Flash Fiction
Disukai
2
Dilihat
127
Footprints in the Sands of Time
Sejarah

Kota itu sudah lama tertimbun pasir, terlupakan oleh sejarah. Di tengah padang pasir yang luas, seorang arkeolog muda bernama Maya menemukan sebuah fragmen peta kuno. Peta itu menunjukkan letak sebuah kota legendaris yang hilang Kota Zandria.

Dengan hati penuh antusiasme, Maya memulai ekspedisinya. Berminggu-minggu dia berjalan, melawan terik matahari dan badai pasir, hingga akhirnya menemukan reruntuhan yang tertutupi oleh pasir. Di tengah reruntuhan itu, Maya melihat sebuah bangunan megah yang masih berdiri tegak meski sebagian besar terbenam dalam pasir.

Dengan hati-hati, Maya memasuki bangunan tersebut. Di dalamnya, dia menemukan sebuah ruang yang dipenuhi dengan lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Kota Zandria pada masa kejayaannya. Lukisan itu begitu hidup, seakan menceritakan kisah yang terlupakan oleh waktu.

Di salah satu lukisan, Maya melihat seorang raja yang berdiri di atas singgasana, dikelilingi oleh para penasehat dan prajurit. Raja itu terlihat bijaksana dan adil, memimpin rakyatnya dengan kebijaksanaan yang luar biasa. Namun, di sisi lain dari ruangan, lukisan berubah menjadi adegan kehancuran—badai pasir yang melanda, menggulung kota dan menelannya dalam sekejap.

Maya merasa seakan dirinya kembali ke masa lalu, menyaksikan sendiri detik-detik terakhir Kota Zandria. Saat dia berdiri di sana, tiba-tiba lantai di bawahnya bergemuruh. Pasir yang menutupi reruntuhan mulai bergerak, seakan bangunan itu ingin menceritakan kisahnya sendiri.

Maya tersadar bahwa penemuannya ini lebih dari sekadar artefak sejarah. Kota Zandria tidak benar-benar hilang; jejaknya tertinggal di pasir waktu, menunggu untuk ditemukan dan diingat kembali. Dengan semangat baru, Maya keluar dari reruntuhan, bertekad untuk mengungkap lebih banyak tentang kota yang pernah begitu gemilang ini.

Dalam waktu singkat, penemuan Maya mengguncang dunia arkeologi. Kota Zandria yang hilang kini kembali dalam ingatan manusia, membawa pelajaran tentang kejayaan dan kehancuran, serta pentingnya menjaga sejarah agar tidak terlupakan oleh waktu.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Rekomendasi