Menyingkirkan seseorang yang terbiasa bersama kita ternyata tidak semudah menyingkirkan debu. Aku merasakan itu saat kita tidak bisa bersama lagi.
Meski tersenyum dan berbisik lirih padamu," Aku sangat mengerti."
Faktanya aku tidak pernah bisa mengerti. Mengapa kita bersama meski kita tahu pasti itu hanya sesaat. Hanya sebuah kebersamaan semu.
Aku memang mengerti, kau tidak sendiri lagi. Sedangkan akupun tidak bisa dengan mudah meninggalkan kehidupanku hanya demi untuk hidup bersamamu. Aku yakin kaupun mengerti hal itu.
Bukan karena kita tidak berani. Atau bolehlah semua orang menganggap kita hanya sepasang pecundang yang hanya berani bercumbu di belakang panggung.
Apapun itu, kenyataannya aku tidak bisa dengan mudah melupakanmu. Maafkan aku yang tidak bisa berpindah hati dan pergi dari cintamu.