Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
184
Pelahap biografi
Aksi
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pelahap Biografi

Konon katanya, orang yang masuk ke dalam toko buku itu tidak pernah keluar lagi. Orang yang mencoba merubuhkan toko itu menghilang tanpa sebab. Hingga suatu hari, datang segerombolan anak-anak yang menatap bangunan tua itu dengan penasaran.

"Ini kenapa dah, kok ditutup, sampai dikasih palang begini?" tanya Anggi sambil mengetuk-ngetuk palang bambu yang mengunci toko buku itu.

"Ya nggak tau, yang punya nggak tau ada teknologi gembok, mungkin?" jawab Adri asal-asalan.

"Lah, enteng banget," celetuk Doni sambil mengangkat palang bambu itu. Badan bongsornya memang berguna.

Anggi langsung kegirangan, melompat-lompat menghampiri Doni. Anggi meminta agar Doni segera membukanya. Sedangkan, Adri mulai mengawasi keadaan sekitar. Barangkali ada yang melihat kelakuan mereka ketahuan.

Tidak ada orang disekitar. Letak toko buku itu memang di ujung kampung. Terpisah jauh dengan rumah-rumah yang ramai.

Krieettt... Pintu tua itu benar-benar terbuka sekarang. Anggi yang tadinya heboh mulai berpikir dua kali.

"Kita beneran masuk?"

"Masuk aja, toh nggak ada yang lihat. Andri, kamu masuk nggak?" jawab sekaligus tanya Doni.

Andri menoleh setelah bengong sesaat, "Nggak deh, aku jaga di sini aja, biar nggak ada yang ngunciin dari luar." sahut Andri.

Setelah mendengar jawaban Andri, Anggi dan Doni masuk ke dalam toko buku itu. Seperti yang diduga, tidak ada apapun di sana. Bahkan lantainya tidak berkeramik. Anggi berusaha agar tidak tersandung batu-batu yang menghalagi jalan.

"Raknya cuma satu ya, Don. Ini niat jualan apa nggak sih," celetuk Anggi.

"Mana bukunya biografi semua," sambung Doni

Tiba-tiba ada sekelebat bayangan hitam yang menjatuhkan helai-helai rambut melewati Doni dan Anggi. Bayangan itu berbisik dan hanya mengatakan, "Aku suka kalian, izinkan aku untuk menulis biografi kalian,"

Tubuh Doni dan Anggi merinding mendengar suara itu. Mereka tak sempat berkedip atau bergerak sedikitpun.

Seketika Doni dan Anggi lenyap, tergantikan oleh dua buku biografi yang tergeletak di tanah dan Andri yang diseret warga menjauh dari toko buku misterius itu.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar