Suara detak jantung ku sendiri aku bisa mendengarnya. Aku mulai membuka mata perlahan demi perlahan. Aku juga mendengar suara ibu dan ayahku memanggil namaku dengan keras. Mereka memanggil namaku sambil menangis, aku bisa merasakan dan mendengarnya.
Setelah aku membuka mata, dokter memeriksa keadaan ku. Dari wajah kedua orang tuaku tersirat kebahagiaan yang besar karena anak satu-satunya mereka bisa terbangun dari tidur yang panjang.
Namaku Adisty Prameswari, aku dipanggil Adis. Aku mengalami kecelakaan saat menyebrang jalan. Sangking senangnya di terima di sebuah universitas ternama, ketika menyebrang aku lalai tidak menengok kanan kiri dan tidak melihat rambu lalu lintas. Aku ditabrak sebuah truk dan mengakibatkan cedera di kaki dan anggota tubuhku. Aku tertidur lama dan dengan keajaiban dari tuhan, aku bisa bangun lagi. Tapi kondisi kakiku lumpuh tidak bisa berjalan. Setelah kecelakaan itu mengubah hidup ku, dari gadis periang yang punya banyak teman menjadi gadis penyendiri yang kesepian dan tidak mempunyai teman.
Setelah kecelakaan itu, aku hanya di rumah di atas kursi rodaku. Aku merasa kesepian sendiri. Orang tua ku sibuk bekerja untuk menutupi biaya rumah sakit ku kemarin. Semua temanku tidak ada yang menjenguk dan tidak ada kabarnya sama sekali bak hilang di telan bumi. Hanya rasa kesendirian yang kualami sekarang. Sendiri dalam waktu yang lama. Aku hanya bisa menyalakan keteledoran ku dan menyalahkan kecelakaan itu. Seandainya aku tidak mengalami kecelakaan itu sudah pasti sekarang aku bisa menggapai mimpi dan cita-cita ku.