- Untuk Johanes Kunto
Ketika bulu di badanku mulai tumbuh kembali, seekor binatang yang berjalan tegak itu akan jalan mundur sambil menggendongku. Mulai saat ini, waktu berputar kembali ke belakang.
Petak Hutan Penyembuhan bukanlah tempat yang lebih enak dari Petak Hutan Berbatang Dingin. Mau tak mau, sebelum kami kembali dilepas di hutan api, lalu bertemu induk kami masing-masing, kemudian menciut, dan pada akhirnya kami semua akan kembali enak-enakan tidur di dalam perut induk kami masing-masing, tempat ini harus kami lintasi terlebih dahulu.
Petak hutan ini baunya tidak enak. Tak ada dahan-dahan pohon tempat kami untuk bermain dan bergelantungan. Di sini nyaris tak ada aroma kulit kayu kesukaanku. Segaris angin pun tak akan ada yang melintas. Yang melintas mundur hanyalah para binatang berjalan tegak pembawa batang-batang berduri yang siap menyedot kembali cairan dari tubuh kami. Bulu dan rambut di seluruh badanku akan rebah saat batang berduri menyedot kembali cairan miliknya dari dalam tubuhku.
Dengan cerita mundur seperti ini ada kabar baik untuk bangsa kami yang hidupnya bukan di atas tanah. Di saat waktu bergerak mundur seperti ini, kami semua anak-anak kecil tak berinduk nantinya segera kembali ke dalam hutan yang pohon-pohonnya akan bangkit kembali dari rebah. Tapi, kami semua harus mengulang kembali kejadian-kejadian yang pernah terjadi dengan gerakan mundur.
Cepat atau lambat, semua penghuni yang dalam keadaan sehat di Petak Hutan Berbatang Dingin akan digendong binatang yang berjalan tegak dengan jalan mundur, lalu masuk satu per satu ke Petak Hutan Penyembuhan ini.
Cepat atau lambat, rasa sakit akan bermunculan di badan kami ...
Cepat atau lambat, tubuh-tubuh kami yang baru saja mulai tumbuh rambut dan bulu, akan menyembulkan bopeng, luka parut, luka bakar, atau luka kering yang siap membasah ...
Cepat atau lambat, yang sudah terkubur di dalam tanah akan bangkit kembali ...
Cepat atau lambat, satu per satu dari kami akan diserang kembali rasa ketakutan ...
Cepat atau lambat, sesak napas, serta rasa lapar-nyeri-perih-pedas-lebam-ngilu akan kembali bermunculan ...
Cepat atau lambat, semua penghuni Petak Hutan Penyembuhan ini nantinya akan melihat kembali perkembangan luka-luka dengan mata kepala sendiri.
Sungguh tak enak rasanya menyaksikan luka-luka bermekaran di badan sendiri. Eh, tapi ada satu temanku yang tak sempat menyaksikan kembali luka-luka bermekaran di badannya sendiri.
Temanku yang kedua matanya legok itu tak sempat menyaksikan bagaimana di matanya ditumbuhi biji-biji panas. Tubuh kami memang kenyal dan banyak otot, maka bagian mata kami adalah tempat paling subur ditanami biji-bjian panas milik binatang berjalan tegak.
Temanku yang legok di kedua matanya itu akan masuk ke Petak Hutan Penyembuhan bersama rombongan dari petak-petak Hutan Berbatang Dingin lainnya. Mereka masih antre jadwal untuk ditanami biji-bijian panas ke dalam tubuh dan matanya. Kuyakin mereka juga tak sabar lagi menunggu giliran untuk merasakan itu semua.
Untunglah era kaset telah tergantikan era digital. Sehingga jika ada kesempatan mengembalikan waktu utnuk meperbaiki kesalahan, kita pesan saja langsung menuju waktu tersebut tanpa harus mengalaminya lagi.