setuju. Tapi kita bakal mendengar perkataan tidak enak dari keluarga." Biasalah aku pasti jadi bahan gibahan.

Persiapan pun dilakukan.

Nb. Di Indonesia bayi tabung hanya boleh dilakukan oleh suami istri yang sah. Karena ini cerita fiksi, jadi harap maklum.

Aku mulai menyehatkan diriku. Makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur.

Aku memilih benih dari lelaki yang berusia 30 tahun dengan ciri mempunyai mata biru dan rambut pirang. Aku pengen punya anak bule.

Saatnya tiba. Proses dan proses bayi tabung aku jalani. Dari pematangan sel telur, panen sel telur hingga memasukkan embrio.

Hari h tiba. Aku menggunakan test pack. Terlihat garis dua di sana. Aku senangnya bukan main. Aku hendak melompat tapi langsung sadar itu berbahaya.

Dokter memeriksa dan memberitahuku jika embrio itu hidup. Sembilan bulan aku menjaganya sampai saatnya kelahiran.

Bayi perempuan mungil berambut pirang. Saat membuka matanya, mata itu berwarna biru.

Hai, Michelle. Ini Mama, Nak. Selamat datang ke dunia. 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)