Hei, how are you? Apa kabarmu? Lama kita tidak bersua meski sebenarnya kita memang belum pernah bersua.

Meski begitu aku selalu merasa kau ada di dekatku. Dekat sangat dekat, karena kau orang yang selalu menyapaku setiap pagi.

Dengan secangkir kopi dan setangkup sandwich yang kau tawarkan padaku. Hanya sapa pagi yang membuatku merasa ingin segera bangun dari tempat tidurku.

Sungguh aneh, kau tidak pernah muncul di hadapanku tetapi saat kau tiba-tiba menghilang, aku merasa sangat kehilangan dirimu.

Aku rindu saat kau tertawa renyah, saat kau mendesah manja dan saat kau marah. Tapi seingatku kau tidak pernah merajuk apalagi cemburu membabi buta.

Bersamamu hanya ada canda tawa, meski bukan berarti kita tidak pernah berbincang-bincang serius. Kerap kali kita berbincang-bincang hingga larut malam bahkan hingga dini hari.

Bercerita apa saja yang ingin kita ceritakan. Tanpa beban, tanpa ada rasa khawatir kita akan saling tersinggung dengan cerita kehidupan kita masing-masing.

Sungguh aku merindukanmu. Tetapi aku tak tahu harus kemana mencarimu. Harus bertanya pada siapa di mana dirimu sekarang.

Aku hanya ingin mendengar kabarmu saja. Aku berharap kau baik-baik saja dan tetap ceria seperti biasanya.

Meski ada sedikit harapan, kau juga merasakan apa yang tengah aku rasakan sekarang.

Apakah kau tidak merindukanku juga?