Orang bilang aku seorang yang ceria dan selalu tersenyum. Namun, di balik senyumku yang manis, terdapat luka yang dalam di hatiku. Aku pernah jatuh cinta pada seorang pria, tetapi hubungan kami berakhir tragis. Dia meninggalkanku tanpa sebab yang jelas, dan aku merasa sangat terluka.
Setelah beberapa waktu, aku bertemu dengan Dylan. Dylan adalah seorang seniman yang tampan dan berbakat. Kami bertemu di sebuah pameran seni, dan aku terpesona oleh karya-karyanya. Kami mulai berbicara dan merasa nyaman satu sama lain.
Lama kelamaan, aku mulai merasa bahwa aku mulai jatuh cinta padanya. Namun, aku masih merasa takut untuk membuka hatiku setelah pengalaman burukku. Aku rasa Dylan merasakan ketakutan yang aku alami, dan dia mencoba untuk memahami perasaanku. Dia memberikan waktu dan ruang yang aku butuhkan untuk merenungkan perasaanku.
Suatu hari, Dylan mengajakku pergi ke sebuah pantai yang indah. Kami berjalan-jalan di sepanjang pantai dan menikmati pemandangan yang indah. Kami saling memandang dan tersenyum, lalu berjalan bersama di sepanjang pantai. Kami berbicara tentang segala hal, dari kehidupan hingga mimpi-mimpi kami. Kami merasa seperti sudah mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun.
Saat senja semakin dekat, kami duduk di atas pasir dan menikmati pemandangan matahari terbenam. Kami saling berpegangan tangan dan merasakan kehangatan satu sama lain. Kami merasa seperti hanya ada kami di dunia ini.
Setelah matahari terbenam, kami berjalan pulang bersama. Kami berjanji untuk bertemu lagi di pantai pada senja berikutnya. Sejak saat itu, kami selalu bertemu di pantai setiap kali matahari terbenam dan berbagi cerita.
Hingga suatu hari, ketika kami sedang duduk di atas pasir, tiba-tiba hujan turun. Kami berlari ke tempat perlindungan terdekat, tetapi tetap basah kuyup. Kami tertawa dan saling memandang, merasa seperti hujan itu adalah hadiah dari langit untuk menguji cinta kami. Saat itu juga, Dylan, memegang tanganku dan berkata, "Amanda, aku tahu kamu masih takut untuk membuka hatimu setelah luka yang ditinggalkan Riko. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu. Aku mencintaimu, Amanda. Apakah kamu mau menjadi pacarku?"
Aku merasa sangat bahagia dan terharu. Aku tahu bahwa aku juga mencintai Dylan dan ingin memberikan kesempatan pada hubungan kami. Oleh karena itu, aku mengangguk—menyetujuinya. Setelah itu, kami berpelukan di bawah cahaya bulan.
Setelah kami berpelukan dan hujan reda, kami berjalan pulang bersama. Kami berbicara tentang masa depan dan mimpi-mimpi kami. Kami berjanji untuk selalu bersama dan saling mendukung dalam segala hal.
Setelah beberapa bulan kami bersama kemudian, kami menikah di pantai itu di bawah matahari terbenam. Kami merasa seperti pantai itu adalah tempat yang paling indah di dunia, tempat di mana cinta kami bermula.
Sampai sekarang kami masih bersama, dan setiap kali matahari terbenam, kami selalu kembali ke pantai itu untuk mengenang kisah cinta kami yang indah.