Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
400
Pintu
Drama
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di sebuah taman kota ada tiga orang remaja yang sedang ingin liburan. Tapi budget mereka pas-pasan. Mereka bernama Nia, Nur dan Nana. Mereka masih status sebagai pelajar di salah satu SMA di desa.

Nia mengawali pembicaraan. "Aduh liburan begini enaknya ke mana ya?"

"Enaknya ya jalan-jalan, ke mana gitu?" sambung Nana.

"Kayaknya liburan ke pantai enak ni menikmati deburan ombak dan matahari terbenam," jawab Nur.

"Enakan pergi keliling dunia nur," kata Nia.

"Memangnya keliling dunia nggk pakai uang Nia?" tanya nur.

"Ya nggk lah, kan aku punya pintu," kata Nia.

"Pintu apa Nia?" tanya Nur dengan ekspresi penasaran.

"Iya Nia, memangnya pintu apa yang bisa buat keliling dunia?" tanya Nana.

"Kalian tau pintu ke mana saja seperti punyanya Doraemon?" tanya Nia dengan ekspresi serius.

"Iya tau, memangnya kamu punya Nia?" tanya Nana.

"Kalau punya pintu ke mana saja kalian mau ngapain. Dari aku duluan, aku ingin keliling dunia lewat pintu itu. Jadi hemat ongkos tidak perlu jadi turis backpacker," kata Nia dengan antusias.

"Kalau aku punya pintu ke mana saja, aku ingin bertemu toko animasi kesukaan ku dan aktor Korea idolaku," kata Nur

"Kalau aku punya pintu ke mana saja. Aku ingin pergi ke masa depan dan masa lalu. Aku ingin mengetahui bagaimana hidup di masa lalu dan masa depanku. Aku akan belajar memanfaatkan waktu. Karena waktu itu sangat penting buat kita agar cara berfikir kita dalam memandang sesuatu bisa lebih rasional. Sekalian observasi siapa tau bisa memperbaiki dunia," kata Nana.

"Memangnya kamu punya pintu ke mana saja beneran Nia?" tanya nur dengan ekspresi penasaran.

"Kalau aku punya pintu kemana saja beneran, aku tidak di sini sama kalian. Aku akan berkeliling dunia dan memajang foto ku di status media sosial ku," kata Nia dengan ekspresi bahagia karena sudah membohongi teman-temannya.

"Aku kira beneran Nia, aku sampai sudah membayangkan. Membayangkan bertemu dengan masa muda orang tuaku di masa lalu," kata Nana dengan ekspresi kecewa.

"Aku juga sudah membayangkan ingin ikut Nia keliling dunia tanpa ongkos," kata Nur dengan ekspresi kecewa.

"Sudah teman-teman tidak apa-apa jangan kecewa. Meskipun kita tidak bisa melakukan impian kita. Tapi sekarang kita masih bersama dan masih bisa bersenda gurau bersama. Itu juga kenikmatan yang harus kita syukuri. Tidak perlu keliling dunia dulu baru bisa menikmati hidup. Dengan kebersamaan seperti ini saja itu sudah sebuah kenikmatan yang tidak bisa tergantikan," kata Nia.

Begitulah isi impian dan khayalan remaja. Mereka ingin menikmati sesuatu dengan instan tanpa usaha dahulu. Seperti memasak mie instan cepat dan tidak ribet.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi