Ketika kucing mendatangi seorang manusia, sebenarnya ia berusaha menyampaikan perasaan cintanya. Sedikit yang tahu bahwa beberapa kucing sebenarnya adalah manusia yang berubah wujud. Ketika seseorang sangat mencintai tapi tak berani mengungkapkan, ia akan berubah menjadi kucing. Dengan tubuh kucing itu, ia akan mendatangi pujaan hati dan berusaha menyenangkan orang tersebut.
Namun, ketika kucing pergi meninggalkan manusia yang dicintainya, bisa jadi ia tak akan kembali. Tak ada yang benar-benar tahu alasan kucing itu tak kembali. Ada yang bilang, kucing itu sakit lalu bersembunyi hingga ajal menjemput. Ada juga yang bilang, orang itu patah hati sehingga tak bisa berubah menjadi kucing dan menemui pemiliknya. Yang pasti, begitu rahasia kucing terbongkar, ia akan menghilang selamanya dari bumi.
=====
Leica, seorang gadis, berubah menjadi kucing abu-abu setiap pukul 4 sore. Dia mengendap-endap keluar dari jendela kamar dan melompat dari genteng ke genteng untuk menemui Olim, laki-laki kesayangannya.
"Meong," kucing abu-abu itu mengetuk jendela kamar Olim.
"Olimpus! Lihat, aku bawa snack kesukaanmu," teriak Olim. Ia senang sekali bertemu dengan kucing kesayangannya.
Ia menggendong dan memeluk si kucing saking gemasnya. Leica terkekeh-kekeh kegirangan, siapapun akan senang ketika dipeluk pujaan hati, bukan?
Beruntungnya Leica bisa berubah menjadi kucing. Dia senang bisa berinteraksi dengan Olim tanpa rasa malu. Apalagi terkadang Olim memeluknya, membelai kepalanya, mengelus perutnya. Dia merasa jantungnya hampir meledak setiap kali Olim melakukan itu.
Namun, beberapa hari ini, Olim terlihat berbeda. Ia tampak terlalu senang dari biasanya. Leica kadang melihat Olim tersenyum-senyum sendiri, kemudian berguling-guling di tempat tidur. Atau kadang Olim bersenandung nada-nada ceria. Leica gemas sekali dengan sikap Olim itu. Ketika Olim berguling-guling di tempat tidur, Leica akan ikut menyerbunya dan menggesek-gesekkan kepala pada pipi Olim.
Leica menduga bahwa Olim sedang jatuh cinta pada seorang perempuan. Siapapun perempuan itu, Leica telah patah hati.
"Hei Olimpus, tau ga? Ada seorang perempuan yang aku suka," tiba-tiba Olim bercerita. Wajahnya dekat sekali dengan Leica.
"Meong," Leica hanya bisa mengeong sambil menatap mata Olim.
"Perempuan itu manis sekali. Tingkahnya lucu. Terkadang aku memperhatikan dia dari jauh," lanjut Olim.
"Meong," sepertinya perempuan itu terdengar menyenangkan, tidak sepertiku yang membosankan, pikir Leica.
"Aku akan menemuinya lagi malam ini!" Olim menutup wajahnya dengan bantal saking senangnya.
"Meong," Leica terdengar sedih, namun tidak dapat dipahami oleh Olim.
Leica melihat Olim pergi keluar rumah setiap jam 7 malam
"Jendelanya aku biarin terbuka biar kamu bisa pergi ya," katanya sambil menyambar jaket, lalu menghilang di balik pintu.
Kalimat itu terdengar seperti usiran halus untuk Leica. Mungkinkah ini waktunya untuk pergi?
Leica pulang ke rumah dengan berat hati. Ia melangkah perlahan di jalanan, memikirkan pujaan hatinya.
Olim... Oh... Olim...
Katanya, jika kita mencintai seseorang, maka kita juga harus siap melepaskan agar ia bahagia. Mau tak mau, aku harus merelakanmu kan, Olim?
Di taman yang sepi, dari balik pohon, kucing abu-abu berubah menjadi manusia.
"Selamat tinggal, Olimpus," katanya pada kegelapan. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa berubah lagi menjadi kucing Olimpus.
Sesampainya di rumah, Leica disambut oleh seekor kucing berwarna oranye.
"Hei, aku sedang sedih hari ini. Mau temani aku?" sapanya pada kucing itu.
"Meong," kucing itu menggesek-gesekkan tubuhnya pada kaki Leica. Lalu Leica menggendong dan membawanya masuk ke rumah.
=====
Di taman yang sepi dan gelap, seekor kucing oranye berjalan dan menghilang di balik pohon. Dari sisi sebaliknya, keluarlah Olim dengan senyum terulas pada wajahnya.