Generasi sekarang berbeda dengan kita dulu, ya begitulah zaman akan menjadi sebuah kemunduran atau bahkan kemajuan.
Sekarang aku tengah duduk di ruang konseling sebuah sekolah. Pekerjaan impian yang tak pernah membuatku lelah.
Seorang siswi dengan tampilan yang sangat rapi masuk ke ruanganku. Seperti biasanya aku menyambutnya dengan senyum.
"Apa kabar Arum?"
"Baik kak."
"Ada cerita apa hari ini?"
"Aku mengalami depresi."
"Dari mana kamu tahu? Apakah kamu mengunjungi Psikolog?"
"Tidak, aku mencarinya di media sosial."
"Oh begitu, Sekarang dengarkan kakak. Sekarang semuanya serba bisa di akses. Kamu cari tentang gejala dan ciri- ciri apapun kamu akan temukan. Kalau kamu merasa ada yang salah atau tidak nyaman pada dirimu, ceritakan pada keluarga dan bisa juga mengunjungi yang ahli di bidangnya. Semua orang mengalami kecemasan dan ketakutan. Tetapi ketika itu mengganggu kehidupan sehari- harimu kamu memang harus menyadarinya. Kakak senang kamu bisa menyadari apa yang salah dengan dirimu.Untuk menentukan seseorang mengalami stress, depresi, PTSD dan penyakit mental lainnya butuh observasi dan assesment. Jadi kesadaran tentang kesehatan mental bukan sesuatu yang harus ditakutkan atau dicemaskan. Tapi adalah cara untuk kamu mengenali diri dan mengendalikan diri untuk segala bentuk masalah yang kemungkinan akan datang atau bahkan sudah kamu alami. Jangan memperbesar hal kecil yang sebenarnya bisa kamu atasi. Bukankah menjadi lebih kuat akan membuatmu keluar dari lingkaran kahwatirmu arumi?"
Dia tersenyum sambil mengangguk iya padaku.
"Jadi arumi harus ngapain?"
"Mencintai diri dan berhenti berfikir negatif tentang kekurangan diri."
"Baik ... Sampai ketemu di hari dan diri yang lebih baik arumi."
Dia berlari dengan semangat meninggalkan ruangan.